Wajib atas pengajar muslim untuk menjadi seorang da’i diantara saudara – saudara para pengajar, sehingga dia menasehati mereka, mengarahkan dan mengajak mereka untuk berpegang teguh dengan islam, amal, dan akhlak yang bagus dan menjadi teladan yang baik, dan dengan cara yang bijaksana sebagai pengamalan dari firman Allah Subhanahuwata’ala :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“ Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonlah ampun bagi mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang – orang yang bertawakal kepadaNya [ Qs. Ali Imran : 159 ]
Dan juga firman Allah Subhanahuwata’ala :
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ
“ Serulah ( manusia ) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik “ [ Qs. An Nahl : 125 ]
Dan membantah atau mendebat dalam ayat ini mencakup kaum muslimin dan selain kaum muslimin. Apabila di sekolah ada pengajar atau pelajar non muslim. Maka hendaknya kita mempergauli dengan baik, kita dakwahi mereka kepada Islam dengan hikmah dan nasehat yang baik, dan diskusi yang baik sebagai pengamalan firman Allah Subhanahuwata’ala ;
وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“ Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang – orang zalim diantara mereka, dan katakanlah : ‘ Kami telah beriman kepada ( kitab – kitab ) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu, Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu, dan kami hanya kepadaNya berserah diri” [ Qs. Al Ankabut : 46 ]
Untuk penerapan asas Al Qur’an yang tinggi ini maka dengarkanlah kisah – kisah ini :
1. Saya pernah datang ke Suriah sebagai pengajar. Dan di sekolah ada seorang pengajar nashrani namanya Jaudat. Kemudian saya berdiskusi dengan lembut. Saya katakan padanya : “ sesungguhnya seorang muslim itu beriman kepada Isa ‘Alaihissalam dan ibunya Maryam, dia mempunyai satu surat di Al Qur’anul Karim dengan namanya, maka saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan bahwasannya Muhammad adalah Rasulullah, dan isa adalah Rasulullah.” Maka dia katakan kepadaku : “ Saya bersaksi bahwasannya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan bahwasannya Muhammad adalah Rasulullah”. Kemudian saya katakan kepadanya : “ sekarang kamu menjadi saudara kami dalam islam, dan imanmu telah bertambah dengan muhammad sebagai tambahan bagi keimananmu dengan Isa ‘Alaihissalam.”
2. Saya pernah mengajar di sekolah yang ada seorang pelajar nasharani. Kemudian saya menyebutkan kepadanya kisah – kisah tentang Isa ‘Alaihissalam dan ibunya Maryam yang ada di Al Qur’annul karim. Maka diapun mencintai saya dan mulai terus menerus hadir dalam pelajaran agama. Padahal dia boleh keluar dari pelajaran karena karena dia bukan muslim, dan dia selalu menghafal pelajaran Al Qur’an sebelum para pelajar muslim. Saya pun memberikan semangat kepadanya pada hal itu, sampai bapaknya mengetahui dan menghalanginya untuk mengikuti pelajaran pendidikan Islam karena kefanatikan dan kezalimannya.
3. Ada seorang pelajar nashrani yang belajar bersama pelajar – pelajar muslim, dan sayalah yang mengajar mereka pendidikan agama islam. Pelajar nasharani ini selalu ikut pelajaran agama, bahkan dia mencintai pelajaran ini, karena yang dia dengar dari kisah – kisah ini dan maryam serta pemuliaan kaum muslimin terhadap mereka berdua. Maka diapun bertanya tanya kepada saya dengan soal yang bermacam – macam.
4. seorang pengajar harus mengetahui sirah ( sejarah ) Rasulullah agar para pelajar bisa belajar sejarah darinya karena perananannya sangat besar bagi mereka.
( Dikutip dari buku, Kiat Sukses Mendidik Anak, Pustaka Al Haura’ )