Tidak Sama Dan Tidak Akan Pernah Sama, Kebaikan dan Kejelekan

Tidak Sama Dan Tidak Akan Pernah Sama, Kebaikan dan Kejelekan

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Termasuk hikmah yang diberikan oleh Alloh Ta’aala, Alloh Ta’aala mencipta dua perkara yang saling berlawanan pada kehidupan ini, yaitu dari perkara kebaikan dan perkara kejelekan, antara kebaikan dan kerusakan, antara mukmin dan kafir, manfaat dan madhorrot, semua itu agar sempurna ujian dan cobaan bagi hamba-hamba Alloh.Sebagaimana di dalam ayat Allah Ta’aala :

قُل لَّا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya : Katakanlah: “tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al Maidah : 100).

Dan

Di dalam ayat yang mulia ini dinafikan persamaan antara kebaikan dan kejelekan, atau dimuliakan sesuatu dari kebaikan sehingga menjadi satu keharusan untuk setiap insane muslim dan muslimah menyingkap hakekat dari kebaikan dan kejelekan dari lafadz khobits dan thoyyib tersebut, karena sesuatu yang thoyyib itu adalah memberikan faedah dan kemanfaatan, dan sesuatu yang khobits adalah kemudhorotan dan kerusakan. Dan kalaupun nilai dari kejelekan tersebut bertambah yang berada pada  pribadi-pribadi, amalan-amalan, ucapan-ucapan, harta benda, makanan dan minuman, maka sungguh tetap tidak akan sama antara kebaikan dan kejelekan itu pada segala sesuatu tersebut dan demikian pula pada perkara yang lainnya. Tidak akan sama antara kebaikan dan kejelekan itu yang ada pada pribadi-pribadi seseorang, firman Alloh Ta’aala :

أَفَمَن كَانَ مُؤْمِنًا كَمَن كَانَ فَاسِقًا ۚ لَّا يَسْتَوُونَ

Artinya : Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? mereka tidak sama. (As Sajadah : 18).

Firman Alloh Ta’aala ;

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَن نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

Artinya : Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Al Jatsiah : 21).

Firman Alloh Ta’aala :

لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۚ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ

Artinya : Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah Itulah orang-orang yang beruntung. (Al Hasyr : 20).

Firman Alloh Ta’aala :

أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ () مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ

Artinya : Maka Apakah patut Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir) ?

Atau Adakah kamu (berbuat demikian): Bagaimanakah kamu mengambil keputusan? (Al Qolam 35-36).

Dan tidak sama pula antara sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek di dalam amalan-amalan, firman Alloh Ta’aala :

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Artinya : Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushilat : 34).

Dan tidak sama pula sesuatu yang baik dengan sesuatu yang buruk dari perkataan-perkataan, firman Alloh Ta’aala :

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ () تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ () وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِن فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ

Artinya : Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. (Ibrohim 24-26).

Dan Alloh mengkhabarkan bahwa Alloh akan mengangkat kalimat yang baik kepadaNya, firman Alloh Ta’aala :

إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ

Artinya :  kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya (Faathir : 10).

Dan tidak sama pula sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek dari harta benda, sungguh nabi shollallohu’alaihi wa sallam telah mengkhabarkan bahwa Alloh Ta’aala tidaklah menerima shodaqoh kecuali jika dari suatu harta benda yang thoyyib (baik)., adapun jika dari harta benda yang khobits (kotor) maka Alloh tidak akan menerimanya, beliau shollallohu’alaihi wa sallam mengatakan :

Artinya : Tidaklah seorang hamba memberikan shodaqoh dari harta benda yang thoyyib (halal), -dan tidaklah Alloh menerima kecuali yang thoyyib- kecuali Alloh yang maha Rohman akan mengambilnya dengan tangan kanannya. Muttafaqun ‘alaihi.

Dan di dalam shohih Muslim dari nabi shollallohu’alaihi wa sallam beliau mengatakan :

Artinya : Alloh Ta’aala tidaklah menerima sholat tanpa bersuci (wudzu) dan Alloh Ta’aala tidaklah menerima shodaqoh dari harta ghulul (curian). Dan makna ghulul adalah harta yang diambil dari harta rampasan perang atau dari baitul maal dengan cara yang tidak benar.

Demikian juga tidaklah sama kejelekan dengan kebaikan dari makanan dan minuman, sungguh Alloh Ta’aala menghalalkan perkara-perkara yang baik dan mengharomkan perkara-perkara yang khobits, firman Alloh Ta’aala di dalam mensifati RosulNya shollallohu’alaihi wa sallam :

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

Artinya : dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk (Al A’roof : 157).

Karena menkonsumsi makanan dan minuman yang baik-baik itu terdapat pengaruh yang baik atas hati, badan dan akhlak.

Dan seseorang yang mengkonsumsi perkara-perkara yang jelek dari makanan dan minuman demikian juga memiliki pengaruh yang jelek pada hati,badan dan tingkah laku, firman Alloh Ta’aala :

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ

Artinya : Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. (Al Mukminun : 51)

Dan dari Abu Huroiroh rodziallohu’anhu beliau mengatakan : Bahwa Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam mengatakan :

Artinya : Sesungguhnya Alloh Ta’aala adalah thoyyib (baik) dan tidaklah menerima kecuali yang thoyyib, dan Alloh Ta’aala telah memerintahkan kepada kaum mukminin sebagaimana telah memerintahkan kepada para RosulNya, firman Alloh Ta’aala :

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ

Artinya : Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh.(Al Mukminun : 51).

Dan firman Alloh Ta’aala :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.(Al Baqoroh : 172)

 

Kemudian menyebutkan : seseorang yang panjang perjalanannya, kusut rambutnya dalam keadaan ia menengadahkan ke langit dan mengatakan : yaa Robb, yaa Robb, sedangkan makanannnya dari yang kharom, minumannya dari yang kharom dan pakaiannya dari yang kharom dai ia ditumbuhkan dari yang kharom, apakah akan dikabulkan baginya? Hadits riwayat Muslim. maknanya : Bahwa Alloh Ta’aala disucikan dari sifat-sifat kekurangan  dan sifat-sifat aib, dan Alloh tidaklah menerima kecuali perkara yang baik dari amalan-amalan, yaitu ketika amalan-amalan itu bersih dari berbagai kerusakan seperti riya’, sum’ah, ujub, dan seluruh dari jenis-jenis kesyirikan. Dan tidaklah Alloh menerima dari shodaqoh kecuali dari harta yang baik dan khalal, dan tidaklah Alloh Ta’aala menerima dari perkataan-perkataan kecuali perkataan-perkataan yang baik, sebagaimana firman Alloh Ta’aala :

إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ

Artinya : kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya (Faathir : 10).

Dan tidaklah Alloh menerima pribadi-pribadi kecuali jika jiwa tersebut adalah thoyyib yaitu seorang mukmin. Maka seorang yang mukmin itu seluruhnya adalah baik, hatinya, lisan dan jasadnya. Dan yang demikian itu karena hatinya tenang dari sebab keimanan dan nampak pada lisannya dari dzikrulloh. Dan atas anggota badannya dengan amalan-amalan sholeh yang merupakan buah dari keimanan dan masuk dalam penamaan iman. Maka segala perkara thoyyibat seluruhnya  akan diterima Alloh Ta’aala, sebagaimana dalam hadits tasyahhud : At-tahiyyatu lillah wa-thoyyibaatu. Dan termasuk dari sebesar-besar perkara yang menjadikan baiknya amalan seorang mukmin yaitu baiknya makanan, yaitu dengan makan makan yang halal, dan sebesar-besar perkara yang merusakkan amalan dan mencegah dikabulkannya amalan adalah makan makanan yang kharom. Sebagaimana hadits yang ada di hadapan kita dari perkataan : yaa Robb, yaa Robb dan makanannya adalah kharom, minumannya adalah harom dan pakaianya adalah kharom dan ditumbuhkan dari perkara yang kharom, apakah akan dikabulkan baginya?

Dari hadits ini menunjukkan bahwa makan makanan yang kharom dan minum minuman yang kharom dan pakaiannya yang kharom mencegah dikabulkannya doa, maka dari sini merupakan sebesar-besar cercaan terhadap mereka yang memutlakkan terhadap diri-diri mereka dalam mengumpulkan harta benda yang kharom dan usaha-usaha yang kharom dari riba, suap, kedustaan,tipuan dalam jual beli dan ucapan-ucapan, dan menguasai atas harta benda orang lain dengan mendebat dengan cara yang kotor dan sumpah palsu, dan persaksian yang palsu. Dalam perkara tersebut merupakan sebesar-besar cercaan terhadap orang-orang yang makan makanan yang kharom dan minum minuman yang kharom dari khomer, narkotika dan selainnya atau merokok, memngunyah qhot ( daun semacam ganja). Mereka memakan segala yang khobitsah tersebut yang merusak akal dan otak, serta menjadikan sakit jasad dan membunuh kejantanan, dan menjerumuskan kepada kehinaan dan menyeret kepada perbuatan fakhisah dan perbuatan kharom, apakah yang demikian itu akan dikabulkan doanya? Bagaimana jiwa bisa tenang dengan amalan ketaatan sedangkan tubuhnya ditumbuhkan dari perkara yang kharom? Bagaimana seseorang jiwa menjadi orang-orang yang sholeh sedangkan jiwa tersebut ditumbuhkan dari perkara yang kharom? Maka bertaqwalah anda sekalian kepada Alloh Ta’aala wahai hamba-hamba Alloh, dan hendaklah anda sekalian mencukupkan dengan perkara yang Alloh halalkan atas anda sekalian dari membutuhkan terhadap perkara-perkara yang Alloh kharomkan atas kalian, dan di dalam perkara khalal itu adalah kecukupan dari membutuhkan perkara yang kharom, firman Alloh Ta’aala :

وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ

Artinya : dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. (Al Hajj : 30).

Dan jauhilah ucapan-ucapan yang khobits seperti kedustaan, ghibah, namimah, cercaan, dan persaksian palsu, sumpah dusta dan fajir dan janganlah kalian mengucapkan ucapan-ucapan tersebut dan janganlah mendengarkan perkataan-perkataan tersebut agar kalian menjadi orang-orang yang sebagaimana Alloh katakan tentang mereka :

وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ

Artinya : Dan apabila mereka mendengar Perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi Kami amal-amal Kami dan bagimu amal-amalmu, Kesejahteraan atas dirimu, Kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”. (Al Qoshosh : 55)

Takkan sama dan tidak akan pernah sama antara kebaikan dan kejelekan.