NASEHAT BAGI PENGGUNA JEJARING SOSIAL

NASEHAT BAGI PENGGUNA JEJARING SOSIAL

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Asy-Syaikh Muhammad bin Hady Al-Madkahly hafizhahullah

Diantara program jejaring sosial tersebut ada yang namanya Whatsapp, Facebook, dan Twitter. Ini jika berkaitan dengan menyia-nyiakan waktu jelas benar. Benar, padanya terdapat dua kerusakan yang perlu diperhatikan.

Pertama: menyia-nyiakan waktu dan menghabiskan waktu yang panjang. Seseorang dalam hal ini banyak yang terjerumus pada sisi ini, kecuali yang dirahmati oleh Allah. Waktunya lenyap begitu saja untuk perkara ini. Dia membalas pesan, membalas, dan membalas, hingga menyia-nyiakan waktu.

Kedua: Padanya banyak kedustaan dan kepalsuan. Para penulisnya terkadang juga orang-orang yang majhul dan tidak dikenal siapa mereka dan suka menyebarkan berita-berita yang yang bathil.

Maka sepantasnya bagi seorang muslim dan secara khusus bagi seorang penuntut ilmu hendaknya dia bakhil dengan waktunya dengan tidak menyia-nyiakannya untuk hal-hal semacam ini. Coba perhatikan kepada namanya! Apa namanya?! Namanya komunikasi. Jadi engkau menggunakannya untuk berhubungan ketika membutuhkan. Kemudian dengannya engkau berusaha meraih apa yang engkau inginkan, jadi dengannya engkau menjalin hubungan sebatas untuk memenuhi kebutuhanmu. Adapun dengan engkau menyia-nyiakan waktu untuknya, maka orang yang berakal akan menjaga waktunya dan menjaga dirinya dari hal-hal semacam ini.

Sekarang ini muncul hal-hal sepele dan lelucon yang tidak ada gunanya yang padanya omong kosong lebih banyak dibandingkan faedah-faedahnya, dan terkadang sebagian grup-grup yang ada –sebagaimana istilah mereka– menarik grup yang lainnya seperti hewan –semoga Allah memuliakan kalian– lalu jika sudah akrab maka grup-grup ini seringnya menyebabkan diantara para penuntut ilmu pertengkaran, perdebatan, dan adu mulut yang sama sekali tidak ada faedahnya. Kenapa demikian? Karena itu terjadi diantara dua orang yang selevel dan tidak ada yang menengahi diantara keduanya, sehingga menghabiskan waktunya dengan sia-sia dalam perkara ini. Dan terkadang menyebabkan permusuhan sebagaimana yang menimpa banyak dari dua pihak atau beberapa orang sekaligus. Karena pada masalah-masalah yang diangkat, mereka tidak memiliki pemimpin yang menengahi diantara mereka yang tergabung dalam grup-grup ini. Jadi masing-masing pihak mengatakan sesuai pendapatnya dan membangun berdasarkan penilaiannya, dan hal itulah yang menyebabkan permusuhan. Kita memohon keselamatan kepada Allah.

Maka yang wajib atas seorang penuntut ilmu secara khusus agar mewaspadai tindakan menyia-nyiakan waktu. Jadi misalnya jika ada yang membuat status Twitter akan menyebabkan munculnya status-status Twitter yang lainnya yang banyak diantara manusia. Demikian juga Facebook telah menyia-nyiakan sebagian para murid kita untuk memanfaatkan kemampuan, hafalan, dan perhatian terhadap ilmu sepanjang waktunya. Demikianlah, dia bertasbih dengan menyibukkan waktunya dengan perangkat-perangkat ini saja. Seandainya dia memperhatikan jari-jemarinya khususnya ibu jari dan telunjuk, yang ini memegang, yang ini mengetik dan menghapus, tentu dia akan menghabiskan banyak waktu untuk perkara ini.

Demi Allah, hal ini tidak pantas bagi penuntut ilmu. Demikian juga Whatsapp banyak menyebarkan kedustaan dan kepalsuan. Kita memohon keselamatan kepada Allah. Jika engkau terpaksa melakukannya wahai segenap anak-anakku, saudara-saudaraku penuntut ilmu, saudara-saudaraku sesama muslim, dan segenap akhwat, jika engkau terpaksa menggunakan apa yang disebut dengan media komunikasi atau jejaring sosial, maka lakukanlah sebatas keperluanmu. Adapun jika sampai berlebihan hingga merugikan dirimu, maka seseorang tidak boleh membuang waktunya dengan sia-sia untuk perkara ini.

Sumber artikel:
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=143511

Alih bahasa: Abu Almass
Sabtu, 9 Sya’ban 1435 H

 forumsalafy.net