Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah

Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Keutamaan Sepuluh Hari (Pertama) Bulan Dzulhijjah

ÇáÍãÏ ááå ÑÈ ÇáÚÇáãíä æÇáÕáÇÉ æÇáÓáÇã Úáì ÃÔÑÝ ÇáÃäÈíÇÁ æÇáãÑÓáíä äÈíäÇ ãÍãÏ æÚáì Âáå æÕÍÈå ÃÌãÚíä … ÃãÇ ÈÚϺ
Sesungguhnya merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala, dijadikan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang shalih musim-musim untuk memperbanyak amal shaleh. Diantara musim-musim tersebut adalah sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah yang keutamaannya dinyatakan oleh dalil-dalil dalam kitab dan Sunnah:
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
æóÇáúÝóÌúÑö . æóáóíóÇáò ÚóÔúÑò [ ÇáÝÌÑ 1-2]
Demi fajar, dan malam yang sepuluh (Al Fajr 1-2)
Ibnu Katsir berkata: “ Yang dimaksud adalah sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah“

2. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“…dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan”(Al Hajj 28).

Ibnu Abbas berkata: “ (Yang dimaksud adalah) hari-hari sepuluh (bulan Dzul Hijjah) “.

3. Dari Ibnu Abbas radiallahuanhu dia berkata: Rasulullah bersabda:
ãóÇ ÇáúÚóãóáõ Ýöí ÃóíøóÇãò ÃóÝúÖóáõ ãöäú åóÐöåö ÇáÚóÔúÑö ” ÞóÇáõæÇ : æóáÇó ÇáúÌöåóÇÏõ ¿¡ ÞóÇáó: ” æóáÇó ÇáúÌöåóÇÏõ ÅöáÇøó ÑóÌõáñ íõÎóÇØöÑõ ÈöäóÝúÓöåö æóãóÇáöåö Ýóáóãú íóÑúÌöÚú ÈöÔóíúÁò”[ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí]
Tidak ada amal perbuatan yang lebih utama dari (amal yang dilakukan pada) sepuluh hari bulan Dzul Hijjah, mereka berkata : Tidak juga jihad (lebih utama dari itu) ?, beliau bersabda: Tidak juga jihad, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwanya dan hartanya dan kembali tanpa membawa sesuatupun (Riwayat Bukhori)

4. Dari Ibnu Umar radiallahuanhu dia berkata: Rasulullah bersabda:
Tidak ada hari-hari yang lebih besar di sisi Allah Ta’ala dan tidak ada amal perbuatan yang lebih dicintai selain pada sepuluh hari itu. Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut Tahlil, Takbir dan Tahmid “ (Riwayat Tabrani dalam Mu’jam Al Kabir)

5. Adalah Sa’id bin Jubair –rahimahul-lah- dan dia yang meriwayatkan hadits Ibnu Abbas yang lalu, jika datang sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah sangat bersungguh-sungguh hingga hampir saja dia tidak kuasa (melaksa-nakannya) “ (Riwayat Darimi dengan sanad yang hasan)

6. Ibnu Hajar berkata dalam kitabnya Fathul Baari: “ Tampaknya sebab mengapa sepuluh hari Dzul Hijjah diisti-mewakan adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpul-nya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji dan tidak ada selainnya waktu seperti itu “.
7. Para ulama menyatakan: “ Sepuluh hari Dzul Hijjah adalah hari-hari yang paling utama, sedangkan malam-malam terakhir bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama ”.

(Dinukil dari ÝÖá ÚÔÑ Ðí ÇáÍÌÉ
ÃÍßÇã ÇáÃÖÍíÉ æÚíÏ ÇáÃÖÍì ÇáãÈÇÑß , Edisi Indonesia “Keutamaan sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah & Hukum berkurban dan ‘Iedhul Adha yang berbarakah”. Seksi Terjemah Kantor Sosial, Dakwah & Penyuluhan Bagi Pendatang, Pemerintah Saudi Arabia)