Kitab Hisnul Muslim – Kumpulan Doa dari Al Quran dan Hadits (IV Habis)

Kitab Hisnul Muslim – Kumpulan Doa dari Al Quran dan Hadits (IV Habis)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

76- DOA APABILA MELIHAT PERMULAAN BUAH

187- اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا، بَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا، بَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا، بَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا

187. “Ya Allah! Berilah berkah buah-buahan kami, berilah berkah kota kami, berilah berkah gantangan kami (sehing-ga di antara kami tidak sering mengu-rangi timbangan) dan berilah berkah mud kami.”

77- DOA KETIKA BERSIN

188. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda : Apabila seseorang di antara kamu bersin, hen-daklah mengucapkan:

 اَلْحَمْدُ ِلله

(Segala puji bagi Allah),

lantas saudara atau temannya meng-ucapkan:

يَرْحَمُكَ الله

(Semoga Allah memberi rahmat kepa-daMu). Bila teman atau saudaranya mengucapkan demikian, bacalah:

يَهْدِيكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْْ

(Semoga Allah memberi petunjuk kepa-damu dan memperbaiki keadaanmu.)

78- BACAAN APABILA ORANG KAFIR BERSIN KEMUDIAN MEMUJI ALLAH

189- يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

189- (Semoga Allah memberi hidayah ke-padamu dan memperbaiki hatimu).

79- DOA KEPADA PENGANTIN

190- بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ

190. “Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengum-pulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.”

80- DOA PENGANTIN KEPADA DIRINYA

191. Apabila seseorang di antara kamu kawin dengan seorang perempuan atau membeli pembantu, hendaklah meng-ucapkan:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon ke-padaMu kebaikan perempuan atau pem-bantu ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan perempuan atau pembantu ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.

Apabila membeli unta, hendaklah me-megang puncak punuknya, lalu meng-ucapkan seperti itu.”

81- DOA SEBELUM BERSETUBUH

192- بِسْــــمِ اللهِ اَللّهُـــمَّ جَنِّبْـنَا الشَّيْــطَانَ وَ جَنِّبِ الشَّيْــطَانَ مَا رَزَقْتَـنَا

192. “Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari setan, dan jauhkan setan untuk mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami.”

82- DOA KETIKA MARAH

193- أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.

193. “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

83- DOA APABILA MELIHAT ORANG YANG MENGALAMI COBAAN

194- الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً

194. “Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan aku dari sesuatu yang Allah memberi cobaan kepadamu. Dan Allah telah memberi kemuliaan kepada-ku, melebihi orang banyak.”

84- BACAAN DALAM MAJELIS

195. Dari Ibnu Umar katanya adalah pernah dihitung bacaan Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) dalam satu majlis seratus kali sebelum beliau berdiri, yaitu:

((رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُور)).

“Wahai Tuhanku! Ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Eng-kau Maha Menerima taubat lagi Maha Pengampun.”

85- PELEBUR DOSA MAJELIS

196- سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

196. “Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertau-bat kepada-Mu.”

86- DOA KEPADA ORANG YANG BERKATA: GHAFARALLAAHU LAKA

197-وَلَكَ

197. “Begitu juga kamu.”

87- DOA UNTUK ORANG YANG BERBUAT KEBAIKAN PADAMU

198- جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا

198. “Semoga Allah membalasmu de-ngan kebaikan”.

88- CARA MENYELAMATKAN DIRI DARI DAJAL

199- ãóäú ÍóÝöÙó ÚóÔúÑó ÂíóÇÊò ãöäú Ãóæøóáö ÓõæúÑóÉö ÇáúßóåúÝö ÚõÕöãó ãöäó ÇáÏøóÌøóÇáö æóÇúáÇöÓúÊöÚóÇÐóÉõ ÈöÇááåö ãöäú ÝöÊúäóÊöåö ÚóÞöÈó ÇáÊøóÔóåøõÏö ÇúáÃóÎöíúÑö ãöäú ßõáøö ÕóáÇóÉò.

199. Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat dari permulaan surah Al-Kahfi, ma-ka terpelihara dari (gangguan) dajjal. Begitu juga minta perlindungan kepada Allah dari fitnah dajjal setelah tasyahud akhir dari setiap shalat.

89- DOA KEPADA ORANG BERKATA: AKU SENANG KEPADAMU KARENA ALLAH

200- ÃóÍóÈøóßó ÇáøóÐöíú ÃóÍúÈóÈúÊóäöí áóåõ.

200. “Semoga Allah mencintai kamu yang cinta kepadaku karenaNya.”

90- DOA KEPADA ORANG YANG MENAWARKAN HARTANYA UNTUKMU

201- ÈóÇÑóßó Çááåõ áóßó Ýöíú Ãóåúáößó æóãóÇáößó.

201. “Semoga Allah memberkahimu dalam keluarga dan hartamu.”

91- DOA UNTUK ORANG YANG MEMINJAMI KETIKA MEMBAYAR UTANG

202- ÈóÇÑóßó Çááåõ áóßó Ýöíú Ãóåúáößó æóãóÇáößó¡ ÅöäøóãóÇ ÌóÒóÇÁõ ÇáÓøóáóÝö ÇáúÍóãúÏõ æóÇúáÃóÏóÇÁö.

202. “Semoga Allah memberikan ber-kah kepadamu dalam keluarga dan hartamu. Sesungguhnya balasan me-minjami adalah pujian dan pemba-yaran.”

92- DOA AGAR TERHINDAR DARI SYIRIK

203- Çóááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÚõæúÐõ Èößó Ãóäú ÃõÔúÑößó Èößó æóÃóäóÇ ÃóÚúáóãõ¡ æóÃóÓúÊóÛúÝöÑõßó áöãóÇ áÇó ÃóÚúáóãõ.

203.“Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu, agar tidak menyeku-tukan kepadaMu, sedang aku mengeta-huinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”

93- DOA UNTUK ORANG YANG MENGATAKAN: BAARAKALLAHU FIIKA

204- æóÝöíúßó ÈóÇÑóßó Çááåõ.

204. “Semoga Allah juga melimpahkan berkah kepadamu.”

94- DOA MENOLAK FIRASAT BURUK / SIAL

205- Çóááøóåõãøó áÇó ØóíúÑó ÅöáÇøó ØóíúÑõßó¡ æóáÇó ÎóíúÑó ÅöáÇøó ÎóíúÑõßó¡ æóáÇó ÅöáóÜåó ÛóíúÑõßó.

205. “Ya Allah! Tidak ada kesialan kecuali kesialan yang Engkau tentukan, dan Tidak ada kebaikan kecuali keba-ikanMu, serta tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau.”

95- DOA NAIK KENDARAAN

206- ÈöÓúãö Çááåö¡ ÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö {ÓõÈúÍóÇäó ÇáøóÐöíú ÓóÎøóÑó áóäóÇ åóÐóÇ æóãóÇ ßõäøóÇ áóåõ ãõÞúÑöäöíúäó. æóÅöäøóÇ Åöáóì ÑóÈøöäóÇ áóãõäúÞóáöÈõæúäó} ÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö¡ ÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö¡ ÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö¡ Çááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ Çááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ Çááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ ÓõÈúÍóÇäóßó Çááøóåõãøó Åöäøöíú ÙóáóãúÊõ äóÝúÓöíú ÝóÇÛúÝöÑú áöíú¡ ÝóÅöäøóåõ áÇó íóÛúÝöÑõ ÇáÐøõäõæúÈó ÅöáÇøó ÃóäúÊó.

206. “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesung-guhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesung-guhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”

96- DOA BEPERGIAN

207- Çááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ Çááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ Çááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ {ÓõÈúÍóÇäó ÇáøóÐöíú ÓóÎøóÑó áóäóÇ åóÐóÇ æóãóÇ ßõäøóÇ áóåõ ãõÞúÑöäöíúäó. æóÅöäøóÇ Åöáóì ÑóÈøöäóÇ áóãõäúÞóáöÈõæúäó} Çááøóåõãøó ÅöäøóÇ äóÓúÃóáõßó Ýöíú ÓóÝóÑöäóÇ åóÐóÇ ÇáúÈöÑøó æóÇáÊøóÞúæóì¡ æóãöäó ÇáúÚóãóáö ãóÇ ÊóÑúÖóì¡ Çááøóåõãøó åóæøöäú ÚóáóíúäóÇ ÓóÝóÑóäóÇ åóÐóÇ æóÇØúæö ÚóäøóÇ ÈõÚúÏóåõ¡ Çááøóåõãøó ÃóäúÊó ÇáÕøóÇÍöÈõ Ýöí ÇáÓøóÝóÑö æóÇáúÎóáöíúÝóÉõ Ýöí ÇúáÃóåúáö¡ Çááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäú æóÚúËóÇÁö ÇáÓøóÝóÑö æóßóÂÈóÉö ÇáúãóäúÙóÑö æóÓõæúÁö ÇáúãõäúÞóáóÈö Ýöí ÇáúãóÇáö æóÇúáÃóåúáö. æóÅöÐóÇ ÑóÌóÚó ÞóÇáóåõäøó æóÒóÇÏó Ýöíúåöäøó: ÂíöÈõæúäó ÊóÇÆöÈõæúäó ÚóÇÈöÏõæúäó áöÑóÈøöäóÇ ÍóÇãöÏõæúäó.

207. “Allah Maha Besar (3x). Maha Suci Tuhan yang menundukkan kenda-raan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Ya Allah! Sesungguh-nya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon per-buatan yang meridhakanMu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkau-lah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga.”

Apabila kembali, doa di atas dibaca, dan ditambah: “Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan kami.”

97- DOA MASUK DESA ATAU KOTA

208- Çóááøóåõãøó ÑóÈøó ÇáÓøóãóÇæóÇÊö ÇáÓøóÈúÚö æóãóÇ ÃóÙúáóáúäó¡ æóÑóÈøó ÇúáÃóÑóÖöíúäó ÇáÓøóÈúÚö æóãóÇ ÃóÞúáóáúäó¡ æóÑóÈøó ÇáÔøóíóÇØöíúäó æóãóÇ ÃóÖúáóáúäó¡ æóÑóÈøó ÇáÑøöíóÇÍö æóãóÇ ÐóÑóíúäó. ÃóÓúÃóáõßó ÎóíúÑó åóÐöåö ÇáúÞóÑúíóÉö æóÎóíúÑó ÃóåúáöåóÇ¡ æóÎóíúÑó ãóÇ ÝöíúåóÇ¡ æóÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäú ÔóÑøöåóÇ æóÔóÑøö ÃóåúáöåóÇ æóÔóÑøö ãóÇ ÝöíúåóÇ.

208. “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diter-bangkannya. Aku mohon kepadaMu kebaikan desa ini, kebaikan penduduk-nya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.”

98- DOA MASUK PASAR

209- áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ¡ áóåõ Çáúãõáúßõ æóáóåõ ÇáúÍóãúÏõ íõÍúíöíú æóíõãöíúÊõ æóåõæó Íóíøñ áÇó íóãõæúÊõ¡ ÈöíóÏöåö ÇáúÎóíúÑõ¡ æóåõæó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíúÑõ.

209. “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya keraja-an, bagiNya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tanganNya kebaikan. Dia-lah Yang Ma-hakuasa atas segala sesuatu.”

99- DOA APABILA BINATANG KENDARAAN TERGELINCIR

210- ÈöÓúãö Çááåö.

210. “Dengan nama Allah.”

100- DOA MUSAFIR KEPADA ORANG YANG DITINGGALKAN

211- ÃóÓúÊóæúÏöÚõßõãõ Çááåó ÇáøóÐöíú áÇó ÊóÖöíúÚõ æóÏóÇÆöÚõåõ.

211. “Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya.”

101- DOA ORANG MUKIM KEPADA MUSAFIR

212- ÃóÓúÊóæúÏöÚõ Çááåó Ïöíúäóßó æóÃóãóÇäóÊóßó æóÎóæóÇÊöíúãó Úóãóáößó.

212. “Aku menitipkan agamamu, ama-natmu dan perbuatanmu yang terakhir kepada Allah.”

213- ÒóæøóÏóßó Çááåõ ÇáÊøóÞúæóì¡ æóÛóÝóÑó ÐóäúÈóßó¡ æóíóÓøóÑó áóßó ÇáúÎóíúÑó ÍóíúËõ ãóÇ ßõäúÊó.

213. “Semoga Allah memberi bekal taqwa kepadamu, mengampuni dosamu dan memudahkan kebaikan kepadamu di mana saja kamu berada.”

102- TAKBIR DAN TASBIH DALAM PERJALANAN

214- ÞÇá ÌÇÈÑ ÑÖí Çááå Úäå: ßõäøóÇ ÅöÐóÇ ÕóÚóÏúäóÇ ßóÈøóÑúäóÇ¡ æóÅöÐóÇ äóÒóáúäóÇ ÓóÈøóÍúäóÇ.

214. Dari JabirRadiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Kami apabila berjalan naik, membaca takbir, dan apabila kami turun, membaca tasbih.”

103- DOA MUSAFIR KETIKA MENJELANG SUBUH

215- ÓóãøóÚó ÓóÇãöÚñ ÈöÍóãúÏö Çááåö¡ æóÍõÓúäö ÈóáÇóÆöåö ÚóáóíúäóÇ. ÑóÈøóäóÇ ÕóÇÍöÈúäóÇ¡ æóÃóÝúÖöáú ÚóáóíúäóÇ ÚóÇÆöÐðÇ ÈöÇááåö ãöäó ÇáäøóÇÑö.

215. “Semoga ada yang memperde-ngarkan puji kami kepada Allah (atas nikmat) dan cobaanNya yang baik bagi kami. Wahai Tuhan kami, temanilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api Neraka.”

104- DOA APABILA MENDIAMI SUATU TEMPAT, BAIK DALAM BEPERGIAN ATAU TIDAK

216- ÃóÚõæúÐõ ÈößóáöãóÇÊö Çááåö ÇáÊøóÇãøóÇÊö ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÎóáóÞó.

216. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang diciptakanNya.”

105- DOA APABILA PULANG DARI BEPERGIAN

217. Bertakbir tiga kali, di atas tempat yang tinggi, kemudian membaca:

áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ¡ áóåõ Çáúãõáúßõ æóáóåõ ÇáúÍóãúÏõ æóåõæó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíúÑõ. ÂíöÈõæúäó ÊóÇÆöÈõæúäó ÚóÇÈöÏõæúäó áöÑóÈøöäóÇ ÍóÇãöÏõæúäó¡ ÕóÏóÞó Çááåõ æóÚúÏóåõ æóäóÕóÑó ÚóÈúÏóåõ æóåóÒóãó ÇúáÃóÍúÒóÇÈó æóÍúÏóåõ.

Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami kembali dengan bertaubat, beribadah dan memuji kepa-da Tuhan kami. Allah telah menepati janjiNya, membela hambaNya (Muham-mad) dan mengalahkan golongan mu-suh dengan sendirian”.

106- BACAAN APABILA ADA SESUATU YANG MENYENANGKAN ATAU MENYUSAHKAN

218. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) apabila ada sesuatu yang menyenangkan, beliau membaca:

((ÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÇáøóÐöíú ÈöäöÚúãóÊöåö ÊóÊöãøõ ÇáÕøóÇáöÍóÇÊõ))

(Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya segala amal shalih sempur-na.)

Apabila ada sesuatu yang tidak disukai, beliau membaca:

((ÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö Úóáóì ßõáøö ÍóÇáò))

(Segala puji bagi Allah, atas segala keadaan.)

107- KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT

219- ÞóÇáó n: ((ãóäú Õóáøóì Úóáóíøó ÕóáÇóÉð Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö ÈöåóÇ ÚóÔúÑðÇ))

219. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Barang-siapa yang membaca shalawat kepada-ku sekali, Allah akan memberikan balasan shalawat kepadanya sepuluh kali.”

220- æóÞóÇáó n: ((áÇó ÊóÌúÚóáõæúÇ ÞóÈúÑöí ÚöíúÏðÇ æóÕóáøõæúÇ Úóáóíøóº ÝóÅöäøó ÕóáÇóÊóßó ÊóÈúáõÛõäöí ÍóíúËõ ßõäúÊõãú)).

220. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai hari raya, dan bacalah shalawatmu pa-daku, sesungguhnya bacaan shalawat-mu akan sampai kepadaku, di mana saja kamu berada.”

221- æóÞóÇáó n: ((ÇáúÈóÎöíúáõ ãóäú ÐõßöÑúÊõ ÚöäúÏóåõ Ýóáóãú íõÕóáøö Úóáóíøó))

221. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Orang yang bakhil adalah orang yang apabila aku disebut, dia tidak membaca shalawat kepadaku.”

222- æóÞóÇáó n: ((Åöäøó áöáøóåö ãóáÇóÆößóÉð ÓóíøóÇÍöíúäó Ýöí ÇúáÃóÑúÖö íõÈóáøöÛõæúäöí ãöäú ÃõãøóÊöí ÇáÓøóáÇóãó))

222. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguh-nya Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa berkeliling di bumi yang akan menyampaikan salam kepadaku dari umatku”.

223- æóÞóÇáó n: ((ãóÇ ãöäú ÃóÍóÏò íõÓóáøöãõ Úóáóíøó ÅöáÇøó ÑóÏøó Çááåõ Úóáóíøó ÑõæúÍöíó ÍóÊøóì ÃóÑõÏøó Úóáóíúåö ÇáÓøóáÇóãó))

223. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Tidaklah se-seorang mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan ruhku ke-padaku sehingga aku membalas salam-(nya).”

108- MENYEBARKAN SALAM

224- ÞóÇáó n: ((áÇó ÊóÏúÎõáõæÇ ÇáúÌóäøóÉó ÍóÊøóì ÊõÄúãöäõæúÇ¡ æóáÇó ÊõÄúãöäõæúÇ ÍóÊøóì ÊóÍóÇÈøõæúÇ¡ Ãóæó áÇó ÃóÏõáøõßõãú Úóáóì ÔóíúÁò ÅöÐóÇ ÝóÚóáúÊõãõæúåõ ÊóÍóÇÈóÈúÊõãú¡ ÃóÝúÔõæÇ ÇáÓøóáÇóãó Èóíúäóßõãú))

224. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Kamu tidak akan masuk ke Surga hingga kamu beriman, kamu tidak akan beriman secara sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah kamu kutunjukkan sesuatu, apabila kamu lakukan akan sa-ling mencintai? Biasakan mengucapkan salam di antara kamu (apabila berte-mu).”

225- ËóáÇóËñ ãóäú ÌóãóÚóåõäøó ÝóÞóÏú ÌóãóÚó ÇúáÅöíúãóÇäó: ÇúáÅöäúÕóÇÝõ ãöäú äóÝúÓößó¡ æóÈóÐúáõ ÇáÓøóáÇóãö áöáúÚóÇáóãö¡ æóÇúáÅöäúÝóÇÞõ ãöäó ÇúáÅöÞúÊóÇÑö.

225. “Ada tiga perkara, barangsiapa yang bisa mengerjakannya, maka sung-guh telah mengumpulkan keimanan: 1. Berlaku adil terhadap diri sendiri; 2. Menyebarkan salam ke seluruh pendu-duk dunia; 3. Berinfak dalam keadaan fakir.”

226- æóÚóäú ÚóÈúÏö Çááåö Èúäö ÚõãóÑó x: Ãóäøó ÑóÌõáÇð ÓóÃóáó ÇáäøóÈöíøó n: Ãóíøõ ÇúáÅöÓúáÇóãö ÎóíúÑñ¡ ÞóÇáó: ((ÊõØúÚöãõ ÇáØøóÚóÇãó¡ æóÊóÞúÑóÃõ ÇáÓøóáÇóãó Úóáóì ãóäú ÚóÑóÝúÊó æóãóäú áóãú ÊóÚúÑöÝú))

226. Dari Abdullah bin Umar Radiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam), manakah ajaran Islam yang lebih baik?” Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Hendaklah engkau memberi makanan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang ti-dak.”

109- APABILA ORANG KAFIR MENGUCAPKAN SALAM

227- ÅöÐóÇ Óóáøóãó Úóáóíúßõãú Ãóåúáõ ÇáúßöÊóÇÈö ÝóÞõæúáõæúÇ: æóÚóáóíúßõãú.

227. “Apabila ahli kitab mengucapkan salam kepadamu, jawablah: Wa a’lai-kum.”

110- PETUNJUK KETIKA MENDENGAR KOKOK AYAM ATAU RINGKIKAN KELEDAI

228- ÅöÐóÇ ÓóãöÚúÊõãú ÕöíóÇÍó ÇáÏøöíúßóÉö ÝóÇÓúÃóáõæÇ Çááåó ãöäú ÝóÖúáöåö¡ ÝóÅöäøóåóÇ ÑóÃóÊú ãóáóßðÇ¡ æóÅöÐóÇ ÓóãöÚúÊõãú äóåöíúÞó ÇáúÍöãóÇÑö ÝóÊóÚóæøóÐõæúÇ ÈöÇááåö ãöäó ÇáÔøóíúØóÇäö¡ ÝóÅöäøóåõ ÑóÃóì ÔóíúØóÇäðÇ.

228. Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok, mintalah anugerah kepa-da Allah, sesungguhnya ia melihat ma-laikat. Tapi apabila engkau mendengar keledai meringkik, mintalah perlindu-ngan kepada Allah dari gangguan se-tan, sesungguhnya ia melihat setan.

111- PETUNJUK APABILA MENDENGAR ANJING MENGGONGGONG

229- ÅöÐóÇ ÓóãöÚúÊõãú äõÈóÇÍó ÇáúßöáÇóÈö æóäóåöíúÞó ÇáúÍóãöíúÑö ÈöÇááøóíúáö ÝóÊóÚóæøóÐõæúÇ ÈöÇááåö ãöäúåõäøó ÝóÅöäøóåõäøó íóÑóíúäó ãóÇ áÇó ÊóÑóæúäó.

229. Apabila kamu mendengar anjing menggonggong dan mendengar keledai meringkik, mintalah perlindungan kepa-da Allah. Sesungguhnya mereka meli-hat apa yang tidak kamu lihat.

112- MENDOAKAN KEPADA ORANG YANG ANDA CACI

230- ((Çááøóåõãøó ÝóÃóíøõãóÇ ãõÄúãöäò ÓóÈóÈúÊõåõ ÝóÇÌúÚóáú Ðóáößó áóåõ ÞõÑúÈóÉð Åöáóíúßó íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö))

230. “Ya Allah, siapa saja di antara orang mukmin yang kucaci, jadikanlah sebagai sarana yang mendekatkan diri-nya kepadaMu di hari Kiamat.”

113- APABILA MEMUJI TEMANNYA

231- ÞóÇáó n: ((ÅöÐóÇ ßóÇäó ÃóÍóÏõßõãú ãóÇÏöÍðÇ ÕóÇÍöÈóåõ áÇó ãóÍóÇáóÉó ÝóáúíóÞõáú: ÃóÍúÓöÈõ ÝõáÇóäðÇ æóÇááåõ ÍóÓöíúÈõåõ æóáÇó ÃõÒóßøöíú Úóáóì Çááåö ÃóÍóÏðÇ ÃóÍúÓöÈõåõ -Åöäú ßóÇäó íóÚúáóãõ ÐóÇßó- ßóÐóÇ æóßóÐóÇ))

231. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Apabila seseorang harus memuji saudaranya, katakanlah: ‘Aku kira Fulan .. dan Allah-lah yang mengawasi perbuatannya. Dan aku tidak akan memuji seseorang dihadapan Allah’. Apabila seseorang mengetahui hendaklah berkata: ‘Aku kira begini dan begini’.”

114- BACAAN BILA DIPUJI ORANG

232- Çóááøóåõãøó áÇó ÊõÄóÇÎöÐúäöíú ÈöãóÇ íóÞõæúáõæúäó¡ æóÇÛúÝöÑúáöíú ãóÇ áÇó íóÚúáóãõæúäó [æóÇÌúÚóáúäöíú ÎóíúÑðÇ ãöãøóÇ íóÙõäøõæúäó]

232. Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. [Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan].

115- BACAAN TALBIYAH

233- áóÈøóíúßó Çááøóåõãøó áóÈøóíúßó¡ áÇó ÔóÑöíúßó áóßó áóÈøóíúßó¡ Åöäøó ÇáúÍóãúÏó æóÇáäøöÚúãóÉó áóßó æóÇáúãõáúßó áÇó ÔóÑöíúßó áóßó.

233. Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat ada-lah milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu.

116- BERTAKBIR PADA SETIAP DATANG KE RUKUN ASWAD

234- ØóÇÝó ÇáäøóÈöíøõ Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÈöÇáúÈóíúÊö Úóáóì ÈóÚöíúÑò ßõáøóãóÇ ÃóÊóì ÇáÑøõßúäó ÃóÔóÇÑó Åöáóíúåö ÈöÔóíúÁò ÚöäúÏóåõ æóßóÈøóÑó.

234. Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) melakukan tawaf di Bai-tullah, di atas unta, setiap datang ke rukun aswad (tiang Ka’bah yang terdapat hajar aswad), beliau memberi isyarat dengan sesuatu yang dipegang-nya dan bertakbir.

117- DOA ANTARA RUKUN YAMANI DAN HAJAR ASWAD

235- ÑóÈøóäóÇ ÂÊöäóÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ ÍóÓóäóÉð æóÝöí ÇúáÂÎöÑóÉö ÍóÓóäóÉð æóÞöäóÇ ÚóÐóÇÈó ÇáäøóÇÑö.

235. “Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkan kami dari siksaan api Neraka.”

118- BACAAN KETIKA DI ATAS BUKIT SHAFA DAN MARWAH

236. Ketika Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) dekat dengan bukit Shafa, beliau membaca:

Åöäøó ÇáÕøóÝóÇ æóÇáúãóÑúæóÉó ãöäú ÔóÚóÇÆöÑö Çááåö. ÃóÈúÏóÃõ ÈöãóÇ ÈóÏóÃó Çááåõ Èöåö.

(Sesungguhnya Shafa dan Marwah ada-lah termasuk sy’iar agama Allah. Aku memulai sa’i dengan apa yang didahu-lukan oleh Allah.)

Kemudian beliau mulai dengan naik ke bukit Shafa, hingga beliau melihat Baitullah. Lalu menghadap kiblat, mem-baca kalimat tauhid dan takbir, serta membaca:

((áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ¡ áóåõ Çáúãõáúßõ æóáóåõ ÇáúÍóãúÏõ¡ æóåõæó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíúÑñ¡ áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ ÃóäúÌóÒó æóÚúÏóåõ æóäóÕóÑó ÚóÈúÏóåõ æóåóÒóãó ÇúáÃóÍúÒóÇÈó æóÍúÏóåõ))

(Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang ber-hak disembah selain Allah Yang Maha Esa, yang melaksanakan janjiNya, mem-bela hambaNya (Muhammad) dan menga-lahkan golongan musuh sendirian.)

Kemudian beliau berdoa di antara Shafa dan Marwah. Baliau membacanya tiga kali. Di dalam hadits tersebut dikatakan, Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) juga membaca di Marwah seba-gaimana beliau membaca di Shafa.”

119- DOA PADA HARI ARAFAH

237. Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: Doa yang ter-baik (yang mustajab) adalah di hari Arafah, dan sebaik-baiknya apa yang aku dan para nabi baca, adalah:

áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ¡ áóåõ Çáúãõáúßõ æóáóåõ ÇáúÍóãúÏõ¡ æóåõæó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíúÑñ.

(Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.)

120- KETIKA DI MASY’ARIL HARAM

238- ÑóßöÈó n ÇáúÞóÕúæóÇÁó ÍóÊøóì ÃóÊóì ÇáúãóÔúÚóÑó ÇáúÍóÑóÇãó ÝóÇÓúÊóÞúÈóáó ÇáúÞöÈúáóÉó (ÝóÏóÚóÇåõ æóßóÈøóÑóåõ æóåóáøóáóåõ æóæóÍøóÏóåõ) Ýóáóãú íóÒóáú æóÇÞöÝðÇ ÍóÊøóì ÃóÓúÝóÑó ÌöÏøðÇ ÝóÏóÝóÚó ÞóÈúáó Ãóäú ÊóØúáõÚó ÇáÔøóãúÓõ.

238. Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) naik unta bernama Al-Qaswa’ hingga di Masy’aril Haram, lalu beliau menghadap kiblat, berdoa, mem-baca takbir dan tahlil serta kalimat tauhid. Beliau terus berdoa hingga fajar menyingsing. Kemudian beliau berang-kat (ke Mina) sebelum matahari ter-bit.”

121- BERTAKBIR PADA SETIAP MELEMPAR JUMRAH

239- íõßóÈøöÑõ ßõáøóãóÇ Ñóãóì ÈöÍóÕóÇÉò ÚöäúÏó ÇáúÌöãóÇÑö ÇáËøóáÇóËö Ëõãøó íóÊóÞóÏøóãõ¡ æóíóÞöÝõ íóÏúÚõæ ãõÓúÊóÞúÈöáó ÇáúÞöÈúáóÉö¡ ÑóÇÝöÚðÇ íóÏóíúåö ÈóÚúÏó ÇáúÌóãúÑóÉö ÇúáÃõæúáóì æóÇáËøóÇäöíóÉö. ÃóãøóÇ ÌóãúÑóÉõ ÇáúÚóÞóÈóÉö ÝóíóÑúãöíúåóÇ æóíõßóÈøöÑõ ÚöäúÏó ßõáøö ÍóÕóÇÉò æóíóäúÕóÑöÝõ æóáÇó íóÞöÝõ ÚöäúÏóåóÇ.

239. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bertakbir pada setiap melempar tiga Jumrah dengan batu kecil, kemudian beliau maju dan berdiri untuk berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya sete-lah melempar Jumrah yang pertama dan kedua. Adapun untuk Jumrah Aqa-bah, beliau melempar dan bertakbir, dan beliau tidak berdiri di situ, tapi langsung pergi.”

122- BACAAN KETIKA KAGUM TERHADAP SESUATU

240- ÓõÈúÍóÇäó Çááåö.

240. “Maha Suci Allah.”

241- Çááåõ ÃóßúÈóÑõ.

241. “Allah Maha Besar.”

123- YANG DILAKUKAN APABILA ADA SESUATU YANG MENGGEMBIRAKAN

242- ßóÇäó ÇáäøóÈöíøõ n ÅöÐóÇ ÃóÊóÇåõ ÃóãúÑñ íóÓõÑøõåõ Ãóæú íõÓóÑøõ Èöåö ÎóÑøó ÓóÇÌöÏðÇ ÔõßúÑðÇ áöáøóåö ÊóÈóÇÑóßó æóÊóÚóÇáóì.

242. Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) apabila ada sesuatu yang menggembirakan atau menyenangkan-nya, beliau bersujud, karena syukur kepada Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi.

124- BACAAN DAN PERBUATAN APABILA MERASA SAKIT PADA SUATU ANGGOTA BADAN

243. Letakkan tanganmu pada tubuhmu yang terasa sakit, dan bacalah: “Bis-millaah tiga kali, lalu bacalah tujuh kali:

ÃóÚõæúÐõ ÈöÇááåö æóÞõÏúÑóÊöåö ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÃóÌöÏõ æóÃõÍóÇÐöÑõ.

(Aku berlindung kepada Allah dan ke-kuasaanNya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku takuti.)

125- APABILA TAKUT MENGENAI SESUATU DENGAN MATANYA

244- ÅöÐóÇ ÑóÃóì ÃóÍóÏõßõãú ãöäú ÃóÎöíúåö Ãóæú ãöäú äóÝúÓöåö Ãóæú ãöäú ãóÇáöåö ãóÇ íõÚúÌöÈõåõ [ÝóáúíóÏúÚõ áóåõ ÈöÇáúÈóÑóßóÉö] ÝóÅöäøó ÇáúÚóíúäó ÍóÞøñ.

244. Apabila seseorang di antara kamu melihat dari saudaranya, diri atau har-tanya yang mengherankan, maka hen-daklah mendoakan berkah kepadanya. Sesungguhnya ‘ain (kena mata) itu adalah benar.

126- BACAAN KETIKA TAKUT

245- áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ.

245. “Tiada Tuhan yang berhak disem-bah kecuali Allah.”

127- BACAAN KETIKA MENYEMBELIH KURBAN

246- ÈöÓúãö Çááåö æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ [Çááøóåõãøó ãöäúßó æóáóßó] Çóááøóåõãøó ÊóÞóÈøóáú ãöäøöíú.

246.“Dengan nama Allah, (aku menyem-belih), Allah Maha Besar. Ya Allah! (ternak ini) dariMu (nikmat yang Eng-kau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban ini dari-ku.”

128- BACAAN UNTUK MENOLAK GANGGUAN SETAN

247- ÃóÚõæúÐõ ÈößóáöãóÇÊö Çááåö ÇáÊøóÇãøóÇÊö ÇáøóÊöíú áÇó íõÌóÇæöÒõåõäøó ÈöÑøñ æóáÇó ÝóÇÌöÑñ ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÎóáóÞó¡ æóÈóÑóÃó æóÐóÑóÃó¡ æóãöäú ÔóÑøö ãóÇ íóäúÒöáõ ãöäó ÇáÓøóãóÇÁö¡ æóãöäú ÔóÑøö ãóÇ íóÚúÑõÌõ ÝöíúåóÇ¡ æóãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÐóÑóÃó Ýöí ÇúáÃóÑúÖö¡ æóãöäú ÔóÑøö ãóÇ íóÎúÑõÌõ ãöäúåóÇ¡ æóãöäú ÔóÑøö ÝöÊóäö Çááøóíúáö æóÇáäøóåóÇÑö¡ æóãöäú ÔóÑøö ßõáøö ØóÇÑöÞò ÅöáÇøó ØóÇÑöÞðÇ íóØúÑõÞõ ÈöÎóíúÑò íóÇ ÑóÍúãóÇäõ.

247. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikanNya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu ma-lam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”

129- ISTIGFAR DAN TAUBAT

248- ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááå n: ((æóÇááåö Åöäøöíú áÃóÓúÊóÛúÝöÑõ Çááåó æóÃóÊõæúÈõ Åöáóíúåö Ýöí Çáúíóæúãö ÃóßúËóÑõ ãöäú ÓóÈúÚöíúäó ãóÑøóÉð))

248. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Demi Allah! Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.”

249- æóÞóÇáó n: ((íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáäøóÇÓõ ÊõæúÈõæúÇ Åöáóì Çááåö ÝóÅöäøöíú ÃóÊõæúÈõ Ýöí Çáúíóæúãö Åöáóíúåö ãöÇÆóÉó ãóÑøóÉò))

249. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari.”

250- æóÞóÇáó n: ((ãóäú ÞóÇáó ÃóÓúÊóÛúÝöÑõ Çááåó ÇáúÚóÙöíúãó ÇáøóÐöíú áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó åõæó ÇáúÍóíøõ ÇáúÞóíøõæúãõ æóÃóÊõæúÈõ Åöáóíúåö¡ ÛóÝóÑó Çááåõ áóåõ æóÅöäú ßóÇäó ÝóÑøó ãöäó ÇáÒøóÍúÝö))

250. Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca: ‘Aku minta ampun kepada Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhlukNya.’ Maka Allah mengampuninya. Sekalipun dia pernah lari dari perang.”

251- æóÞóÇáó n: ((ÃóÞúÑóÈõ ãóÇ íóßõæúäõ ÇáÑøóÈøõ ãöäó ÇáúÚóÈúÏö Ýöíú ÌóæúÝö Çááøóíúáö ÇúáÂÎöÑö ÝóÅöäö ÇÓúÊóØóÚúÊó Ãóäú Êóßõæúäó ãöãøóäú íóÐúßõÑõ Çááåó Ýöíú Êöáúßó ÇáÓøóÇÚóÉö Ýóßõäú)).

251. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hambaNya adalah di tengah malam yang terakhir. Apabila kamu mampu tergolong orang yang zikir kepada Allah pada saat itu, lakukanlah.”

252- æóÞóÇáó n: ((ÃóÞúÑóÈõ ãóÇ íóßõæúäõ ÇáúÚóÈúÏõ ãöäú ÑóÈøöåö æóåõæó ÓóÇÌöÏñ ÝóÃóßúËöÑõæÇ ÇáÏøõÚóÇÁó)).

252. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Seorang hamba berada dalam keadaan yang paling dekat dengan Tuhannya adalah di saat sujud. Oleh karena itu, perba-nyaklah doa.”

253- æóÞóÇáó n: ((Åöäøóåõ áóíõÛóÇäõ Úóáóì ÞóáúÈöíú æóÅöäøöíú áÃóÓúÊóÛúÝöÑõ Çááåó Ýöí Çáúíóæúãö ãöÇÆóÉó ãóÑøóÉò))

253. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: ‘Sesung-guhnya hatiku lupa (tidak ingat kepada Allah) padahal sesungguhnya aku minta ampun kepadaNya dalam sehari sera-tus kali.”

130- KEUTAMAAN TASBIH, TAHMID, TAHLIL DAN TAKBIR

254- ÞóÇáó n: ãóäú ÞóÇáó ÓõÈúÍóÇäó Çááåö æóÈöÍóãúÏöåö Ýöíú íóæúãò ãöÇÆóÉó ãóÑøóÉò ÍõØøóÊú ÎóØóÇíóÇåõ æóáóæú ßóÇäóÊú ãöËúáó ÒóÈóÏö ÇáúÈóÍúÑö.

254. Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: Barangsiapa yang membaca: “Maha Suci Allah dan aku memujiNya” dalam sehari seratus kali, maka kesalahannya dihapus sekali-pun seperti buih air laut.”

255- æóÞóÇáó n: ãóäú ÞóÇáó áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ¡ áóåõ Çáúãõáúßõ æóáóåõ ÇáúÍóãúÏõ¡ æóåõæó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíúÑñ¡ ÚóÔúÑó ãöÑóÇÑò¡ ßóÇäó ßóãóäú ÃóÚúÊóÞó ÃóÑúÈóÚóÉó ÃóäúÝõÓò ãöäú æóáóÏö ÅöÓúãóÇÚöíúáó.

255. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Barang-siapa yang membaca: Laailaaha illallaah wahdahu laa syariika lahu lahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qadiir, sepuluh kali, maka dia seperti orang yang memerdekakan empat orang dari keturunan Ismail.”

256- æóÞóÇáó n: ßóáöãóÊóÇäö ÎóÝöíúÝóÊóÇäö Úóáóì ÇááøöÓóÇäö ËóÞöíúáóÊóÇäö Ýöí ÇáúãöíúÒóÇäö ÍóÈöíúÈóÊóÇäö Åöáóì ÇáÑøóÍúãóÜÇäö: ÓõÈúÍóÇäó Çááåö æóÈöÍóãúÏöåö ÓõÈúÍóÇäó Çááåö ÇáúÚóÙöíúãö.

256. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan (hari Kiamat) dan disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: Subhaanallaah wabi-hamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.”

257- æóÞóÇáó n: áÃóäú ÃóÞõæúáó ÓõÈúÍóÇäó Çááåö æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö æóáÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ ÃóÍóÈøõ Åöáóíøó ãöãøóÇ ØóáóÚóÊú Úóáóíúåö ÇáÔøóãúÓõ.

257. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Sungguh, apabila aku membaca: ‘Subhaanallah walhamdulillaah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar’. Adalah lebih senang bagiku dari apa yang disinari oleh matahari terbit.”

258- æóÞóÇáó n: ((ÃóíóÚúÌöÒõ ÃóÍóÏõßõãú Ãóäú íóßúÓöÈó ßõáøó íóæúãò ÃóáúÝó ÍóÓóäóÉò)) ÝóÓóÃóáóåõ ÓóÇÆöáñ ãöäú ÌõáóÓóÇÆöåö¡ ßóíúÝó íóßúÓöÈõ ÃóÍóÏõäóÇ ÃóáúÝó ÍóÓóäóÉò¿ ÞóÇáó: ((íõÓóÈøöÍõ ãöÇÆóÉó ÊóÓúÈöíúÍóÉò¡ ÝóíõßúÊóÈõ áóåõ ÃóáúÝõ ÍóÓóäóÉò Ãóæú íõÍóØøõ Úóäúåõ ÃóáúÝõ ÎóØöíúÆóÉò))

258. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah seorang di antara yang duduk bertanya: “Bagaimana di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda: “Hen-daklah dia membaca seratus tasbih, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekannya dihapus.”

259- ãóäú ÞóÇáó: ÓõÈúÍóÇäó Çááåö ÇáúÚóÙöíúãö æóÈöÍóãúÏöåö¡ ÛõÑöÓóÊú áóåõ äóÎúáóÉñ Ýöí ÇáúÌóäøóÉö.

259. “Barangsiapa yang membaca: Subhaanallaahi ‘azhiim wabihamdih, maka ditanam untuknya sebatang pohon kurma di Surga.”

260- æóÞóÇáó n: ((íóÇ ÚóÈúÏó Çááåö Èúäó ÞóíúÓò ÃóáÇó ÃóÏõáøõßó Úóáóì ßóäúÒò ãöäú ßõäõæúÒö ÇáúÌóäøóÉö¿)) ÝóÞõáúÊõ: Èóáóì íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö¡ ÞóÇáó: ((Þõáú áÇó Íóæúáó æóáÇó ÞõæøóÉó ÅöáÇøó ÈöÇááåö))

260. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan perbendaharaan Surga?” “Aku berkata: “Aku mau, wahai Rasu-lullah!” Rasul berkata: “Bacalah: Laa haula walaa quwwata illaa billaah.”

261- æóÞóÇáó n: ÃóÍóÈøõ ÇáúßóáÇóãö Åöáóì Çááåö ÃóÑúÈóÚñ: ÓõÈúÍóÇäó Çááåö¡ æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö¡ æóáÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ¡ æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ áÇó íóÖõÑøõßó ÈöÃóíøöåöäøó ÈóÏóÃúÊó.

261. Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Perkata-an yang paling disenangi oleh Allah adalah empat: Subhaanallaah, Alham-dulillaah, Laa ilaaha illallaah dan Allaahu akbar. Tidak mengapa bagimu untuk memulai yang mana di antara kalimat tersebut.”

262- ÌóÇÁó ÃóÚúÑóÇÈöíøñ Åöáóì ÑóÓõæúáö Çááåö n ÝóÞóÇáó: Úóáøöãúäöíú ßóáÇóãðÇ ÃóÞõæúáõåõ. ÞóÇáó: Þõáú¡ áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ¡ Çááåõ ÃóßúÈóÑõ ßóÈöíúÑðÇ¡ æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö ßóËöíúÑðÇ¡ ÓõÈúÍóÇäó Çááåö ÑóÈøö ÇáúÚóÇáóãöíúäó¡ áÇó Íóæúáó æóáÇó ÞõæøóÉó ÅöáÇøó ÈöÇááåö ÇáúÚóÒöíúÒö ÇáúÍóßöíúãö)) ÞóÇáó ÝóåóÄõáÇóÁö áöÑóÈøöíú ÝóãóÇ áöíú¿ ÞóÇáó: Þõáú¡ Çóááøóåõãøó ÇÛúÝöÑú áöíú æóÇÑúÍóãúäöíú æóÇåúÏöäöíú æóÇÑúÒõÞúäöíú.

262. Seorang Arab Badui datang kepa-da Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam), lalu berkata: ‘Ajari aku dzikir untuk aku baca!’ Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersab-da: ‘Katakanlah: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.’ Orang Badui itu berkata: ‘Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang untukku?’ Rasul bersabda: ‘Katakanlah: Ya Allah! Ampuni-lah aku, belas kasi-hanilah aku, berilah petunjuk kepadaku dan berilah rezeki kepadaku.”

263- ßóÇäó ÇáÑøóÌõáõ ÅöÐóÇ ÃóÓúáóãó Úóáøóãóåõ ÇáäøóÈöíøõ n ÇáÕøóáÇóÉó Ëõãøó ÃóãóÑóåõ Ãóäú íóÏúÚõæó ÈöåóÄõáÇóÁö ÇáúßóáöãóÇÊö: Çóááøóåõãøó ÇÛúÝöÑú áöíú æóÇÑúÍóãúäöíú æóÇåúÏöäöíú æóÚóÇÝöäöíú æóÇÑúÒõÞúäöíú.

263. Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) mengajarinya shalat, kemudian beliau memerintahkan agar berdoa dengan kalimat ini: ‘Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, melindungi (dari apa yang tidak kuinginkan) dan berilah rezeki kepadaku.”

264- Åöäøó ÃóÝúÖóáó ÇáÏøõÚóÇÁö ÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö¡ æóÃóÝúÖóáó ÇáÐøößúÑö áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ.

264. Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah. Se-dang zikir yang terbaik adalah: Laa Ilaaha Illallaah.”

265- ÇáúÈóÇÞöíóÇÊõ ÇáÕøóÇáöÍóÇÊõ: ÓõÈúÍóÇäó Çááåö¡ æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö¡ æóáÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ¡ æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ æóáÇó Íóæúáó æóáÇó ÞõæøóÉó ÅöáÇøó ÈöÇááåö.

265. Kalimat-kalimat yang baik adalah: “Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaah.”

131- BAGAIMANA CARA Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) MEMBACA TASBIH

266- Úóäú ÚóÈúÏö Çááåö Èúäö ÚõãóÑó x ÞóÇáó: ÑóÃóíúÊõ ÇáäøóÈöíøó n íóÚúÞöÏõ ÇáÊøóÓúÈöíúÍó Èöíóãöíúäöåö.

266. Dari Abdullah bin Umar c, dia berkata: “Aku melihat Rasulullah meng-hitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.”

132- BEBERAPA ADAB DAN KEBAIKAN

267- ÅöÐóÇ ßóÇäó ÌõäúÍõ Çááøóíúáö -Ãóæú ÃóãúÓóíúÊõãú- ÝóßõÝøõæúÇ ÕöÈúíóÇäóßõãúº ÝóÅöäøó ÇáÔøóíóÇØöíúäó ÊóäúÊóÔöÑõ ÍöíúäóÆöÐò¡ ÝóÅöÐóÇ ÐóåóÈó ÓóÇÚóÉñ ãöäó Çááøóíúáö ÝóÎóáøõæúåõãú¡ æóÃóÛúáöÞõæÇ ÇúáÃóÈúæóÇÈó æóÇÐúßõÑõæÇ ÇÓúãó Çááåöº ÝóÅöäøó ÇáÔøóíúØóÇäó áÇó íóÝúÊóÍõ ÈóÇÈðÇ ãõÛúáóÞðÇ¡ æóÃóæúßõæúÇ ÞöÑóÈóßõãú æóÇÐúßõÑõæÇ ÇÓúãó Çááåö¡ æóÎóãøöÑõæúÇ ÂäöíóÊóßõãú æóÇÐúßõÑõæÇ ÇÓúãó Çááåö¡ æóáóæú Ãóäú ÊóÚúÑõÖõæúÇ ÚóáóíúåóÇ ÔóíúÆðÇ¡ æóÃóØúÝöÆõæúÇ ãóÕóÇÈöíúÍóßõãú.

267. Apabila kegelapan malam telah tiba -atau kamu masuk di waktu malam-, maka tahanlah anak-anakmu, sesung-guhnya setan pada saat itu bertebaran. Apabila malam telah terlewati sesaat, maka lepaskan mereka, tapi tutuplah pintu dan sebut nama Allah (baca: Bismillaahir rahmaanir rahiim). Sesungguhnya setan tidak membuka pintu yang tertutup, ikatlah gerabamu (tempat air dari kulit) dan sebutlah nama Allah. Tutuplah tempat-tempatmu dan sebut-lah nama Allah, sekalipun dengan me-lintangkan sesuatu diatasnya, dan padamkan lampu-lampumu.”

(Dikutip dari terjemah Kitab Hisnul Muslim, karya Sa’id Wahf al Qahthani – Edisi Indonesia Kumpulan Doa dari Al Quran dan Hadits)