You are currently viewing PERBUATAN YANG DILAKUKAN SAHABAT DI MASA NABI SELAMA TIDAK ADA PENGINGKARAN DARI QURAN DAN SUNNAH ADALAH HUJJAH

PERBUATAN YANG DILAKUKAN SAHABAT DI MASA NABI SELAMA TIDAK ADA PENGINGKARAN DARI QURAN DAN SUNNAH ADALAH HUJJAH

  • Post author:
  • Post category:Aqidah

Penerjemah: Al Ustadz Abu Utsman Kharisman

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

أن ما فعله الصحابة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم هو حجة، سواء علمنا أنه اطلع عليه أم لم نعلم، فإن علمنا أنه اطلع عليه فواضح أنه حجة، وجه وضوحه: إقرار النبي صلى الله عليه وسلم على ذلك، وإن لم نعلم أنه اطلع عليه فقد اطلع عليه الله الذي لا يخفى عليه شيء في الأرض ولا في السماء، وسكوت الله عنه دليل على أنه رضيه؛ لأنه لو فعل أحد شيئا على وجه الاختفاء والله تعالى لا يرضاه بينه الله، كما قال تعالى: {يستخفون من الناس ولا يستخفون من الله وهو معهم إذ يبيتون ما لا يرضى من القول وكان الله بما يعملون محيطا [النساء: 108].
فدل هذا على أن ما فعل في عهد الرسول – عليه الصلاة والسلام- أو قيل في عهده هو حجة، سواء علمنا أن النبي صلى الله عليه وسلم اطلع عليه أم لم نعلم

Sesungguhnya perbuatan Sahabat di masa Nabi shollallahu alaihi wasallam adalah hujjah. Baik kita mengetahui bahwasanya Nabi mengetahuinya atau tidak kita ketahui. Jika kita mengetahui bahwasanya beliau mengetahuinya, ini jelas bahwasanya hal tersebut adalah hujjah. Kejelasannya adalah karena adanya persetujuan dari Nabi shollallahu alaihi wasallam terhadap hal itu. Jika kita tidak mengetahui bahwasanya Nabi mengetahuinya, niscaya Allah akan memberitahukannya kepada beliau. Dialah Allah yang tidak ada satupun yang tersembunyi baginya di bumi maupun di langit. Diamnya Allah (terhadap perbuatan Sahabat itu) menunjukkan bahwasanya Allah meridhainya. Karena, jika ada seseorang yang secara sembunyi-sembunyi berbuat sesuatu yang tidak Allah ridhai, Allah akan menjelaskannya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَى مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا

Mereka bisa bersembunyi dari manusia, namun mereka tidak bisa bersembunyi dari Allah. Allah bersama mereka ketika mereka merencanakan ucapan yang tidak Allah ridhai di waktu malam. Sesungguhnya Allah Maha meliputi perbuatan mereka (Q.S anNisaa’ ayat 108)

Ini menunjukkan bahwa apa yang diperbuat di masa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam atau yang diucapkan di masa beliau adalah hujjah. Sama saja apakah kita mengetahui bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam mengetahuinya atau kita tidak mengetahui
(Fathu Dzil Jalaali wal Ikraam bi syarhi Bulughil Maram karya Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin (1/238))