Ketika Berbeda Menentukan 1 Dzulhijjah ” Berpuasa ‘Arafah : bersama Pemerintah Kita, atau Mengikuti Wuquf Arafah di Saudi?”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan :

ولكن إذا كان البلدان تحت حكم واحد وأمر حاكم البلاد بالصوم، أو الفطر وجب امتثال أمره؛ لأن المسألة خلافية، وحكم الحاكم يرفع الخلاف.

وبناء على هذا صوموا وأفطروا كما يصوم ويفطر أهل البلد الذي أنتم فيه سواء وافق بلدكم الأصلي أو خالفه، وكذلك يوم عرفة اتبعوا البلد الذي أنتم فيه.

✏ كتبه محمد الصالح العثيمين في 28/8/1420 هـ.

Apabila berbagai daerah itu di bawah satu hukum negara, dan pemerintah negara telah memutuskan puasa atau hari raya, maka WAJIB MELAKSANAKAN KEPUTUSAN TERSEBUT. Karena permasalahan ini (yakni apakah hilal itu satu berlaku untuk seluruh dunia, ataukah masing-masing negara berdasarkan ru’yahnya sendiri-sendiri, pen) adalah masalah khilafiyyah, sedangkan keputusan pemerintah menyelesaikan (menyudahi) perselisihan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, maka berpuasalah dan berhari-rayalah sebagaimana penduduk negeri yang antum ada di situ, baik mencocoki negeri aslimu ataukah tidak.

DEMIKIAN PULA HARI ARAFAH, IKUTILAH NEGERI YANG ANTUM BERADA PADANYA.

✏__Ditulis oleh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin pada 28/8/1420 H

Lihat Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Ibni ‘Utsaimin 19/41

wa Miratsul Anbiya Indonesia