Hukum mengeraskan bacaan bagi wanita pada sholat jahriyyah.

Hukum mengeraskan bacaan bagi wanita pada sholat jahriyyah.

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Pertanyaan:

Apakah diperbolehkan bagi wanita untuk sholat dengan mengeraskan bacaan pada sholat jahriyyah, ketika dia telah berusaha memastikan tidak ada lelaki non-mahrom yang akan mendengar suaranya. Dan apakah dalil hal tersebut?

Jawaban:

Allah telah menetapkan syariat bagi hamba-Nya bacaan secara jahr (jelas, tidak lirih -pent.) pada sholat fajar, (rokaat) pertama dan kedua dari sholat isya’ dan maghrib. Dan (ketentuan) ini berlaku umum bagi pria maupun wanita.
Karena berbagai ketentuan syariat bersifat umum, kecuali yang dikhususkan (tersendiri) oleh dalil (khusus) bagi pria (saja) atau wanita (saja).
Dan Allah telah menetapkan syariat agar kita membaca secara jahr pada (sholat) fajar, (rokaat) pertama dan kedua pada (sholat) maghrib, serta pada (rokaat) pertama dan kedua sholat pada (sholat) isya’.
Sehingga wanita demikian juga, mengeraskan bacaannya dengan jelas, agar berfaedah baginya dan memberikan manfaat bagi sekitarnya.
(Dengan catatan) apabila di sekitarnya terdapat para lelaki yang bukan mahromnya maka yang lebih utama dia tidak mengeraskan bacaannya. Dikarenakan lelaki bisa jadi akan tergoda dengan suaranya, sehingga yang utama dia tidak mengeraskan bacaannya.

Demikian pula dalam talbiyah tatkala menunaikan haji maupun umroh, jika dijumpai di sekitarnya para lelaki non-mahram baginya, yang lebih utama tidak mengeraskan bacaan, (meskipun) apabila dia (tetap) mengeraskannya tidak mengapa, namun yang lebih utama tidak dikeraskan.

ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻠﻤﺮﺃﺓ ﺃﻥ ﺗﺼﻠﻲ ﺟﻬﺮﺍً ﻓﻲ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﺘﺄﻛﺪ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﻮﺟﺪ ﺷﺨﺺ ﺃﺟﻨﺒﻲ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻗﺪ ﻳﺴﻤﻌﻬﺎ، ﻭﻣﺎ ﻫﻮ ﺩﻟﻴﻞ ﺫﻟﻚ؟

ﺍﻟﻠﻪ ﺷﺮﻉ ﻟﻌﺒﺎﺩﻩ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻭﻓﻲ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ، ﻭﻫﺬﺍ ﻋﺎﻡ ﻟﻠﺮﺟﺎﻝ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺸﺮﺍﺋﻊ ﻋﺎﻣﺔ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺧﺼﻪ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﺑﺎﻟﺮﺟﻞ ﺃﻭ ﺑﺎﻟﻤﺮﺃﺓ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺷﺮﻉ ﺃﻥ ﻧﺠﻬﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻭﻓﻲ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﻓﻲ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ، ﻓﺎﻟﻤﺮﺃﺓ ﻛﺬﻟﻚ ﺗﺠﻬﺮ ﺟﻬﺮﺍً ﻳﻔﻴﺪﻫﺎ ﻭﻳﻨﻔﻊ ﻣﻦ ﺣﻮﻟﻬﺎ، ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺣﻮﻟﻬﺎ ﺭﺟﺎﻝ ﺃﺟﻨﺎﺏ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻟﻬﺎ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻗﺪ ﻳﻔﺘﻦ ﺑﺼﻮﺗﻬﺎ، ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﻟﻬﺎ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﺠﻬﺮ، ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻠﺒﻴﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺞ ﻭﺍﻟﻌﻤﺮﺓ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﺭﺟﺎﻝ ﺃﺟﻨﺎﺏ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻭﺇﻥ ﺟﻬﺮﺕ ﻓﻼ ﺣﺮﺝ، ﻟﻜﻦ ﺍﻷﻓﻀﻞ ﻋﺪﻡ ﺍﻟﺠﻬﺮ .

http://www.binbaz.org.sa/noor/6323

_____________________

روى ﻣﺴﻠﻢ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭﻱ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ” ﻣﻦ ﺩﻝّ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ ﻓﻠﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﺟﺮ ﻓﺎﻋﻠﻪ .”

Imam Muslim bersama ahli hadits lainnya meriwayatkan dari hadits Abu Mas’ud alAnshoriy, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: [[Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan (apapun) dia berhak memperoleh pahala sebagaimana pelakunya]]

Mari tebarkan kebaikan ilmu, agar kebaikannya bermanfaat bagi diri kita dan orang-orang yang diharapkan kebaikan bagi mereka.

tlgrm.me/hikmahfatwaislam