SIKAP SEORANG SALAFY TERHADAP PERBEDAAN ULAMA DALAM JARH WA TA’DIL

SIKAP SEORANG SALAFY TERHADAP PERBEDAAN ULAMA DALAM JARH WA TA’DIL

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady hafizhahullah

 Pertanyaan:

Jika Anda menjelaskan kesalahan seseorang tertentu, lalu sebagian Masayikh Ahlus Sunnah yang mulia ditanya tentang orang tersebut, kemudian mereka menjawab berdasarkan apa yang mereka ketahui berupa keshalihan serta apa yang nampak darinya, dan para ulama tersebut mentazkiyahnya, maka bagaimana sikap seorang pemuda salafy terhadap hal tersebut?

Jawab:

Saya nasehatkan kepada para pemuda Salafiyun di mana pun mereka berada agar jangan sampai mereka berpecah belah semata-mata karena sebab si fulan dan fulan, dan jangan sampai mereka fanatik kepada si fulan atau fulan. Tetapi hendaknya mereka dalam masalah semacam ini bersikap hati-hati, berusaha melakukan klarifikasi dan mencari kebenaran. Lalu jika nampak bagi mereka kebenaran di pihak mana pun, hendaknya mereka membela kebenaran, dan tidak boleh bagi mereka untuk terburu-buru memihak si A atau si B. Bahkan wajib atas seorang muslim untuk bersikap yang benar yang diridhai oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala dengan mengetahui kebenaran dan membelanya, walaupun kebenaran itu dibawa oleh musuhnya yang paling dia benci. Dan juga wajib atasnya untuk memerangi kebathilan walaupun muncul dari teman yang paling dekat sekalipun.

Jadi nasehat saya kepada para pemuda seperti pada kasus Al-Maghrawy dan selainnya: hendaknya mereka tidak terburu-buru untuk bersikap fanatik kepada si A atau si B. Tetapi hendaknya mereka menempuh jalan yang benar sesuai dengan bimbingan Islam yang itu merupakan perkara yang diridhai oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala, mencari kebenaran dan bersikap hati-hati hingga mereka mengetahui hakekat yang sebenarnya. Dan setelah itu hendaknya dia mengatakan kepada pihak yang salah: “Engkau telah salah dan wajib atasmu untuk kembali kepada kebenaran!” Dan hendaknya yang salah tersebut menjawab: “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, apa yang engkau katakan memang benar.”

Dan bukan termasuk manhaj Salaf sama sekali dengan bersikap terburu-buru membela pihak-pihak yang salah atau yang tidak bersalah sebelum jelas kebenaran baginya.

Ini nasehat saya bagi para pemuda Salafiyun. Dan Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyyah –pent) telah menjelaskan masalah semcam ini dengan tuntas, dan beliau menyerupakan siapa saja yang terburu-buru bersikap fanatik kepada si A atau si B dengan orang-orang Tatar yang jahat yang mereka fanatik kepada kebathilan. Maka hendaklah mereka berhati-hati jangan sampai terjatuh pada sikap yang hina ini.

(Majmu’ Fataawa Syaikh Rabi’, 14/387)

Sumber:

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=143056

 http://tukpencarialhaq.com/2014/03/30/sikap-seorang-salafy-terhadap-perbedaan-ulama-dalam-jarh-wa-tadil/