Aqidah Seorang Muslim – Tanya Jawab V

Aqidah Seorang Muslim – Tanya Jawab V

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Soal 41 : Dari apa diciptakan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam.
Jawaban : Allah menciptakan Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam dari nutfah.

Dalil dari AlQur’an :

åõæó ÇáøóÐöí ÎóáóÞóßõãú ãöäú ÊõÑóÇÈò Ëõãøó ãöäú äõØúÝóÉ(ÛÇÝÑ: ãä ÇáÂíÉ67)
Dialah yang menciptakan kalian dari tanah kemudian dari nutfah.

Dalil dari sunnah :

[Åä ÃÍÏßã íÌãÚ ÎáÞå Ýí ÈØä Ããå ÃÑÈÚíä íæãÇð äØÝÉ] ãÊÝÞ Úáíå
Sesungguhnya seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya empat puluh hari sebagai nutfah.

Soal 42 : Apa hukum jihad dijalan Allah?
Jawaban : Jihad wajib dengan harta, jiwa dan lisan.

Dalil dari AlQur’an :

ÇäúÝöÑõæÇ ÎöÝóÇÝÇð æóËöÞóÇáÇð æóÌóÇåöÏõæÇ ÈöÃóãúæóÇáößõãú æóÃóäúÝõÓößõãú(ÇáÊæÈÉ: ãä ÇáÂíÉ41)
Berangkat lah jihad dalam kondisi ringan maupun berat dan berjihad lah dengan harta kalian dan jiwa kalian

Dalil dari sunnah :

[ÌÇåÏæÇ ÇáãÔÑßíä ÈÃãæÇáßã æÃäÝÓßã æÃáÓäÊßã] ÕÍíÍ ÑæÇå ÃÈæ ÏÇæÏ.
Berjihad lah melawan orang-orang musyrikin dengan harta kalian, jiwa kalian dan lidah kalian

Soal 43 : Apa wala’ untuk orang beriman ?
Jawaban : Yaitu cinta, menolong orang-orang yang beriman yang bertauhid.

Dalil dari AlQur’an :

æóÇáúãõÄúãöäõæäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊõ ÈóÚúÖõåõãú ÃóæúáöíóÇÁõ ÈóÚúÖ(ÇáÊæÈÉ: ãä ÇáÂíÉ71)
Orang beriman laki dan perempuan sebagian mereka sebagai wali sebagian yang lainnya
Dalil dari sunnah :

[ÇáãÄãä ááãÄãä ßÇáÈäíÇä íÔÏ ÈÚÖå ÈÚÖÇð] ÑæÇå ãÓáã
Orang mukmin bagi mukmin yang lainnya seperti satu bangunan sebagian menguatkan sebagian yang lainnya.

Soal 44 : Apakah boleh berloyalitas kepada orang kafir dan menolong mereka?
Jawaban : Tidak boleh berloyalitas kepada orang kafir dan menolong mereka.

Dalil dari Al-Qur’an :

æóãóäú íóÊóæóáøóåõãú ãöäúßõãú ÝóÅöäøóåõ ãöäúåõã(ÇáãÇÆÏÉ: ãä ÇáÂíÉ51)
Barang siapa mengambil mereka sebagai wali maka sesungguhnya dia termasuk dari golongan mereka .

Dalil dari sunnah :

[Åä Âá Èäí ÝáÇä áíÓæÇ áí ÈÃæáíÇÁ] ãÊÝÞ Úáíå
Sesungguhnya keluarga bani fulan bukan waliku [karena mereka orang kafir]

Soal 45 : Siapa wali itu ?
Jawaban : Wali adalah orang beriman yang bertaqwa?

Dalil dari AlQur’an :

ÃóáÇ Åöäøó ÃóæúáöíóÇÁó Çááøóåö áÇ ÎóæúÝñ Úóáóíúåöãú æóáÇ åõãú íóÍúÒóäõæä ÇáÐíä ÂãäæÇ æßÇäæÇ íÊÞæäó(íæäÓ:62)
Ketauhilah sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada rasa takut atas mereka juga tidak mereka sedih. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka bertaqwa.

Dalil dari sunnah :

[Åä æáíí Çááå æÕÇáÍ ÇáãÄãäíä] ãÊÝÞ Úáíå
Sesungguhnya waliku adalah Allah dan orang beriman yang sholeh

Soal 46 : Untuk apa Allah menurunkan Al-Qur’an.
Jawaban : Allah menurunkan Al-Quran untuk diamalkan.

Dalil dari AlQur’an :

ÇÊøóÈöÚõæÇ ãóÇ ÃõäúÒöáó Åöáóíúßõãú ãöäú ÑóÈøößõãú æóáÇ ÊóÊøóÈöÚõæÇ ãöäú Ïõæäöåö ÃóæúáöíóÇÁ(áÃÚÑÇÝ: ãä ÇáÂíÉ3)
Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Robb kalian dan jangan ikuti wali selainNya.

Dalil dari sunnah :

[ÇÞÑæÇ ÇáÞÑÂä æÇÚãáæÇ Èå æáÇ ÊÓÊßËÑæÇ Èå] ÕÍíÍ ÑæÇå ÃÍãÏ
Bacalah AlQur’an dan amalkan, jangan engkau memperbanyak harta dengannya .

Soal 47 :Apakah kita mencukupkan diri dengan Alqur’an dari hadits.
Jawaban :Kita tidak mencukupkan diri dengan Al-Qur’an dari hadits.

Dalil dari AlQur’an :

æóÃóäúÒóáúäóÇ Åöáóíúßó ÇáÐøößúÑó áöÊõÈóíøöäó áöáäøóÇÓö ãóÇ äõÒøöáó Åöáóíúåöãú(ÇáäÍá: ãä ÇáÂíÉ44)
Dan telah kami turunkan peringatan kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka.

Dalil dari sunnah :

[ÃáÇ æÅäí ÃæÊíÊ ÇáÞÑÂä æãËáå ãÚå] ÕÍíÍ ÑæÇå ÃÈæ ÏÇæÏ
Ketauhilah sesungguhnya aku diberi AlQur’an dan sepertinya bersamanya.

Soal 48 : Apakah kita mendahulukan satu ucapan diatas ucapan Allah dan rasulNya.
Jawaban : Kita tidak mendahulukan satu ucapan diatas ucapan Allah dan RasulNya.

Dalil dari Al-Qur’an :

íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ áÇ ÊõÞóÏøöãõæÇ Èóíúäó íóÏóíö Çááøóåö æóÑóÓõæáöåö(ÇáÍÌÑÇÊ: ãä ÇáÂíÉ1)
Hai orang-orang beriman janganlah kalian mendahului dihadapan Allah dan RasulNya

Dalil dari sunnah :

[áÇ ØÇÚÉ áÃÍÏ Ýí ãÚÕíÉ Çááå ÅäãÇ ÇáØÇÚÉ Ýí ÇáãÚÑæÝ] ãÊÝÞ Úáíå
Tidak ada ketaatan untuk seseorang dalam maksiat kepada Allah, tiada lain ketaatan itu ada dalam hal yang baik .

(Dinukil dari ÚÞíÏÉ ÇáãÓáã, “Aqidah Setiap Muslim”, Penulis : Syaikh Muhammad Jamil Zainu)