HUKUM ASAL PAKAIAN WANITA ADALAH SUCI

HUKUM ASAL PAKAIAN WANITA ADALAH SUCI

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Penerjemah: Al Ustadz Abu Utsman Kharisman

Pertanyaan:

Kebiasaan para wanita, pakaian mereka panjang, yang kadangkala bisa mengenai sebagian najis atau kotoran. Apakah boleh salat dengan pakaian tersebut?

Jawaban Syaikh Sholih bin Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafidzhahullah:

Telah dimaklumi bahwasanya wanita memerlukan tambahan dalam pakaiannya yang tentunya akan menyeret di atas tanah karena hal itu lebih menutup dirinya. Ini adalah suatu hal yang baik. Itulah yang diharapkan dari seorang wanita. Lebih tertutup dan lebih terjaga.

Pakaian yang menyapu tanah, tidak mengapa. Ia boleh salat dengan pakaian tersebut, kecuali jika ia mengetahui (dengan yakin, pent) bahwasanya pakaiannya itu terkena najis. Pada saat itu, ia hilangkan najis yang mengenainya, kemudian (ia boleh) salat dengan pakaian tersebut.

Adapun jika tidak diketahui bahwa pakaian itu terkena najis, hukum asalnya adalah suci. Pakaian yang menyapu tanah itu tidak mengapa. Tidak dinyatakan bahwa itu najis sekedar dengan keraguan. Wallaahu A’lam

(Majmu’ Fataawa Fadhilatisy Syaikh Sholih bin Fauzan (1/215))

Lafadz Asli dalam Bahasa Arab:

سؤال: من عادة النساء أن تكون ملابسهن طويلة، مما يعرضها أحيانًا لبعض النجاسات أو الأوساخ، فهل يجوز أن يصلين فيها؟
الجواب: من المعلوم أن المرأة بحاجة إلى الزيادة في ثوبها الذي يكون من ورائها، بحيث إنه ينسحب على الأرض طلبًا للستر، وهذا شيء طيب، وهو مما يطلب من المرأة، سترًا لها، وصيانة لها، ومروره على الأرض لا بأس به، وتصلي فيه إلا إذا علمت أنه أصابته نجاسة، فإنها حينئذ تزيل النجاسة التي أصابته، ثم تصلي فيه.
أما ما لم تعلم أنه أصابته نجاسة فالأصل الطهارة، وكونه يمر على الأرض أو على وجه الأرض لا يضر ولا يحكم عليه بالنجاسة بمجرد الشك، والله أعلم.