Penjelasan Syahussunnah Lil Muzani ( Bag.10.a)

Penjelasan Syahussunnah Lil Muzani ( Bag.10.a)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Ditulis Oleh Ustadz Abu Utsman Kharisman

SIFAT-SIFAT ALLAH

 

Al-Muzani rahimahullah menyatakan:

وَكَلِمَاتُ اللهِ وَقُدْرَةُ اللهِ وَنَعْتُهُ وَصِفَاتُهُ كَامِلاَتٌ غَيْرُ مَخْلُوْقَاتٍ دَائِمَاتٌ أَزَلِيَّاتٌ وَلَيْسَتْ بِمُحْدَثاَتٍ فَتَبِيْد وَلاَ كَانَ رَبُّنَا نَاقِصًا فَيَزِيْد جَلَّتْ صِفَاتُهُ عَنْ شِبْهِ صِفَاتِ الْمَخْلُوْقِيْنَ وَقَصُرَتْ عَنْهُ فِطَنُ الْوَاصِفِيْنَ قَرِيْبٌ بِالْإِجَابَةِ عِنْدَ السُّؤَالِ بَعِيْدٌ بِالتَّعَزُّزِ لاَ يُناَلُ عَالٍ عَلَى عَرْشِهِ بَائِنٌ مِنْ خَلْقِهِ مَوْجُوْدٌ وَ لَيْسَ بِمَعْدُوْمٍ وَلاَ بِمَفْقُوْدٍ

Kalimat-kalimat Allah, Kekuasaan Allah, dan Sifat-sifatNya adalah sempurna, bukan makhluk. (Sifat-sifat) itu selalu ada (abadi) dan azali (tidak bermula dari ketiadaan), tidaklah merupakan hal-hal yang baru sehingga bisa lenyap. Tuhan kita juga tidaklah mengandung kekurangan hingga butuh penambahan. Maha Mulya SifatNya dari keserupaan dengan sifat-sifat makhluk. Kecerdasan pikiran makhluk tidak mampu mensifatkanNya (secara menyeluruh dan mendetail). Dia dekat mengabulkan permintaan, jauh dengan kemulyaan sehingga tidak bisa dijangkau oleh upaya buruk terhadapNya. Tinggi di atas Arsy-Nya terpisah dari makhlukNya. Dia ada, bukan tidak ada atau hilang

 

PENJELASAN:

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang:

  1. Sifat Allah Sempurna dan Bukan Makhluk.
  2. Sifat-Sifat Allah Abadi dan Azali.
  3. Allah Tersucikan dari Kekurangan
  4. Allah Tidak Sama dengan MakhlukNya.
  5. Larangan Takyiif.
  6. Allah Dekat Mengabulkan Permintaan.
  7. Allah Jauh dengan Kemulyaan
  8. Tinggi Di Atas Arsy Terpisah dari MakhlukNya.
  9. Kaidah Iman terhadap Nama-Nama dan Sifat Allah Secara Umum

 

Sifat Allah Sempurna dan Bukan Makhluk

Al-Muzani menyatakan: Kalimat-kalimat Allah, Kekuasaan Allah, dan Sifat-sifatNya adalah sempurna, bukan makhluk

 

Kalimat-Kalimat Allah seluruhnya sempurna.

وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا…

dan telah sempurna Kalimat Tuhanmu dalam kebenaran (kejujuran) dan keadilan… (Q.S al-An’aam:115)

Para Ulama menjelaskan bahwa Kalimat Allah terbagi menjadi 2 macam, yaitu Kauniyyah dan Syar’iyyah. Kalimat Kauniyyah adalah segala yang Allah takdirkan terjadi di dunia ini dengan ucapan: Kun (jadilah), maka terjadilah yang Allah kehendaki. Sedangkan kalimat syar’iyyah adalah segala aturan syariat yang telah Allah tetapkan, berupa perintah dan larangan. Semua jenis Kalimat Allah tersebut adalah sempurna dalam kebenaran dan keadilan.

Segala yang telah Allah takdirkan adalah adil dan benar (tidak meleset sedikitpun dari yang telah dituliskan).

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menyatakan dalam salah satu doanya:

…عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ…

…Sungguh adil ketetapanMu terhadapku…(H.R Ahmad, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albany)

Segala Kalimat Allah dalam al-Quran adalah penuh dengan kejujuran dan keadilan. Jujur, artinya khabar-khabarnya benar, pasti terjadi, tidak dusta. Adil artinya: perintah dan larangan Allah sangat tepat dan sesuai untuk diterapkan, tidak bisa digantikan oleh aturan lainnya. Adil, tidak mengandung unsur kedzhaliman.

Seluruh Sifat Allah adalah sempurna.

…وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الأَعْلَى…

… dan untuk Allahlah Sifat yang sempurna…(Q.S anNahl:60).

Sebagaimana Dzat Allah adalah sempurna, Sifat-SifatNya juga sempurna.

Demikian juga, seluruh Nama-Nama Allah adalah baik

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى

Dan Allah memiliki Nama-Nama yang baik… (Q.S al-A’raaf:180)

Setiap Nama mengandung Sifat yang sempurna.

Seluruh Sifat Allah adalah sempurna, dan bukan makhluk

Sifat Allah adalah Abadi dan Azali

 

Al-Muzani menyatakan: Sifat-sifat) itu selalu ada (abadi) dan azali (tidak bermula dari ketiadaan)

 

Abadi artinya tidak akan pernah berakhir atau binasa, akan selalu ada. Sedangkan Azali artinya tidak bermula dari ketiadaan.

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ

 Ya Allah, Engkaulah al-Awwal yang tidak ada sesuatupun sebelumMu, dan Engkau adalah al-Aakhir yang tidak ada sesuatupun setelahMu…..(H.R Muslim no 4888)

Ahlussunnah meyakini bahwa Allah memiliki Sifat Dzatiyyah dan Fi’liyyah. Sifat Dzatiyyah adalah Sifat-Sifat yang senantiasa melekat dan ada pada Allah, seperti Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, dan semisalnya. Sedangkan Sifat Fi’liyyah adalah Sifat yang terkait dengan kehendak Allah. Allah berbuat sesuai dengan yang dikehendakiNya. Seperti Mencintai, Merahmati, atau Murka, Berbicara, dan sebagainya.

Sebagian Ahlul Bid’ah menetapkan Sifat Dzatiyyah saja dan menolak Sifat-Sifat Fi’liyyah.

Allah Tersucikan dari Segala Kekurangan

Al-Muzani menyatakan : Tuhan kita juga tidaklah mengandung kekurangan hingga butuh penambahan

Allah tersucikan dari segala macam aib, cela, dan kekurangan. Dalam al-Quran, kadang Allah sebutkan pensucian untuk DiriNya secara umum, seperti :

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ

Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai kemulyaan dari apa yang mereka katakan (Q.S as-Shoffaat:180).

Kadangkala Allah sebutkan peniadaan sifat kekurangan tertentu pada diriNya. Contohnya sifat lemah, lupa, lalai, mengantuk, tidur, dan capek.

  وَمَا كَانَ اللهُ لِيُعْجِزَهُ مِنْ شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلاَ فِي اْلأَرْضِ (فاطر : 44)

“ Dan tidak ada suatu pun bagi Allah yang dapat melemahkanNya di langit maupun di bumi “(Q.S Faathir : 44)

وَماَ كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا ( مريم : 64)

Dan sekali-kali Tuhanmu tidak akan lupa …”(Q.S Maryam : 64)

وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ( البقرة : 74)

Dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kalian perbuat “(Q.S AlBaqoroh : 74)

لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلاَ نَوْمٌ (البقرة :255)

“ Dan tidaklah menghinggapiNya mengantuk maupun tidur (Q.S AlBaqoroh : 255)

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ ( ق : 38)

“ Dan sungguh telah Kami ciptakan langit-langit dan bumi dan di antara keduanya dalam enam hari dan tidaklah menghinggapi Kami perasaan capek “ (Q.S Qoof : 38)

Namun, para Ulama’ menjelaskan bahwa dalam al-Quran jauh lebih banyak penetapan Sifat-Sifat Yang Sempurna bagi Allah dibandingkan peniadaan sifat-sifat kekurangan tertentu.