You are currently viewing JEJAK KHAWARIJ DI INDONESI (bag.3)

JEJAK KHAWARIJ DI INDONESI (bag.3)

  • Post author:
  • Post category:Manhaj

بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

?Oleh Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin Hafizhohulloh

?Tak sekedar itu.
kartosoewirjo pun berusaha pula untuk mendapatkan harta pusaka cinunuk, yaitu keris bernama Ki Dongkol dan Ki Rompang, menurut takhayul masyarakat, siapa saja yang bisa menjodohkan kedua keris tersebut akan mendapatkan kejayaan dan kemenangan. tentu,ini merupakan kesyirikan di larang dalam islam.
Tertangkap nya kartosoewirjo yang kemudian di eksekusi mati pada 1962, tak lantas menyurutkan paham khawarij.
Begitu pula saat sebagian pengikutnya di jebloskan kerumah tahanan, pun tak memupuskan gerakan takfir sang imam.
Setelah masa penahanan berahir, sebagian pengikut sang imam dengan setia melanjutkan perjuangannya.
Mereka melakukan konsolidasi dan merekrut anggota baru.
Wadah untuk gerakan mereka di beri nama komando jihad (komji).
Para petinggi komji yang merupakan anak buah kartosoewirjo, diantara nya Danu Muhammad Hasan, Dodo Muhammad Darda, Haji Ismail Pranoto (Hispran), Gaos Taufiq, Aceng kurnia, dan Adah Djaelani.
Belum seumur jagung gerakan mereka dijalankan.
Aparat telah mengendusnya.
Para petinggi itu pun di berangus.
Merka semua, di ciduk aparat keamanan.
Aceng kurnia dan Adah Djaelani berhasil meloloskan diri.
Akan tetapi, sekali lagi, tindakan represif aparat keamanan tak menjadikan mereka berhenti.
Setelah mereka lepas dari jeratan terali besi, pada tahun 1976, maka mulailah aksi terorisme di galakkan.
Gaos Taufiq membentuk tim guna melaksanakan aksi teror.
Seperti pembajakan pesawat, peledakan bom di beberapa tempat, merampas senjata, merampok harta (sekalipun milik kaum muslimin sebagai bentuk fa’i), membunuh jiwa tanpa haq.

BERSAMBUNG KE NO 4

إن شاء اللّٰه

?Sumber: Majalah Qudwah Edisi10 Vol.1 1434 H/2013
?www.salafymedia.com
?htttp://bit.ly/FadhlulIslam

?Publikasi:
Bandung 3 Safar 1437 H/15 November 2015

? Admin

?Fadhlul Islam Bandung
=====*****=====
? Publikasi:
? WA Salafy Solo
Rabi’uts Tsani 1437 H