Pelajaran Surat Al Kafirun ( orang – orang kafir)

Pelajaran Surat Al Kafirun ( orang – orang kafir)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

بسم الله الرحمن الرحيم

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ

وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

1. Katakanlah : “ Hai Orang – orang yang Kafir “

2. Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah.

3. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah.

5. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

6. Untukmu agamamu untukku agamaku.

Materi surat

Merupakan surat tauhid dan pelepasan dari syirik dan kesesatan. Orang – orang musyrik telah mengajak Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyembah tuhan – tuhan mereka selama setahun dan mereka akan menyembah Rabb Beliau setahun pula. Maka turunlah surat ini yang memotong ketamakan orang – orang kafir dan memutuskan perselisihan diantara kedua pihak ( ahli iman dan penyembah berhala ), serta menolak usulan tidak berakal dari orang – orang kafir untuk sekarang dan akan datang.

Penamaan

Dinamakan surat Al Kafirun karena Allah Ta’ala memerintahkan NabiNya untuk menyampaikan kepada orang –orang kafir bahwa beliau tidak akan menyembah apa yang mereka sembah dari berhala – berhala tersebut.

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ , لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

“ Katankanlah : Hai orang – orang kafir ! aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah”

Dinamakan juga surat Al Ikhlas, Al Munabadzab ( Surat Penentangan ), dan Al Bara atu minasy Syrk ( lepas dari kesyirikan)

Kolerasi Dengan Surat Sebelumnya

Allah memerintahkan pada surat yang lalu untuk mengikhlaskan ibadah hanya bagi Allah Subhanahuwata’ala yang tiada sekutu baginya. Pada surat tauhid dan al bara atau minasy syirk ini disebutkan jelas tentang kekhususan peribadatan kepada Allah Subhanahuwata’ala dan tidak boleh dicampur adukan dengan peribadatan kaum kafir Nabi hanya akan menyembah kepada Rabbnya saja dan tidak akan menyembah berhala – berhala yang mereka sembah. beliau sangat keras dalam hal ini dengan mengulangi dan menegaskan prinsipnya, kemudian berakhir dengan pernyataan bahwa bagi beliau agama beliau dan bagi mereka agamanya sendiri.

Keutamaanya

Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membaca surat ini dan surat Al Ikhlash pada dua rakaat shalat sunnah tawaf, dan dua rakaat shalat sunnah fajar, dua rakaat sesudah Magrib ,dan berwitir dengan membaca : Al ‘Ala, Al Kafirun, dan Al Ikhlas.

Sebab Turunnya

Abdurrazaq mengeluarkan dari Wahb ia berkata : “ Kaum Musyrikin berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Jika kamu tertarik kamu ikuti kami setahun dan kami akan ikut kepada agamamu setahun, maka Allah menurunkan surat Al Kafirun “. Diriwayatkan pula tentang sebab – sebab lain turunya surat ini, namun kisahnya sama seperti itu.

Kosa kata

قُلْ

Katankanlah, Wahai Muhammad

يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

“Wahai orang – orang yang kafir”. Pemimpin – pemimpin musyrikin Mekkah.

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

“ saya tidak akan menyembah apa yang kalian sembah”. Tidak di waktu sekarang dan tidak pula di masa akan datang.

وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

“ dan kalian bukanlah orang – orang ang menyembah Rabb ( Allah ) yang saya sembah “.

Di masa sekarang dan yang akan datang. Ada yang berpendapat bahwa dua kalimat selanjutnya ( ayat 4 dan 5 ) sebagai penegas, namun ada pula yang berpendapat bahwa 2 dan 3 menunjukan perbedaan sesembahan ( Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembah Allah Subhanahuwata’ala sedang mereka menyembah berhala ), adapun ayat 4 dan 5 menunjukan pebedaan dalam ibadah itu sendiri ( ibadah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang murni untuk Allah satu – satunya tanpa dicampuri kesyirikan dan kelalaian dari Yang disembah sedangkan ibadah mereka semuanya adalah syirik mempersekutukan Allah ) maka keduanya tidak akan pernah dapat bertemu.

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“ bagi kalian agama kalian “ . yaitu syirik yang kalian lakukan.

وَلِيَ دِينِ

“ dan bagiku agamaku” . yaitu tauhid dan Islam yang saya berada padanya dan tidak akan melepaskannya.

Faedahnya

Berkata Ar Razy radhiyallahu anhu : “ telah menjadi kebiasaan, orang memakai ayat ini

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“ bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku” Dalam pengertian lain ketika berselisih lalu satu sama lain saling meninggalkan. Demikian itu tidak boleh karena tidaklah Allah Ta’ala menunkan Al Quran untuk digunakan dengan makna lain, tetapi diturunkan untuk direnungkan isinya dan diamalkan tuntutannya” ( Tafsir Al Razy juz 22 hal.148)

Faedah surat

1. Penetapan akidah tentang qadha dan qadar terhadapa orang – orang kafir dan mukmin.

2. Perlindungan Allah Subhanahuwata’ala terhadap Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam  dan terpeliharanya beliau dari menerima usulan kaum musyrikin yang bathil.

3. Penetapan kewajiban pemisahan antara orang – orang yang beriman dengan orang – orang kafir dan musyrik.

(diambil dari buku Ad Durusil Muhimmah Li Ammatil Ummah, Cahaya Tauhid Pres)