You are currently viewing MELEBIHKAN SEBAGIAN RASUL DIBANDINGKAN PARA RASUL LAINNYA

MELEBIHKAN SEBAGIAN RASUL DIBANDINGKAN PARA RASUL LAINNYA

  • Post author:
  • Post category:Aqidah

Penerjemah: Al Ustadz Abu Utsman Kharisman

Pertanyaan:

Bagaimana menggabungkan firman Allah Ta’ala:

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ…

Para Rasul itu sebagian Kami lebihkan dibandingkan sebagian yang lain (Q.S al-Baqoroh ayat 253)

Dengan firman Allah:

…لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ…

Kami tidaklah membeda-bedakan di antara Rasul tersebut (Q.S al-Baqoroh ayat 136, al-Baqoroh ayat 285, Ali Imran ayat 84)

????Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:

Firman Allah:

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ…

Para Rasul itu sebagian Kami lebihkan dibandingkan sebagian yang lain (Q.S al-Baqoroh ayat 253)

Adalah sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ

Dan sungguh Kami telah melebihkan sebagian Nabi atas sebagian yang lain (Q.S al-Israa’ ayat 55)

Para Nabi dan Rasul, tidak diragukan lagi bahwa sebagian mereka lebih utama dibandingkan sebagian lainnya. Para Rasul lebih utama dari para Nabi. Ulul Azmi dari kalangan Rasul lebih utama dari selain mereka. Ulul Azmi dari kalangan Rasul ada 5, yang disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam 2 ayat dari alQuran. Salah satunya di surat al-Ahzaab:

وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para Nabi, dan juga darimu, dari Nuh, Ibrahim, Musa, Isa putra Maryam… (Q.S al-Ahzaab ayat 7)

(Ulul Azmi tersebut adalah) Muhammad alaihissholaatu was salaam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa.

Ayat yang kedua ada dalam surat asy-Syuura:

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى…

Allah mensyariatkan kepada kalian (wahai manusia, ajaran) yang diwasiatkan kepada Nuh, dan yang Kami wahyukan kepadamu, dan yang kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa…(Q.S asy-Syuura ayat 13)

Kelima (Rasul) ini lebih utama dibandingkan yang lain.

Adapun firman Allah Ta’ala tentang orang-orang beriman:

كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ

Semuanya beriman kepada Allah, para Malaikat, Kitab-KitabNya, dan para RasulNya. Kami tidaklah membeda-bedakan seorangpun di antara para Rasul…(Q.S al-Baqoroh ayat 285)

Maknanya adalah kami tidaklah membeda-bedakan di antara mereka dalam keimanan. Justru kami beriman bahwa mereka seluruhnya adalah Rasul yang diutus dari sisi Allah secara hak. Orang-orang beriman itu tidaklah mendustakan mereka. Para Rasul itu (seluruhnya) jujur dan dibenarkan (ucapannya). Ini adalah makna dari firman Allah:

لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ

Kami tidaklah membeda-bedakan seorangpun di antara para Rasul…(Q.S al-Baqoroh ayat 285)

Artinya, (kami tidak membeda-bedakan) dalam hal keimanan (terhadap mereka). Kami beriman bahwasanya seluruh mereka adalah para Rasul yang benar-benar diutus dari sisi Allah.

Namun, dalam hal keimanan yang mengandung keharusan ittiba’ (mengikuti), ini khusus untuk Rasulullah (Muhammad) shollallahu alaihi wasallam saja. Karena beliaulah yang diikuti. Syariat beliau menghapus syariat-syariat selainnya.

Sehingga dalam hal ini kita mengetahui bahwasanya keimanan berlaku untuk seluruh (para Rasul) itu. Kita beriman bahwasanya mereka (seluruhnya) benar-benar utusan Allah. Namun setelah diutusnya Rasul (Muhammad) shollallahu alaihi wasallam, seluruh agama yang terdahulu dihapus dengan syariat beliau shollallahu alaihi wasallam. Sehingga wajib bagi seluruh manusia untuk menolong Muhammad shollallahu alaihi wasallam saja. Allah Ta’ala dengan hikmahNya telah menghapus seluruh agama selain agama Rasul (Muhammad) shollallahu alaihi wasallam. Karena itu Allah berfirman:

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Katakanlah: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian seluruhnya, yang milikNyalah kerajaan langit dan bumi. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Dia. Dia Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan. Berimanlah kepada Allah dan utusanNya, seorang Nabi yang ummiy (tidak bisa membaca dan menulis) yang beriman kepada Allah dan KalimatNya. Ikutilah beliau (Nabi itu) agar kalian mendapatkan hidayah (Q.S al-A’raaf ayat 158)

Maka seluruh agama selain agama Rasul (Muhammad) shollallahu alaihi wasallam terhapus. Namun, keimanan dengan para Rasul bahwasanya mereka (diutus) dengan hak (benar), ini adalah keharusan.

(Fataawa Islaamiyyah (1/84))

????????Naskah Asli Fatwa dalam Bahasa Arab:

س كيف نجمع بين قوله تعالى { تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ } . وقوله { لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ } ؟
ج قوله تعالى { تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ } كقوله تعالى { وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ } . فالأنبياء والرسل لا شك أن بعضهم أفضل من بعض ، فالرسل أفضل من الأنبياء ، وأولو العزم من الرسل أفضل ممن سواهم ، وأولو العزم من الرسل هم الخمسة الذين ذكرهم الله تعالى في آيتين من القرآن إحداهما في سورة الأحزاب { وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ } . محمد عليه الصلاة والسلام ، ونوح وإبراهيم وموسى وعيسى ابن مريم . والآية الثانية في سورة الشورى { شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى } . فهؤلاء خمسة وهم أفضل ممن سواهم . وأما قوله تعالى عن المؤمنين { كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ } . فالمعنى لا نفرق بينهم في الإيمان بل نؤمن أنهم كلهم رسل من عند الله حقّاًَ ، وأنهم ما كذبوا فهم صادقون مصدقون وهذا معنى قوله { لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ } . أي في الإيمان ، فنؤمن أن كلهم عليهم الصلاة والسلام، رسل من عند الله حقّاً.
لكن في الإيمان المتضمن للاتباع هذا يكون لمن بعد الرسول صلى الله عليه وسلم خاصّاً بالرسول صلى الله عليه وسلم لأنه صلى الله عليه وسلم ، لأنه هو المتبع ، لأن شريعته نسخت ماسواها من الشرائع ، وبهذا نعلم أن الإيمان يكون للجميع كلهم ، نؤمن بهم وأنهم رسل الله حقاً ، وأما بعد أن بُعث الرسول صلى الله عليه وسلم فإن جميع الأديان السابقة نُسختْ بشريعته صلى الله عليه وسلم ، وصار الواجب على جميع الناس أن ينصروا محمداً صلى الله عليه وسلم وحده . ولقد نسخ الله تعالى بحكمته جميع الأديان سوى دين الرسول صلى الله عليه وسلم ، ولهذا قال الله تعالى { قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ } . فكانت الأديان سوى دين الرسول صلى الله عليه وسلم كلها منسوخة لكن الإيمان بالرسل وأنهم حق هذا أمر لا بد منه .
الشيخ ابن عثيمين