SUDAHKAH ANTUM KHATAMKAN (SELESAIKAN) AL-QUR’AN DI BULAN RAMADHAN ??? (Bagian 1)

SUDAHKAH ANTUM KHATAMKAN (SELESAIKAN) AL-QUR’AN DI BULAN RAMADHAN ??? (Bagian 1)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Allah Ta’ala berfirman :

ﺷَﻬْﺮُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱَ ﺃُﻧﺰِﻝَ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻫُﺪًﻯ ﻟِّﻠﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺑَﻴِّﻨَﺎﺕٍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﺍﻟْﻔُﺮْﻗَﺎﻥِ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan

(permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan- penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” [Surat Al-Baqarah: 185]

Bahwasanya (sebagai suri tauladan kita) para salaf meninggalkan perkara yang menyibukkan (dunia) dengan (mengganti) perkara keta’atan, ilmu dan mendatangi Al-Qur’an serta ilmunya. Dan ini adalah bentuk pengagungan terhadap Al-qur’an pada bulan puasa, karena Ramadhan bulan al-Qur’an. Dan mereka sangat bersemangat dalam pengkhataman Al-Qur’an pada bulan ini sebagai wujud pengamalan seperti yang dilakukan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Telah datang hadits shahih dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya malaikat Jibril ‘alaihis salam membacakan dan mengajari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam setiap malamnya pada Ramadhan.(*)

Sebagaimana lafadz dalam ash-Shahihain:

ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﺍﺟﻮﺩ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﺟﻮﺩ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣِﻴﻦَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﻓِﻲﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﻴُﺪَﺍﺭِﺳُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺍﻥَ، ﻓَﻠَﺮَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ -ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ﺍﺟﻮﺩ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺮِّﻳﺢِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠَﺔِ .

Artinya:

“ Dari Ibnu ‘Abbas berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi ketika beliau berada di dalam bulan Ramadhan, ketika Jibril mendatangi beliau, Jibril menemui beliau setiap malam, mengajarkan kepada beliau Al Quran, adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditemui oleh Jibril lebih pemurah daripada angin yang berhembus.”

Para ‘ulama menyimpulkan faedah dari hadits ini menunjukkan sunnahnya pengkhataman Al-Qur’an pada bulan puasa.

Oleh karena itu para Salafunas sholih saling berwasiat dengan sunnah ini, Dan mereka ahli dalam mengkhatamkan Al-Qur’an. Telah disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Rajab dalam Latha’iful Ma’arif dan Imam an-Nawawi dalam at-Tibyan bagaimana metode para salaf, perlombaan dan persaingan mereka dalam mengkhatamkan Al-Qur’an. Kebanyakan mereka mengkhatamkan Al-Qur’an setiap tujuh malam, dan ada yg lebih semangat dan lebih cepat dari itu.

Telah diriwayatkan atsar dari beberapa Salaf Rahimahumullah:

 Atsar Qatadah; Bahwasanya beliau pada hari-harinya mengkhatamkan Al-Qur’an dalam tujuh hari, dan jika masuk Ramadhan mengkhatamkannya dalam tiga hari, dan jika masuk sepuluh hari terakhir Ramadhan maka mengkhatamkannya dalam semalam.

Atsar Ibrahim an-Nakha’i;

Bahwanya beliau pada Ramadhan mengkhatamkan Al-Qur’an selama tiga hari, dan jika masuk sepuluh hari terakhir mengkhatamkannya dua malam. Atsar Imam Ahmad;

Dahulu beliau mengkhatamkan Al-Qur’an pada Ramadhan setiap tujuh malam, dan jika masuk sepuluh hari terakhir mengkhatamkannya setiap tiga malam.

 Atsar Imam asy-Syafi’i;

Rabi’ bin Sulaiman berkata: Dahulu Al-Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan sebanyak 60 kali , dan pada setiap bulannya (selain Ramadhan) sebanyak 30 kali.

 Al-Hafidz Ibnu Hajar;

Disebutkan dengan sanad yang shahih dari atsar al-Hafidz ibnu Hajr bahwa beliau makan dan Al-Qur’an di depannya, dan beliau tidak berpisah dengannya (Al-Qur’an), dan beliau berkata:

“aku mampu menyelesaikan Al-Qur’an sebelum maghrib”.

Waqi’ ibnul Jarrah;

Waqi’ bin al-Jarrah membaca Al-Qur`an pada malam bulan Ramadhan serta mengkhatamkannya ketika itu juga dan ditambah sepertiga dari Al-Qur’an, shalat 12 rakaat pada waktu Dhuha, dan shalat sunnah sejak ba’da Dhuhur hingga Ashar.

 Imam al-Bukhari;

Al-imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari mengkhatamkan Al-Qur’an pada siang bulan Ramadhan setiap harinya dan setelah melakukan shalat tarawih beliau mengkhatamkannya setiap 3 malam sekali.

 Al-Walid bin Abdil Malik;

Beliau adalah seorang penguasa pada Khalifah al-Umawiyyah. mengkhatamkan Al-Qur’an setiap 3 malam sekali, dan mengkhatamkannya sebanyak 17 kali selama bulan Ramadhan. Dan masih banyak yang selain mereka yang semangat mengkhatamkan Al-Qur’an.

Diriwayatkan pula atsar dari shahabat yang mengkhatamkan Al-Qur’an hanya dalam sehari seperti Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘anhu.

 yang jadi masalah, Bagaimana mungkin yang demikian datang dari salaf, padahal telah datang hadits dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang larangan mengkhatamkan al-qur’an kurang dari tiga hari?

Bagaimana dengan mereka yang mengkhatamkan Al-Qur’an hanya dalam dua malam, atau semalam, atau dua kali khatam dalam sehari?

Maka para ‘ulama menjawab dengan tiga jawaban;

(Bersambung)

“Tahdzib dari dars {Haalu as-Salaf fii Ramadhan}”Ditulis oleh:

Abu Ahmad Abdurrahman

Ar-Ramadhany | Daarul Hadits bis Shihr Harasahallah.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

 WA Tim Medis Salafy