GHIBAH DAN NAMIMAH MERUSAK AGAMA DAN DUNIA (bag2)

GHIBAH DAN NAMIMAH MERUSAK AGAMA DAN DUNIA (bag2)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

 al-Imam Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah

Bagian 2(selesai)

 Wahai kaum muslimin, inilah salah satu dari dua penyakit yang mayoritas manusia bergampang-gampangan (melakukannya). Adapun penyakit yang kedua adalah namimah (adu domba). Yakni perbuatan merusak di tengah-tengah manusia dengan menukil perkataan sebagian orang kepada yang lain, seseorang mendatangi orang lain, lalu dia berkata: “Fulan berbicara tentangmu begini dan begitu.” Sehingga mereka merusak manusia dan melemparkan permusuhan dan kebencian diantara mereka.

Terkadang dia melakukan kedustaan dalam hal itu. Sehingga dia mengumpulkan antara buhtan (baca:fitnah) dan namimah.

 Yang wajib atas orang yang menukilkan kepadanya perkataan orang lain tentangnya, untuk mengingkarinya (sang penukil) dan melarangnya dari namimah.

Hendaknya dia berhati-hati darinya. Dan hendaknya dia berhati-hati dari orang yang menukilkan perkataan seseorang kepadanya. Karena orang yang menukilkan perkataan seseorang kepadamu, dia akan menukilkan perkataanmu kepada mereka. Bahkan terkadang dia akan menukil darimu apa yang tidak pernah engkau katakan.

 Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman(artinya):

“Dan janganlah engkau mengikuti setiap orang yang suka bersumpah lagi hina.”(3)

Dan Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Tidak akan masuk surga nammam (tukang adu domba)”(4)

Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam pernah melewati 2 kuburan yang kedua(penghuni)nya disiksa, lalu beliau bersabda:

“Sesungguhnya salah satu diantara keduanya tidak bersuci dari kencing sedangkan yang lain, dia kesana kemari dengan menyebar namimah.”(5)

Maka berhati-hatilah wahai kaum muslimin dari ghibah dan namimah. Karena keduanya merusak agama dan dunia, menghancurkan masyarakat, menyebabkan permusuhan dan kebencian, menimbulkan dendam dan bencana. Keduanya adalah dagangan orang yang rusak, dan menyia-nyiakan waktu dengan katanya dan katanya(gosip).

Kitabul Ghibah wan Namimah

TwIS

Muraja’ah: al-Ustadz Musa bin Hadi hafizhahullaah

Catatan Kaki:

3. Q.S. al-Qalam: 10

4. H.R. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Hibban dari Hudzaifah Ibnul Yaman radliyallaahu ‘anhu.

5. Muttafaqun ‘alayhi dari Abu Umamah radliyallaahu ‘anhu.
_______________________

 Arabic

أيها المسلمون هذا أحد الداءين اللذين يتساهل فيهما كثير من الناس، أما الداء الثاني فهو:
النميمة: و هي الإفساد بين الناس بنقل كلام بعضهم في بعض، يأتي الإنسان إلى
الشخص فيقول : قال فيك فلان كذا و كذا
حتى يفسد الناس و يلقي العداوة بينهم و البغضاء، و ربما كان كاذباً في ذلك فيجمع بين البهتان و النميمة،
و إن الواجب على من نقل إليه أحد كلام أحد فيه أن ينكر عليه و ينهاه عن ذلك
و يحذر منه و ليحذر هو بنفسه من هذا الذي نقل كلام الناس إليه
فإن من نقل كلام الناس إليك نقل إليهم كلامك وربما ينقل عنك ما لم تتكلم به،

يقول الله عز وجل : {وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ}
وقال النبي صلى الله عليه و سلم : 《لا يدخل الجنة نمّام》
و مرّ النبي صلى الله عليه و سلم بقبرين يعذبان و قال: إن أحدهما لا يستنزه من البول وإن الآخر كان يمشي بالنميمة

فاحذروا أيها المسلمون الغيبة و النميمة فإن بهما فساد الدين و الدنيا و تفكك المجتمع و إلقاء العداوة و البغضاء و حلول النقم و البلاء و هما بضاعة كل بطّال و إضاعة الوقت بالقيل و القال”

 [من كتاب الغيبة والنميمة]