Ketentuan dan Adab Dalam Bergurau atau Bercanda

di tulis oleh al ustadz Abu Utsman Kharisman 1. Bergurau Hanya Saat Dibutuhkan, Tidak Sering atau Menjadi Mayoritas Isi Kehidupannya. وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ Janganlah engkau banyak tertawa karena sesungguhnya banyak tertawa itu mematikan hati (H.R atTirmidzi, dihasankan Syaikh al-Albaniy) Tujuan bergurau yang baik sebenarnya adalah untuk semakin merekatkan hubungan persaudaraan dengan sesama muslim, melapangkan dada,…

Komentar Dinonaktifkan pada Ketentuan dan Adab Dalam Bergurau atau Bercanda

HADIR & IKUTI KAJIAN ISLAM ILMIAH “Tema: Fenomena Pengultusan Sebab Kekufuran [Pembahasan Kitab Fathul Majid Syarh Kitabut Tauhid] ” 11/02/17

DENGAN MENGHARAP RIDHO ALLOH TA'ALA SEMATA HADIR & IKUTI KAJIAN ISLAM ILMIAH PURWOKERTO Tema: Fenomena Pengultusan Sebab Kekufuran [Pembahasan Kitab Fathul Majid Syarh Kitabut Tauhid] Hari : SABTU Tanggal 14 Jumadil Awwal 1438 H / 11 Februari 2017 M Bersama : ?» Al Ustadz Muhammad 'Umar As-Sewed حفظه الله (Pengasuh Ma'had Dhiyussunnah Cirebon Dan Penasehat mAjallah Islam Asy-Syari'ah) Tempat : Masjid…

Komentar Dinonaktifkan pada HADIR & IKUTI KAJIAN ISLAM ILMIAH “Tema: Fenomena Pengultusan Sebab Kekufuran [Pembahasan Kitab Fathul Majid Syarh Kitabut Tauhid] ” 11/02/17

Bolehkah Menjamak Sholat Saat Dibutuhkan, Padahal Bukan Sebagai Musafir?

di tulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Di dalam hadits Shahih Muslim, Sahabat Nabi Ibnu Abbas radhiyallahu anhu mengatakan: جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا مَطَرٍ Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menjamak antara Dzhuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya’ di Madinah bukan karena takut dan juga bukan karena hujan.…

Komentar Dinonaktifkan pada Bolehkah Menjamak Sholat Saat Dibutuhkan, Padahal Bukan Sebagai Musafir?

KITAB KE-1: KITABUL IMAN (KEIMANAN)

di tulis oleh  Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah  Bab ke-14: Penjelasan Bahwa Islam itu Bertingkat-Tingkat dan (Penjelasan tentang) Apakah Amalan yang Paling Utama. ✅ Hadits no 64. وَحَدَّثَنَا أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ سَرْحٍ الْمِصْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ…

Komentar Dinonaktifkan pada KITAB KE-1: KITABUL IMAN (KEIMANAN)

Menghadap Allah dengan Hati yang Selamat

Di tulis oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Allah Azza Wa Jalla berfirman: يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ " pada hari (kiamat) saat harta dan anak-anak tidak bermanfaat. Kecuali orang yang menghadap Allah dengan *hati yang selamat* (Q.S asy-Syu'araa' ayat 88-89) *Penjelasan*: Pada hari itu, seseorang tidak bisa menghindar dari adzab Allah.…

Komentar Dinonaktifkan pada Menghadap Allah dengan Hati yang Selamat