TADABBUR SURAT AL-KAHFI AYAT 3-5

TADABBUR SURAT AL-KAHFI AYAT 3-5

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Ditulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman

✅Ayat Ke-3 Surat al-Kahfi

مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدٗا

Terjemahan ayat: Mereka kekal di dalamnya (Surga)

Orang beriman dan beramal sholih akan kekal di dalam Surga. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang masuk Surga tidak akan keluar selama-lamanya darinya. Berbeda dengan orang yang masuk Neraka, ada yang diadzab sementara karena masih ada iman, kemudian dia dikeluarkan dari Neraka menuju Surga, ada juga yang diadzab selama-lamanya karena tidak ada keimanan sama sekali dalam dirinya.

Ayat ini juga bantahan terhadap sebagian anggapan bahwa akhirat itu tidak kekal.

✅Ayat Ke-4 Surat al-Kahfi

وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُواْ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدٗا

Terjemahan Ayat: dan al-Quran itu memberikan peringatan kepada orang-orang yang berkata bahwa Allah memiliki anak

Termasuk pihak yang durhaka dan kufur adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak. Seperti ucapan orang-orang Yahudi, Nashara, dan kaum musyrikin. Yahudi mengatakan Uzair adalah anak Allah. Nashara menyatakan Isa adalah anak Allah. Sedangkan kaum musyrikin menganggap bahwa Malaikat adalah anak-anak perempuan Allah. Maha Suci Allah dari semua anggapan mereka itu.

✅Ayat Ke-5 Surat al-Kahfi

مَّا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٖ وَلَا لِأٓبَآئِهِمۡۚ كَبُرَتۡ كَلِمَةٗ تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبٗا

Terjemahan Ayat: Tidaklah mereka dan ayah-ayah mereka memiliki ilmu dalam hal itu. Sungguh besar (dosa) karena kalimat yang keluar dari mulut mereka. Tidaklah mereka mengucapkan itu kecuali kedustaan

Orang-orang yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak hanyalah mengucapkan itu berdasarkan persangkaan. Mereka ikut-ikutan dengan keyakinan yang diwariskan dari ayah-ayah (nenek moyang) mereka.

Allah menyatakan bahwa sangat dahsyat kedustaan dan dosa akibat ucapan mereka itu. Allah menyebut ‘kalimat yang keluar dari mulut mereka’ menunjukkan bahwa secara lisan memang itu yang mereka ucapkan, tapi pada dasarnya dalam lubuk hati yang terdalam mengingkari itu. Mereka sebenarnya tidak yakin bahwa Allah memiliki anak (faidah penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin).

Ayat ini menjelaskan demikian besarnya dosa akibat ucapan itu. Ucapan yang ringan diucapkan, bahwa Allah memiliki anak, namun akibat dan dosanya sangat besar. Dijelaskan dalam ayat yang lain:

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92)

Dan mereka berkata bahwa arRahman mengambil (mempunyai) anak. Sesungguhnya kalian telah mendatangkan suatu perkara yang sangat munkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh. Karena mereka menyerukan bahwa Allah memiliki anak. Tidak mungkin bagi arRahmaan mengambil (mempunyai) anak (Q.S Maryam ayat 88-92)