Syaikh Yahya – Siapakah Yazid bin Abdul Qadir Jawwas ?
Tambahan Penting dari redaksi :
1. Penerbit Pustaka Imam Asy Syafi’i Bogor – yang telah menerbitkan buku-buku Yazid Jawwas, Mubarak Ba Muallim – Al Irsyad Jatim, Fariq Ghozim Anuz dkk, kini menerbitkan terjemah Lubabut Tafsir min Ibnu Katsir karya Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Alus Asy Syeikh
terbitan Muassasah Dar Al Hilaal Kairo Cet I Th 1414 H/1944 M dengan judul “Tafsir Ibnu Katsir”.
2. Tertera dalam terjemah tafsir Ibnu Katsir penerjemah Abdul Ghaffar, editornya berderet diantaranya :
a. Farid Ahmad Okbah MA (petinggi Al Irsyad, rekan Yusuf Usman Ba’isa – Ma’had ‘Ali Al Irsyad Tengaran/DPP Al Irsyad, Boyolali, penulis Aldakwah.org)b. Muhammad Yusuf Harun MA (seorang Ikhwani, pimpinan L-Data – Lembaga Dakwah dan Ta’lim Jakarta dengan website Aldakwah.org, didalamnya kerap merujuk ucapan Hasan Al Banna, Sayyid Quthub, Yusuf Qaradlawi, penerjemah Al Sofwah).
c. Dr Hidayat Nur Wahid MA (seorang sururi tulen, quthbi asli, jelas-jelas berkecimpung dalam partai PKS – pendukung berat Yusuf Qaradhawi, Hasan al Banna, Sayyid Quthub. Dia adalah ketua yayasan Al Haramain bersama Dr. Ahzami Sami’un Jazuli, Dr Salim Segaf Al Jufri, tokoh yang membidani lahirnya PKS dan Al Haramain. Belakangan Hidayat Nur Wahid menjadi editor terjemah Tafsir Fi Dhilalil Qur’an, Di bawah naungan Al Qur’an karya Sayyid Quthb yang diterjemahkan oleh Dr Idrus Abdul Shomad dan Mufti Labib, juga menjadi editor terjemah Ibnu Katsir bersama Yazid Jawwas, Abu Ihsan al Maidani, Mubarak ba
Mu’allim dkk). Kaset ceramah Dr Ahzami Sami’un bisa didapatkan di tasjilat Al Sofwa.
d. Drs Hartono (da’i DDII, bekas wartawan Pikiran Rakyat, penulis L-Data/Aldakwah.org, kasetnya dapat ditemukan di tasjilat L-Data Aldakwah.org, penulis buku Raport Merah Aa Gym yang menyebut-nyebut di awal bukunya Abdurahman Abdul Kholiq sebagai Ulama Salafy dan Yazid Jawwas)
e. Drs. Geis Muhammad bin Abad (tokoh Al Irsyad alirsyad.or.id, rekan Abdurahman At Tamimi Al Irsyad
Jatim, Yusuf Ba’isa, Al Irsyad Tengaran, Boyolali)
f. Masdun Pranoto (Sekjend Al Irsyad)
g. Yazid Abdul Qadir Jawwas (menyimak pergaulannya dekat tokoh Ikhwani, Al Irsyad yang tidak jelas manhajnya, tokoh Sururi, maka dia pantas didaulat sebagai tokoh Salaf “i” yaitu Salaf Imitasi).
3. Belakangan ini L-Data pimpinan Muhammad Yusuf Harun MA mendirikan PP Taruna Al Quran, Jogjakarta, yang dikelola Umar Budiargo dkk. Dan produk Taruna Al Qur’an salah satunya dainya bernama Aris Munandar Ss, kini dia sebagai pengasuh PP Taruna Al Qur’an dan pengasuh radio FM Taruna Al Quran). Aris Munandar seorang yang tidak jelas manhajnya, pernah didaulat oleh Lembaga Bimbingan Islam Al Atsary (LBIA) Jogjakarta mengisi ta’lim tgl 25 Juni 2004 bersama pendukung At Turots Kholid Syamhudi, Noor Ahmad ST MT (disebut-sebut – dengan bangga oleh muridnya – sebagai dosen sekaligus ustadz dan Kajur D3 Teknik Elektro UGM), Abu Isa (Jamilurrahman, Bantul), Abu Sa’ad Lc (Jamilurrahman, Bantul), Muhammad Qosim, Lc (pengajar Ma’had Ali Al Islam Tengaran, Boyolali pimpinan Yusuf Ba’isa). Aris Munandar juga pernah mengisi bersama Afifi Abdul Wadud (pengusaha pemilik Ihya Jogjakarta), Abu Ali, pada tgl 3 April 2004. Lebih parah lagi, Aris Munandar Ss mengisi kajian Malam Selasa di Masjid Jogokariyan Jogjakarta bersama Muhammad Fauzil Adhim Ikhwani, Didik Hariyanto Ikhwani dan Irfan S Awwas, tokoh MMI Jogjakarta. Dan hingga kini Aris Munandar aktif mengisi halaqah Salaf “i” – salaf imitasi – yang dikelola Lembaga Bimbingan Islam Al Atsary Jogjakarta. Lembaga ini memakai cara hina dalam memperbanyak massa, dengan melakukan praktik judi terselubung, LBIA ini juga bekerjasama aktif dengan Yayasan Turots al Islami, Yayasan Al Sofwa, Taruna Al Quran, simak di artikel Peringatan Keras ttg Ihyaut Turots dan pendukungnya http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=256. Sementara LBIA Al Atsary kerap mengundang Abdul Hakim bin Amir Abdat – penelaah/ahli hadits dari Jakarta menurut selebarannya – di bulan Juli 2003 yang lalu bersama Kholid Syamhudi Lc, Arif Syarifudin Lc (Mudir Ma’had bin Baz), Abu Sa’ad, Abu Isa, Muhammad Subhan, Lc, Afifi Abdul Wadud, Mujahid, Abu Ali, Muhammad Wujud, Lc.
4. Mengenai DDII, menurut dokumen resminya Menunaikan
Panggilan Risalah, Dokumentasi Perjalanan 30 Tahun Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia karya Lukman Hakiem dan Tamsil Linrung, nampak (pada hal 45) bahwa markas DDII adalah di masjid Al Furqan, Jl. Kramat Raya 45. Disebutkan juga (pada hal 35) bahwa DDII bekerjasama dengan Ihya ut Turats Islami melalui bantuan LIPIA (universitas yg paling banyak menelorkan sarjana ikhwani bergelar Lc), Rabithah Alam Islami lewat Maktab Jakarta, Lajnah Muslim Asia Haiah Khoiriyyah Islamiyyah Kuwait, Lajnah Alam Islami Jam’iyyah Islah Ijima’i Kuwait, Bait Al Zakat Kuwait, Syarikah al Rajhi Saudi Arabia. Pada hal 38, nampak DDII juga bekerjasama dengan Haiah Ighatsah Jeddah, Lajnah Khoiriyyah Musytarakah Ihya Turats Islami Kuwait (hizbi). Pada hal 43, DDII pernah mengundang Dr Yusuf Qardlawi, hizbi ikhwani ke masjid Al Furqan, markas DDII Jl. Kramat Raya 45. Pada hal 45, DDII juga bekerjasama dengan Wizarot al Auqaf Kuwait, Haiah Ighatsah Islamiyyah ‘Alamiyah Saudi Arabia (hizbi), WAMY (World Assembly Muslim Youth) dan Lajnah Bir Islami Saudi Arabia, Syaikh Zain Ibn Sulthan al Nahyan Foundation Abu Dhabi. Pada hal 46, DDII juga menjalin kerjasama dengan Iqra Foundation Saudi Arabia, Hai’ah Abu Dhabi, Jam’iyah Dar Al Bir Dubai (hizbi), Sunduq Takaful li Ri’ayatil Asro wa Usar Syuhada Kuwait. Maka jelas DDII bermuammalah dengan berbagai macam lembaga hizbi, dari penjuru dunia dan markas resminya di masjid Al Furqan. DDII juga menjalin kerjasama dengan Al Irsyad al Islamiyyah dan para poli tikus, diantaranya Geys Ammar (al Irsyad), Didin Hafidhuddin (PK al ikhwani), Tamsil Linrung (PAN), Amien Rais (PAN), Muzayyin Abdul Wahab (aktifis Al Sofwa), Yahya Muhaimin, Yusril Ihza Mahendra (PBB), dst.Ini tertera pada hal 13-14 buku tsb.Maka jelas sudah kecampurbauran DDII ini. Lantas kenapa Yazid Jawwas dkk selalu mendapatkan tempat di masjid ‘markas besar’ DDII yg campur baur itu ? Jelas karena dia dengan mereka satu gelombang, satu jenis. Allahu a’lam.
5. Bahwa data dari situs Kompak DDII www.megaone.com_kompak_berita_utama.htm, nampak Kompak/Laskar Mujahidin ini bermarkas di Gedung Islamic Centre, Jln. Pabelan Baru 77 Kartosuro, Sukoharjo. Dan dalam www.megaone.com_kompak_profil4.htm nampak jelas Abu Bakar Ba`asyir adalah penasihat Kompak DDII, bersama K.H. Naharussurur, K.H. Wahyudin, Dr. (HC).H. Suparno ZA, dr. H. Zainal Arifin Adnan. SpPD, H.M. Haryanto, H. Muhammad Djoko Setyono. Ketua Umum Kompak DDII H.Aris Munandar. Lc orang Boyolali ini adalah orang yang paling dicari oleh amerika, masuk dalam daftar teroris Jama’ah Islamiyyah.Organisasi Kompak DDII ini, Wakil Ketua Abu Ibad Sutono, Sekretaris Umum Drs. Abu Mush’ab Mrd, Divisi Penerangan & Pendidikan Amir Mahmud Ma’ruf, Ust. Shihabudin AM, Ust. Badru Tamam, Lc, Ust. Abu Za’id H. Maka jelas sudah dan tidak diragukan lagi di dalam DDII terkumpul bermacam aliran, yang berpemikiran Khoriji Abu Bakar, Aris Munandar dkk, bersama dgn politikus dll. Hati-hatilah dari tempat pengajian DDII, karena Yazid Jawwas jelas bersatu-padu dengan DDII dalam beberapa tahun terakhir dan tidak melakukan hal yang berarti untuk menunjukkan al Wala’ wal Bara atas hizbi disana. Bahkan cenderung mempopulerkan markas DDII, shg ‘salafi’ disana cukup menyebut tempat kajian mereka dgn “masjid DDII”. Allahul musta’an.
Seluruh pernyataan ini didasarkan dari
pengamatan via Internet, selebaran kajian dan milis-milis, buku dari mereka sendiri, yang kesemuanya terdokumentasi dengan baik, Insya Allah.
Syaikh Yahya – Siapakah Ainur Rafiq Gufron ?
Tambahan Penting dari redaksi :
Aunur Rafiq Ghufron tertera sebagai pengasuh Ma’had Al Furqan Gresik, dia berkaitan erat dengan At Turots dkk, berikut :
1. Tercantum sebagai da’i Al Irsyad Jatim, seperti disebutkan dalam website salafi memakai “i” – bisa bermaksud “imitasi” atau “al Irsyad”, yakni website Ma’had Ali Al Irsyad Surabaya yang menerbitkan majalah Adz Dzakhiirah, yang berada di bawah DPW Al Irsyad Jatim pimpinan Cholid Bawazir. Website tersebut dikelola oleh dai utamanya Abu Auf Abdurahman At Tamimi, lalu Mubarak ba Mu’alim, Imam Wahyudi, Lc, Abdurrahman Thayyib, Lc. Sebagaimana diketahui kerusakan al Irsyad dalam websitenya sendiri infoalirsyad, website PP Al Irsyad, yang membela pemikiran Aid Al Qarny, Yusuf Qardlawi. Al Irsyad dengan jelas menerima dana At Turots seperti dirilis oleh Al Irsyad Tengaran, juga dirilis website infoalirsyad. Simak selengkapnya di download center www.salafy.or.id/download.php pada file alirsyad.zip dan atturots.network.zip
2. Memiliki kaitan erat dengan Mubarak Bamu’allim, Lc. dan Abdurrahman at-Tamimi, da’i al Irsyad Surabaya yang mengasuh website salafi. Bersama keduanya, Aunur Rafiq Ghufron digelari “Haji” karena mengasuh bimbingan haji seperti dimuat oleh majalah Info Al Irsyad Surabaya sendiri.
3. Memiliki kaitan erat dengan orang-orang yang didanai at Turots, Al Sofwah, Al Haramain, seperti Ahmaz Faiz, sampai-sampai di website salafi – salaf al Irsyad atau salaf imitasi – jelas-jelas menyatakan pembenaran pengambilan dana At Turots karena “tanpa syarat”. Padahal jelas dana at Turots tidak turun dengan gratis dan syarat yakni pembuatan proposal oleh da’i pengemisnya, lalu kecocokan program Ihya ut Turots dengan adanya studi kelayakan, foto/laporan realisasi, dan membela Jum’iyyah Ihya ut Turots (JI) dan Abdurahman Abdul Kholiq yang konsekwensinya tidak pernah menghujat JI dan Abdurahman Abdul Kholiq dalam majalahnya, kajiannya dll.
Informasi ini dikumpulkan dari Internet, email dan milis yang terkait, Insya Allah didokumentasikan dan sebagian ditayangkan seperti di download center www.salafy.or.id/download.php.
Syaikh Yahya – Siapakah Abu Nida’ ?
Tambahan penting dari redaksi
Abu Nida’ adalah tokoh yang berada dibalik pendatangan dana Kuwait di wilayah Jogjakarta. Abu Nida’ jarang sekali muncul di permukaan, karena lebih sibuk untuk membuat proporsal, mencari dana, melakukan pencarian lokasi masjid, ponpes baru dst, sehingga seperti dinyatakan para saksi, isi otaknya hanya fulus saja.
Berikut data yang dapat kami dapati sbb :
1. Tercantum dalam situs atturots.or.id yang sudah mati, namanya beserta nama pembesar Majelis Turots Al Islami lainnya, seperti Arif Syarifuddin, Abu Sa’ad Muhammad Nur Huda, Kholid Syamhudi, Lc, Tri Madiyono. Simak di download Center www.salafy.or.id/download.php file atturots.network.zip.
2. Tercantum dalam Download Center www.salafy.or.id/download.php file atturots.network.zip, adanya kerjasama Majelis At Turots Al Islami Jogjakarta dengan Lajnah Al Khairiyah Musytarokah Jum’iyah Ihya’ At Turots Kuwait, yang telah diperingatkan ulama akan bahayanya, juga Haiatul Ighatsah cabang Dammam (yang belakangan dananya juga dinikmati oleh Abdullah Amin, Kediri. Abdullah Amin punya majelis ta’lim di Malang bersama ustadz berpaham sururi lainnya)
3. Atas usaha meminta-minta kepada hizbiyyun dengan menjual “proporsal” inilah, Abu Nida’ cs berdirilah Ma’had Jamilurrahman, Islamic Center Bin Baz, Ma’had Imam Bukhari dst. Simak item no 2 diatas. Dan hasilnya, sampai sekarang mulut-mulut pengemis tersebut terkunci ketika ditanya tentang kesesatan JI, Abdurrahman Abdul Kholiq dkk.
4. Tercatat, Abu Nida’ pernah mengisi bersama Yazid Bin Abdul Qodir Jawas, Aunur Rofiq bin Ghufron (PP Al Furqan, Gresik), Mubarok Ba Mu’alim (Ma’had Ali Al Irsyad pimpinan Abdurahman At Tamimi, Surabaya), pada bulan April tahun 2003 di Lampung. Nampak jelas mereka-mereka adalah rekan-rekan Abu Nida’, saling berkaitan dengan antara Al Irsyad, At Turots dan Al Sofwah dan para dainya. Simak artikel khusus kategori Sururiyyah yang lainnya berkenaan dengan Yazid Jawwas, Aunur Rafiq Gufron.
5. Abu Nida’ hadir dalam acara di Ma’had Ali Al-Irsyad Al-Islamiyah Surabaya, pada tahun February 2001, di markas Abdurahman at Tamimi berdialog dengan Syaikh Ali Hasan. Nampak jelas keterkaitan Abu Nida’ dengan Ma’had Ali Al Irsyad Surabaya dan da’i-da’i yang bersama mereka.
Kesimpulan :
1. Abu Nida’ dkk kental dengan orang-orang Ikhwaniyyun, Sururiyyun, Quthubiyyun
2. Waspadai tempat-tempat pada waktu-waktunya seperti disebutkan diatas.
3. Waspadai nama-nama pengisi ta’lim yang terkait jaringan At Turots/L-Data/Al Sofwa.
Informasi ini sesuai dengan plakat, selebaran yang kami dokumentasikan. Wallahul musta’an.
Syaikh Yahya – Siapakah Abdul Hakim bin Amir Abdat ?
Tambahan Penting dari redaksi :
Abdul Hakim Abdat tertera di website alsofwah.or.id sebagai da’i Al Sofwah, pergaulannya sangat erat dengan Yazid bin Abdul Qadir Jawwas (simak di Tambahan Penting dari Redaksi di http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=659 tentang Yazid Jawwas). Adapun yang perlu disoroti :
1. Kaitannya Abdul Hakim Abdat yang erat dengan DDII, terbukti dalam banyak kajian sering dilakukan di masjid Al-Furqan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat. Padahal di dalam DDII terdapat orang dengan beragam manhaj jadi satu.
2. Diantara orang DDII yakni Hartono Ahmad Jaiz, yang memuji Abdurahman Abdul Kholiq sbg ulama Salaf dalam pembukaan buku Raport Merah Aa’ Gym. Padahal Hartono Ahmad Jaiz adalah aktifis L-Data Lembaga Dakwah dan Ta’lim Jakarta yang beralamatkan aldakwah.org, yang isi websitenya sangat erat dengan pemikiran Hasan Al Banna, Sayyid Quthb, Yusuf Qardlawi, dkk. Belakangan ini Hartono Ahmad Jaiz semakin dielu-elukan setelah menulis bantahan terhadap JIL, merilis buku Islam Sempalan di Indonesia, sehingga dia dianggap “ustadz” dan sering mengisi kajian di Al Sofwah dengan sebutan Haji Hartono Ahmad Jaiz. Tak ragu lagi keterkaitannya dengan Al Sofwa terbukti dalam beberapa judul kaset produk tasjilat Al Sofwah. Hartono Ahmad Jaiz juga editor terjemah tafsir Ibnu Katsir bersama-sama dengan Yazid Jawwas, Mubarak Ba Mu’allim, Abu Ihsan Al Maidani dan tokoh ikhwani pendukung Sayyid Quthb tulen, Hidayat Nur Wahid dkk. Belakangan Hidayat Nur Wahid menjadi editor terjemah Tafsir Fi Dhilalil Qur’an, Di bawah naungan Al Qur’an karya Sayyid Quthb yang diterjemahkan oleh Dr Idrus Abdul Shomad dan Mufti Labib.
3. Kaitan Abdul Hakim Abdat dengan yayasan Al Kahfi Batam, yayasan Ubudiyyah, Riau, sehingga syaikh Kholid ar Raddadi mengecamnya dengan keras.
4. Kaitan Abdul Hakim Abdat dengan Al Haramain Al Khoiriyyah – yayasan yang terkait dengan Usamah bin Laden cs, sehingga ditutup oleh pemerintah Saudi – dan yayasan Al Sofwah dalam acaranya di masjid Al Sofwah, mengajar bersama Abu Qatadah – da’i resmi Al Sofwah, dll, simak buktinya di file atturots.network.zip yang tersedia di Download Center www.salafy.or.id/download.php
5. Kaitan Abdul Hakim Abdat dengan orang-orang majelis At Turots Al Islami, yakni mengajar bersama Abu Ihsan Al Atsary Al Maidani – penerjemah Al Sofwah juga – , Arif Syarifuddin, Kholid Syamhudi, yang berhubungan dengan Ihya ut Turots.
6. Abu Ihsan al Atsary Al Maidani, rekan Abdul Hakim ini turut menyumbangkan sumbangsih besar sebagai pembawa pesan quthbiyyun di Indonesia. Dia menerjemahkan kitab as Sirajul Wahhaj fi Bayanil Minhaj, karya Abul Hasan Musthafa bin Ismail as Sulaimani al Mishri, yang diberi judul 269 Prinsip Kaidah Manhaj Salaf, buku ini dikritik habis oleh syaikh Rabi’ Bin Hadi, bahkan Abul Hasan ditahdzir karena pemikiran quthbiyyunnya oleh puluhan ulama termasuk syaikh Rabi’ bin Hadi, buku ini diterbitkan oleh pustaka at Tibyan. Penerbit yang sama juga menerbitkan karya Quthbiyyun berjudul ath Thoghut, karya Abdul Mun’im Musthafa Halimah, diterjemahkan dlm bahasa Indonesia oleh Abu Fudhail , isinya merujuk pada ucapan Sayyid Quthb, Muhammad Quthb, Fi Dhilalil Qur’an, Thariqud Da’wah fi Dzilalil Qur’an. Penerbit at Tibyan juga menerbitkan hasil terjemah Abu Umar Basyir Al Medani yang sering mengisi di At Turots Jogjakarta. Maka semakin jelas siapa Abdul Hakim dan konco-konconya, Abu Ihsan Al Atsary, dan penerbit At Tibyan serta penerjemah-penerjamah didalamnya.
Informasi diatas dikumpulkan dari Internet, email, mailing list dan selebaran yang Insya Allah terdokumentasikan dengan baik dan sebagian ditampilkan di Download Center www.salafy.or.id/download.php.