بسم الله الرحمن الرحيم
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
1. Bermegah – megah telah melalaikan kalian.
2. sampai kalian masuk kedalam kabur.
3. janganlah begitu!! Kelak kalian akan menhetahui.
4. dan janganlah begitu!! Kelak akan mengetahui ( akibat perbuatanmu itu).
5. Janganlah begitu !! jika kalia mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. niscaya kalian benar – benar akan melihat neraka jahim
7. dan sesungguhnya kalian benar benar akan melihatnya dengan ‘ainul yakin
8. kemudian kalian pasti akan di tanyai pada hari itu tentang kenikmatan.
Dinamakan surat At Takatsur ( bermegah – megahan) karena Allah berfirman :
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
“ bermegah megahan telah melalaikan kalian” artinya kalian di sibukkan oleh berbangga – bangga diri dengan harta, anak – anak, dan para pembantu.
Pada surat Al Qari’ah menggabarkan tentang sebagian kejadian menakutkan dari hari kiamat dan balasan bagi orang – orang yang bahagia dan sengsara. Lalu dalam surat ini Allah Ta’ala menyebutkan di antara sebab pantasnya mereka mendapatkan neraka yaitu : sibuk dengan dunia hingga melupakan agama dan melakukan dosa – dosa.
Kosa Kata
أَلْهَاكُمُ
“ melalaikan kalian” membuat kalian sibuk hingga memalingkan dari ketaatan kepada Allah.
التَّكَاثُرُ
“ bermegah megah “ bermegah – megah dengan banyaknya harta.
حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
“ sampai kalian masuk ke dalam kubur” : kalian sibuk mengumpulkan harta dan bermegah – megahan dengan banyaknya kalian mati dan pindah ke dalam alam kubur.
كَلَّا
“ jangan begitu ” tidak seharusnya seperti yang kalian perbuat maka hendaklah kalian dapat terhenti dari bermegah megahan
سَوْفَ تَعْلَمُونَ
“ kelak kalian akan mengetahui” saat kalian telah memasuki kubur kalian, maka kalian akan tahu kesalahan kalian dalam bermegahan dengan harta dan anak – anak.
كَلَّا
“ jangan begitu” : benar benar jangan begitu!!
لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
: jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang meyakinkan tentang akibat bermegah megahan itu, maka tentu kalian tidak akan berbangga dengan banyak harta.
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
“ niscaya kalian benar benar akan melihat jahim” neraka
يَوْمَئِذٍ
“ pada hari itu” : hari kalian melihat jahim dengan mata kepala.
عَنِ النَّعِيمِ
“ tentang kenikmatan “ yang telah kalian rasakan dan nikmati kelezatannya berupa kesehatan, waktu luang ( istirahat) keamanan. Makanan, dan minuman.
Tema surat
Dalam surat ini berisi tiga pokok pelajaran yang harus diketahui :
1. penjelasan tentang kenikmatan manusia dengan kelezatan dunia yang memikat hari dan kelalaian mereka, hingga datang kematian
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ , حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
“ bermegah megahan telah melalaikan hingga kalian masuk ke dalam kubur”
2. peringatan dengan adanya pertanyaan terhadap semua perbuatan yang telah di perbuat semasa hidup di hari kiamat nanti
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ , ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
“ janganlah begitu!!! Kelak akan mengetahui. Dan janganlah begitu kelak akan mengethaui ( akibat perbuatanmu itu ).”
3. ancaman melihat Jahim dengan mata kepala, berhadapan dengan neraka yang menakutkan, dan pertanyaan tentang kenikmatan dunia
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
“ janganlah begitu !!jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin”
Sebab turun surat
Dalam shahih muslim , dari Muthtahrif dari bapaknya, ia berkata : “ Saya mendatangi Nabi sedang beliau membaca “ Al haakumuttakaatsuur..’ lalu beliau bersabda :
“ anak adam ( manusia) berkata : hartaku…hartaku…’ maka apakah ada bagimu wahai manusia dari hartamu selain yang kamu makan lalu kamu telah, yang kamu pakai lusuh. yang kamu belanjakan lalu habis, dan yang selain itu , maka pasti kamu tinggalkan bagi orang lain”
Makna secara global
Firman Allah
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
“ bermegah megahan telah melalaikanmu”
Ini adalah penyampaian dari Allah Ta’ala kepada orang – orang yang sibuk mengumpulkan harta bermegah megahan serta berbangga dengan jumlahnya yang banyak sebagai urusan yang telah melalaikan dari ketaatan pada Allah dan RasulNya.
Kemudian mereka mati dan belum menyiapkan bekal kebaikan untuk dirinya. Allah mengarahkan Firmanya pada mereka dalam surat At Takasuur.
Imam muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari kitab shahihnya dari Abu Hurairah, ia berkata : “Rasulullah keluar pada suatu siang atau suatu malam (Abu Hurairah ragu) lalu beliau bertemu dengan Abu Bakar dan Umar maka beliau bersabda :
“ apa yang membuat kalian keluar dari rumah kalian di saat seperti ini ? keduanya menjawab : “lapar, wahai Rasul Allah”. Beliau bersabda : “ Saya demi yang jiwaku ditanganNya, sungguh yang mengeluarkanku adalah apa yang kalian mengeluarkan kalian itu” berdirilah . keduanya pun berdiri bersama beliau, lalu Rasul mendatangkan seorang laki – laki anshar. Namun dia tidak ada di rumahnya. Tatkala Anshar itu melihat Beliau. Wanita itu berkata : “ Selamat datang”
Maka Rasul bersabda kepadanya : ‘ dimana fulan? Wanita itu menjawab : “ mengambilkan kami air tawar”. Saat itu juga orang Anshar tersebut telah datang, dia menatap Rasul dan keduanya teman beliau lalu berkata : ‘Alhamdulillah, tidak ada orang yang paling mulia tamunya pada hari ini daripada saya’
Berkata (Abu Hurairah) : laki – laki itu masuk sebentar kemudian datang membawakan mereka satu tandan yang padanya ada busrun (kurma kering) tamar ( kurma matang) dan ruthab ( kurma muda) lalu ia berkata : “silahkan, ,makanlah ini!!!.
Kemudian dia mengambil pisau, maka Rasul bersabda padanya: “jangan yang masih di perah susunya!! Ia menyembelih kambing buat mereka, maka mereka makan kambing dan kurma dari tandan tersebut kemudian minum. Tatkala mereka kenyang dan hilang rasa haus, Rasul bersabda [ada Abu Bakar dan Umar: ‘ demi yang jiwaku di Tangan-nNya, sungguh kalian akan ditanyakan tentang kenikmatan hari ini pada hari kimat. Lapar telah mengeluarkan kalian dari rumah kalian lalu kalian pulang hingga menfapatkan nikmat ini”
Nama laki- laki Anshar itu Malik bin At Tayyihan , kunyahnya Abu Luhaitsam.
Faedah dari surat ini :
1. peringatan mengumpulkan dan memperbanyak harta tanpa mensyukuri sehingga menyebabkan di meninggalkan ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
2. penepatan adanya azab kubur dan penegasan atasnya dengan Firmanya :
حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ, كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
“hingga kalian masuk ke dalamk kubur. Jangan begitu !! kelak kalian akan mengetahui “ yaitu ketika di dalam kubur.
3. penetapan akidah tentang kebangkitan dan balasan setelah perhitungan , membuat bicara ( tangan, kaki dan lainnya dengan kekuasaan Allah) serta tuntunan menjawabnya.
4. Pertanyaan kepada hamba nikmat yang Allah berikan padanya di dunia, jika ada bersyukur dengan nikmat itu maka beruntung, sedangkan jika dia khufur atasnya, maka dia di siksa (semoga Allah memelihara kita darinya)
(dikutip dari bukuAd Durusil Muhimmah Li Ammati Ummah, Cahaya Tauhid press)