Pelajaran dari Surat Al Adiyaat ( Kuda Perang Yang Berlari Kencang).

Pelajaran dari Surat Al Adiyaat ( Kuda Perang Yang Berlari Kencang).

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا

فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا

فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا

فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا

فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا

إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

وَإِنَّهُ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ

وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ

أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ

وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah – engah.

2. Dan pukulan yang membuat loncatan api.

3. Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba waktu shubuh

4. Maka ia menerbangkan debu

5. Lalu menyerbu ke tengah – tengah kumpulan membawanya

6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar pada tuhanNya.

7.Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya.

8. Dan sesugguhnya dia sangat kuat cintanya kepada harta.

9. Maka apakah dia tidak mengetahui jika telah disemburkan apa yang di dalam kubur.

10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada?

11.Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui tentang diri mereka.

Dinamakan denga surat Al Adiyaat karena Allah memulai nya dengan sumpah, menggunakan kata al adiyaat (Kuda para mujahid yang cepat mengahadapi musuh).

Hubungan antara kedua surat terdapat pada pembicaraan tentang pengeluaran mayat-mayat dari perut bumi. Firman allah

وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

“dan bumi mengeluarkan benda – benda beratnya”

Dan dalam surat ini :

إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ

“jika di bangkitkan apa yang di dalam kubur”

Pada surat Az Zalzalah di tutup dengan penjelasan tentang balasan atas kebaikan dan keburukan maka surat Al Adiyat  juga ditutup dengan balasan atas kebaikan dan keburukan :

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌ

“sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui tentang mereka”.

Makna Kosa Kata

وَالْعَادِيَاتِ

(Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah – engah).

Kuda yang menyerang musuh dengan cepat dan kuat, sehingga muncul darinya suara engahan.

ضَبْحًا

(engahan).

Suara nafas pada dadanya saat menyerang musuh.

فَالْمُورِيَاتِ

(pukulan yang mengeluarkan loncatan api).

Dengan tapalnya saat memukul batu-batu.

قَدْحًا

(loncatan api)

فَالْمُغِيرَاتِ

(kuda yang menyerang dengan tiba – tiba)

yang menyerang musuh dengan tiba – tiba.

صُبْحًا

(di waktu Shubuh)

Demikianlah yang banyak terjadi bahwa penyerangan terjadi pada waktu shubuh. Disebutkan karena Nabi jika hendak menyerang maka Beliau menunggu waktu Shubuh.

فَأَثَرْنَ بِهِ

(maka ia menerbangkan)

Ia menimbulkan dengan serangan itu.

نَقْعًا

(debu)

Karena gerakannya yang kuat.

فَوَسَطْنَ بِهِ

(lalu dia menyerbu ke tengah – tengah membawanya)

Membawa penunggangnya.

جَمْعًا

(kumpulan)

Kumpulan musuh yang dia serang.

إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

(sesungguhnya  manusia sangat ingkar kepada Tuhanya)

Sesungguhnya manusia suka menahan kebaikan (harta) yang di dalamnya terdapat hak allah atasnya atau mengingkari kebaikan (yang ada Dia berikan)

عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ

(dan sesungguhnya manusia menyasikan sendiri akan hal itu)

Dia saksikan sendiri keingkarannya,sebab dia mengetahui bahwa dirinya menahan dan bakhil dengan harta itu.

وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ

(sesungguhnya di sangat kuat cintantanya kepada harta).

Manusia dalam menyukai kebaikan (maksudnya:harta) teramat suka, maka dia bakhil dengan harta itu.

بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ

(telah disemburkan apa yang di dalam kubur)

Disemburkan dan dikeluarkan apa yang ada di dalam kubur dari orang – orang mati. Maksudnya : kebangkitan (allah membangkitkan mereka)

وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ

(dan dilahirkan  apa yang ada di dalam dada)

Tampak dan jelas hakekatnya setelah tadinya tertutup di dalam hati dari kebaikan dan keburukan.

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌ

(sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui tentang diri mereka)

Maha mengetahui amal mereka, baik yang lahir maupun batin dan membatasi amal – amal mereka itu.

 

Makna secara global

Allah bersumpah dengan kuda, karena ia memiliki perangai terpuji yang tidak di miliki oleh binatang yang lain. Hal itu karena dia adalah kendaraan untuk perang bagi orang arab dan mempunyai pengaruh atas jiwa kaum mukminin.

Padahal ,terdapat ajakan untuk memiliki kuda dan berlatih dengannya untuk berjihad di jalan allah. Juga seruan untuk membiasakan diri dengan urusan yang besar, bersungguh – sungguh dan gesit beramal, serta untuk memiliki kuda dengan maksud – maksud yang baik.

Kelanjutan dari sumpah tersebut adalah penjelasan tabiat manusia, bahwa dia mengingkari nikmat dan lupa bersyukur pada Khaliq Sang Pemberi nikmat dan sering kali hal itu membawanya tidak tunduk pada syariat Allah serta hukum – hukumNya.

Terdapat penjelasan bahwa karena sangat cintanya manusia kepada harta, hal itu membuatnya kikir dan meninggalkan infaq. Bahkan engkau lihat mereka bersungguh – sungguh mencari harta, sampai – sampai bersedia membinasakan dirinya demi harta.

Mereka memperhatikan dunia dan berpaling dari akherat serta lupa pada hak Allah atas apa yang di berikan, sehingga Allah mengancamnya dan menjanjikan siksaan jika di tetap pada sifat-sifat ini dan tidak memperbaiki akhlaqnya.

أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ , وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ

“apakah mereka tidak tahu, tatkala di bangkitkan apa yang ada di dalam kubur dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada”

Artinya

Apakah orang yang mengingkari dan pura  – pura lupa akan perintah dan larangan Allah mengetahui apa yang terjadi jika dia keluar dari kuburnya dan tampak jelas apa yang ada pada dirinya, dari :niat – niat, kemauan – kemauan, kebaikan , dan keburukan.

Faedah surat

1.Targhib untuk berjihad dan bersiap untuk itu dengan memiliki alatnya.

2. penjelasan tentang hakekat manusia, bahwa dia mengingkari nikmat – nikmat Rabbnya dan kebanyakan mereka akan terus mengingat musibah yang pernah menimpanya serta melupakan nikmat tatkala nikmat itu melimpah ruah, kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh.

3.penjelasan tentang tabiat manusia yang sangat cinta pada hatrta.

4.penetapan akidah tentang kebangkitan dan perhitungan.

(dikutip dari buku Ad -Durusil Muhimmah Li Ammatil Ummah, Penerbit Cahaya Tauhid Press)