Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah IV

Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah IV

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Bab 6
Tanda-Tanda Ahli Bid’ah Dan Ahli Ahwa’

48. Ayyub As Sikhtiyani berkata :

“Saya tidak mengetahui ada seseorang dari ahli ahwa yang berdebat kecuali
dengan perkara (ayat) mutasyabihat.” (Al Ibanah 2/501, 605, 609)

49. Imam Al Barbahary berkata :

“Jika kamu lihat seseorang mencela salah seorang shahabat Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam maka ketahuilah bahwa sesungguhya dia telah
mengucapkan kata-kata yang buruk dan termasuk ahli ahwa.” (Halaman 115 nomor
133)

50. Ia juga berkata :

“Jika kamu mendengar seseorang mencerca atsar (hadits-hadits), menolaknya, dan
menginginkan selain itu maka curigailah keislamannya dan jangan kamu ragu bahwa
ia adalah pengikut hawa nafsu dan mubtadi’.” (Ibid 115-116 nomor 134)

51. Kata beliau juga :

“Jika kamu lihat seseorang mendoakan kejelekan terhadap penguasa maka
ketahuilah bahwa ia adalah pengikut hawa nafsu.” (Ibid 116 nomor 136)

52. Abu Hatim berkata :

“Salah satu tanda ahli bid”ah adalah adanya cercaan mereka terhadap Ahli
Atsar.” (Al Lalikai 1/179)

Abu Abdillah Jamal berkata : “Jika kamu lihat seseorang mencerca ulama As
Sunnah dan manhaj Salafus Shalih di negeri ini dan lainnya maka ketahuilah
bahwa ia adalah pengikut hawa.”

53. Ibnul Qaththan berkata :

“Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ melainkan sangat membenci Ahli
Hadits.” (Aqidah Salaf Ash Shabuni 102 nomor 163)

54. Imam Ash Shabuni berkata :

Dan tanda-tanda ahli bid’ah itu sangat jelas terlihat pada mereka dan salah
satu tanda yang paling menonjol adalah kerasnya permusuhan mereka terhadap para
pembawa berita dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menghina, dan
meremehkan mereka.” (Ibid 101 nomor 162)

55. Dari Qutaibah bin Sa”id berkata :

“Apabila kamu lihat seseorang mencintai Ahli Hadits maka ketahuilah bahwa ia di
atas As Sunnah dan siapa yang menyelisihi perkara ini maka ketahuilah bahwa ia
adalah mubtadi’.” (Muqaddimah muhaqqiq Kitab Syi”ar Ashhabul Hadits lil Hakim 7)

(Sumber : Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah, terjemah dari kitab Lamudduril Mantsur minal Qaulil Ma’tsur, karya Syaikh Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al Haritsi, . Diterjemahkan oleh Ustadz Idral Harits. Diambil dari www.assunnah.cjb.net)