You are currently viewing Petunjuk Nabi Untuk Mendapatkan Keselamatan (2)

Petunjuk Nabi Untuk Mendapatkan Keselamatan (2)

  • Post author:
  • Post category:Aqidah

 Di Tulis Oleh Ustadz Kharisman

B.     Mengikuti Sunnah Nabi

 

Doa Keluar Rumah

 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ } بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ{ قَالَ يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ

“ Dari Anas bin Malik bahwasanya Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Jika seseorang keluar dari rumahnya dan mengucapkan –yang artinya-: Dengan Nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan dari Allah”. Malaikat akan berkata : Engkau diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi, sehingga syaitan menyingkir darinya dan syaitan yang lain berkata : Bagaimana engkau bisa mengganggu seseorang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi?”(H.R Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

 

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ قَالَ} بِسْمِ اللَّهِ رَبِّ أَعُوذُ

بِكَ مِنْ أَنْ أَزِلَّ أَوْ أَضِلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ  {(رواه النسائي)

“ Dari Ummu Salamah bahwasanya Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam jika keluar dari rumahnya membaca – yang artinya – : Dengan Nama Allah, Tuhanku aku berlindung kepadaMu dari  aku mengalami ketergelinciran, atau aku digelincirkan, atau aku mengalami kesesatan, atau aku mendzholimi (orang lain) atau aku didhalimi, atau aku mengalami kebodohan atau aku dibodohi”(H.R anNasaa-i)

 

Mengucapkan Salam dan Berdzikir ketika Masuk Rumah

 

 

..فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً..(النور : 61)

“ Maka apabila kamu memasuki rumah, maka ucapkanlah salam untuk diri kalian, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik”(AnNuur:61)

 

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ .. وَرَجُلٌ دَخَلَ بَيْتَهُ بِسَلَامٍ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“ Tiga kelompok orang yang berada dalam pemeliharaan Allah… dan seorang lelaki yang masuk ke dalam rumahnya dengan mengucapkan salam, maka dia berada dalam pemeliharaan Allah “ (H.R Abu Dawud)

 

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ   ( رواه مسلم)

“ Jika seseorang berdzikir ketika masuk ke rumahnya dan akan makan, syaitan berkata (pada temannya): tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada tempat makan, dan jika seorang tersebut tidak berdzikir ketika masuk rumah dan akan makan, syaitan akan berkata  : kalian mendapatkan tempat menginap dan tempat makan”(H.R Muslim)

 

Doa Naik Kendaraan

 

عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ شَهِدْتُ عَلِيًّا أُتِيَ بِدَابَّةٍ لِيَرْكَبَهَا فَلَمَّا وَضَعَ رِجْلَهُ فِي الرِّكَابِ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ ثَلَاثًا فَلَمَّا اسْتَوَى عَلَى ظَهْرِهَا قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ قَالَ { سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ } ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثَلَاثًا وَاللَّهُ أَكْبَرُ ثَلَاثًا سُبْحَانَكَ إِنِّي قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ (رواه الترمذي)

Dari Ali bin Rabi’ah ia berkata: Saya menyaksikan Ali didatangkan kepada beliau hewan kendaraan untuk dinaiki. Ketika beliau meletakkan kakinya pada tumpuan ke tunggangan itu beliau berkata : Bismillah 3 kali. Ketika beliau telah berada di atas punggungnya beliau berkata: Alhamdulillah, kemudian beliau berdoa : Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahu muqriniina wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun. Kemudian beliau berkata : Alhamdulillah (3 kali), Allaahu Akbar (3 kali), kemudian menyatakan : Subhaanaka Innii Qod Dzholamtu Nafsii Faghfirlii Fa Innahuu Laa Yaghfirudz dzunuuba Illaa Anta (H.R atTirmidzi)

 

Bacaan waktu Pagi dan Sore

 

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ }بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ {ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَيَضُرَّهُ شَيْءٌ   (رواه ابن ماجه)

“ Tidaklah seseorang hamba tertimpa bahaya jika dia membaca pada waktu pagi dan sore –yang artinya- : Dengan Nama Allah yang tidak ada yang membahayakan bersamaan dengan (dibacanya) Nama-Nya segala sesuatu baik di bumi ataupun di langit dan Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui 3 kali”(H.R Ibnu Majah)

 

قُلْ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ

“ Ucapkanlah Qul huwallaahu ahad dan al-Mu’awwidzatain ketika sore dan pagi, niscaya hal itu mencukupi (perlindungan untukmu) dari segala sesuatu”(H.R Abu Dawud)

 

Bacaan pada Waktu Malam

 

مَنْ قَرَأَ الْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ   (رواه أبو داود والترمذي)

“ Barangsiapa yang membaca 2 ayat terakhir dari surat AlBaqoroh pada waktu malam, niscaya akan mencukupinya”(H.R Abu Dawud, AtTirmidzi)

 

Jika pada waktu safar mulai datang malam, membaca doa :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَافَرَ فَأَقْبَلَ اللَّيْلُ قَالَ يَا أَرْضُ رَبِّي وَرَبُّكِ اللَّهُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّكِ وَشَرِّ مَا فِيكِ وَشَرِّ مَا خُلِقَ فِيكِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَدِبُّ عَلَيْكِ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ أَسَدٍ وَأَسْوَدَ وَمِنَ الْحَيَّةِ وَالْعَقْرَبِ وَمِنْ سَاكِنِ الْبَلَدِ وَمِنْ وَالِدٍ وَمَا وَلَدَ

Dari Abdullah bin Umar beliau berkata: Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam jika safar kemudian datang malam beliau berdoa : Ya Ardhu Robbi wa robbukillah. Audzu billaahi mi syarriki wa syarri maa fiiki wa syarri maa khuliqo fiiki wa min syarri maa yadibbu ‘alaiki. Wa ‘Audzu billaahi min Asadin Wa Aswada wa minal hayyati wal ‘aqrobi wa min saakinil baladi wa min waalidin wa maa walad (Wahai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu dan kejahatan yang ada padamu, dan kejahatan yang diciptakan padamu, dan kejahatan yang melata di atasmu. Dan aku berlindung kepada Allah dari singa dan ular hitam, dari ular (keseluruhan) dan dari kalajengking, dan penghuni negeri (manusia dan jin), dan (aku berlindung kepada Allah) dari induk dan apa yang dilahirkannya (Iblis dan tentaranya) (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban, alHakim, dan disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby, dihasankan oleh alHafidz Ibnu Hajar).

Bacaan Keselamatan jika singgah di suatu tempat

 

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ   (رواه مسلم)

“ Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, kemudian membaca : A’udzu bi Kalimaatillaahit Taammaati Min Syarri Maa Kholaq (Aku berlindung dengan Kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan segala makhluq), maka tidak akan ada yang membahayakannya sampai dia berpindah dari tempat itu”(H.R Muslim)

 

Memakan 7 Kurma di Pagi Hari (Diutamakan Jenis Kurma ‘Ajwah)

 

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ

Barangsiapa yang pada waktu pagi memakan 7 kurma ‘Ajwah tidak akan membahayakannya racun dan sihir pada hari itu (Muttafaqun Alaih)

Syaikh Abdul Muhsin alAbbad menjelaskan bahwa makan kurma di pagi hari itu dilakukan sebelum makan makanan yang lain, dan diharapkan seseorang yang memakan kurma (meski bukan jenis ‘Ajwah) bisa mendapatkan faidah tersebut (Syarh Sunan Abi Dawud li Abdil Muhsin alAbbad 20/198)

 

Berdoa Ketika Melihat Kaum yang Ditakuti

 

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَافَ قَوْمًا قَالَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِهِمْ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ

Bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam jika takut kepada suatu kaum berdoa : Allaahumma Innaa Naj’aluka fii Nuhuurihim wa Na’udzu bika min syuruurihim (Ya Allah kami menjadikan Engkau di pangkal leher mereka, dan kami berlindung kepadaMu dari keburukan mereka)(H.R Abu Dawud, anNasaai, Ahmad)

 

Berdoa Ketika Melihat Seseorang yang Terkena Musibah

 

مَنْ رَأَى مُبْتَلًى فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ الْبَلَاءُ

Barangsiapa melihat orang yang terkena musibah kemudian berdoa: Alhamdulillaahilladzii ‘Aafaanii mimmabtalaaka bih wa faddholanii alaa katsiirin mimman kholaqo tafdhiilaa (segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari musibah yang menimpamu dan memberikan kelebihan kepadaku di atas kebanyakan dari para makhluk) tidak akan tertimpa musibah tersebut (H.R atTirmidzi dan Ibnu Majah)

Bacaan Sebelum Tidur

 

Membaca surat alKursiy sebelum tidur menyebabkan selamat dari ganguan syaitan hingga pagi sesuai dengan hadits Abu Hurairah riwayat alBukhari).

عَنْ عَائِشَة أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha bahwa Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam jika menuju tempat tidur setiap malam beliau menggabungkan kedua telapak tangan dan meniup keduanya kemudian membaca Qul Huwallaahu Ahad, Qul A’udzu bi robbil falaq dan Qul A’udzu bi robbin naas kemudian mengusap tubuh beliau yang bisa dijangkau dengan kedua telapak tangan. Dimulai dengan kepala , wajah, dan bagian depan dari tubuh beliau. Beliau melakukannya 3 kali (H.R alBukhari)