Geliat Komunis Indonesia ke Ranah Internasional

Geliat Komunis Indonesia ke Ranah Internasional

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Apa buktinya bahwa komunisme bergeliat di Indonesia? Setelah terpentok di Tanah Air, mereka mengangkat isu di negeri Belanda. Didukung para aktivis di bidang hukum, mereka mempersoalkan hak-hak para korban di pihak komunis.

Pengadilan Rakyat Internasional 1965 pun di gelar di Den Haag, Belanda. Para saksi sejarah mereka hadirkan. Mereka begitu bersemangat menggelar aksi Pengadilan Rakyat Internasional. Tak ada lagi perasaan risih telah mempermalukan bangsa di hadapan masyarakat dunia. Upaya menginternasionalisasikan korban dari kalangan komunis di Indonesia tetap berlanjut. Itulah semangat para kader komunis. Mereka dibantu para aktivis yang tak segan untuk menjual bangsanya.

Tak ketinggalan para mantan anggota PKI di Solo. Setelah menghirup udara bebas dalam alam demokrasi yang karut-marut, para mantan anggota PKI coba menyuarakan ganjalan hatinya. Sebuah seminar pun coba diselenggarakan akhir Februari 2015 lalu. Dengan tajuk Layanan Kesehatan Korban Tragedi 1965/1966 untuk Mewujudkan Rekonsiliasi mereka menaruh harapan dari terselenggaranya seminar tersebut.
Namun, apa yang mereka lakukan tak mendapat restu masyarakat Solo. Seminar itu pun bubar. Walau seminar batal, setidaknya para mantan anggota partai terlarang ini telah menunjukkan keberaniannya untuk bersuara.
Kaum komunis benar-benar berusaha memanfaatkan demokratisasi dan liberalisasi yang tengah disuntikkan para imperialis Barat ke negeri-negeri kaum muslimin. Momentum kebebasan (liberalisasi), isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta demokratisasi menjadi senjata ampuh untuk menghidupkan komunisme.

Tiga faktor tersebut merupakan lahan subur untuk tumbuhnya komunisme serta paham lainnya yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain tentu, masyarakat yang tidak memiliki orientasi kehidupan ber-Islam yang lurus dan benar, bisa menjadi titik rawan tersusupinya pemahaman komunis dan paham-paham sesat lainnya.

Tingkat kewaspadaan harus tetap tinggi. Kaum muslimin harus membekali diri, terutama dengan pemahaman Islam yang benar, yang akan membentengi setiap muslim dari pemahaman menyimpang. Berpegang teguh kepada Islam yang benar bisa menjadi sebab turunnya pertolongan Allah. Berikut firman-Nya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad:7)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ، احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ

“Wahai ananda, sungguh aku akan ajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jagalah (hukum-hukum) Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah (hukum-hukum) Allah, niscaya engkau akan mendapati Allah sebagai pembimbing (pemandu)mu. Apabila engkau meminta, maka hendaklah meminta kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan, maka hendaklah memohon pertolongan kepada Allah. (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)

Komunis selalu menghalalkan segala cara guna meraih tujuannya. Walau harus dengan cara menumpahkan darah, membantai lawan politiknya, atau dengan cara-cara yang jauh dari nilai-nilai perikemanusiaan.
Sejarah komunis di Indonesia telah menorehkan catatan kelam. Tak sedikit korban berjatuhan dari kalangan muslimin. Mereka dibantai, disiksa, hingga meregang nyawa. Sadis. Itulah aksi orang-orang komunis. Sedemikian besar permusuhannya kepada kaum muslimin. Karena itu, waspadai kebangkitan komunisme di Tanah Air ini. Geliat komunisme telah hadir di depan mata.

Allahu alam. (Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar Rifa’i)

 

www.antikomunisme.com/geliat-komunis-indonesia-ranah-internasional/