Makna Hadist (Semoga Allah merahmati orang yang mengenali kadar (kapasitas) dirinya)

Makna Hadist (Semoga Allah merahmati orang yang mengenali kadar (kapasitas) dirinya)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

رحم الله امرؤ عرف قدر نفسه

” (Semoga Allah merahmati orang yang mengenali kadar (kapasitas) dirinya) “

Apakah ungkapan tersebut ada asalnya dan apakah ada di dalam hadits?

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjawab:

Saya tidak tahu darimana asalnya ungkapan tersebut. Akan tetapi maknanya shahih, karena jika seseorang mengenali kadar dirinya maka dia akan tunduk-merunduk kepada Robb-nya, menunaikan ibadahnya dan dia tahu bahwa dia tidak bisa mencukupkan dirinya dari Robb-nya meski sekejap mata.

Dan jika dia telah mengenali dirinya, maka dia akan mengenali kadar dirinya di tengah-tengah masyarakat, lalu pengenalan kadar diri ini akan membawanya kepada sikap tidak menyombongkan diri dan tidak pula meremehkan mereka, karena sikap sombong termasuk di antara dosa-dosa besar, sedang meremehkan manusia termasuk di antara perkara-perkara yang diharamkan.

Oleh karena inilah, tatkala Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan dari bahaya sifat sombong, para shahabat berkata: “Wahai Rosulallaah, setiap kita menyukai pakaian yang bagus dan memakai sandal yang bagus”. Maka beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong itu adalah بطر الحق dan غمط الناس”.

Maka istilah بطر الحق maknanya adalah menolak kebenaran, sedang غمط الناس bermakna merendahkan dan meremehkan manusia.

Jadi, jika seseorang telah mengenali kadar dirinya, dia akan mengenali kedudukannya, lalu berusaha menempatkan dirinya sesuai kedudukannya itu. Sehingga dia akan berlaku tawadhu’ (rendah hati) kepada sesama makhluk Allah dengan ikhlas hanya untuk Allah ‘Azza wa Jalla. Dan siapa yang berlaku tawadhu’ ikhlas karena Allah, maka Allah akan mengangkatnya. Na’am.

Fatawa Nuurun ‘alad Darb, kaset nomor 250, side B, soal ke-6.

Wallaahu A’lam.
✏hm
———————
إتباع السنة

wa Ittiba’us Sunnah