You are currently viewing Permata Faidah dari Dauroh Asatidzah IX 1434 H (8)

Permata Faidah dari Dauroh Asatidzah IX 1434 H (8)

Wasiat Indah

Untuk Para Pengemban Kitabullah

Barangsiapa mengambil dan mengamalkan al-Qur`an maka dia akan berbahagia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang berpaling dan meninggalkan al-Qur`an maka dia akan mengalami kehidupan yang sempit di dunia dan di akhirat.

Firman Allah Ta’ala,

{إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا (9)} [الإسراء: 9]

Sesungguhnya al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,

Al-Qur`an adalah hidayah, petunjuk, dan cahaya bagi barangsiapa yang mau mengambil dan mengamalkanya. Dan pada ayat ini kabar gembira bagi orang-orang yang beramal shalih, bahwa bagi mereka pahala yang besar.

Maka bagi para penuntut ilmu hendaknya hubungan mereka dengan al-Qur`an tidak seperti kondisi kebanyakan manusia.

Maka aku peringatkan kepada segenap para penuntut ilmu agar jangan tersibukkan dari al-Qur`an. Walaupun di tengah-tengah ia menuntut ilmu hadits, atau menuntut ilmu, atau pada masa penanaman asas ilmu.

Jangan sampai engkau tersibukkan (lalai) dari menghafalkan al-Qur`an, dari mentadabburi al-Qur`an. Jangan sampai engkau tersibukkan dari wirid harian al-Qur`an, baik wirid untuk menghafalnya jika engkau belum hafal, atau wirid untuk murajaah jika engkau sudah hafal. Jika engkau tersibukkan dari itu semua (lalai) maka engkau akan terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak, akan berkurang kedudukanmu dalam ilmu, dan engkau akan merasakan bahwa engkau tidak dibarakahi dalam waktumu!!

Aku sebutkan untuk kalian sebuah atsar dari al-Imam adh-Dhiya’ al-Maqdisi, penulis kitab al-Mukhtarah, salah seorang imam dari kalangan para imam ahli hadits. Kata beliau, “Aku berangkat untuk menuntut ilmu hadits, maka al-Imam ‘Abdul Wahid al-Maqdisi berkata kepadaku, ‘Jika kamu ingin agar Allah membarakahimu dalam ilmu, dan membarakahimu dalam upaya menuntut ilmu hadits, maka perbanyaklah membaca al-Qur`an!! Maka sesuai dengan banyaknya kamu membaca al-Qur’an, sebesar itu pulalah Allah akan memberikan barakah padamu dalam upayamu menuntut ilmu hadits dan mengambil ilmu.

Kata adh-Dhiya’,”Sungguh aku dapati dan aku buktikan hal ini! semakin bertambah wiridku terhadap al-Qur`an, maka semakin bertambah pulalah perolehan ilmu hadits dan semakin banyak aku bisa mengambil hadits. Sebaliknya apabila wiridku terhadap al-Qur`an berkurang maka aku tidak diberi taufiq untuk mengambil dan memperoleh ilmu hadits.”

Jangan engkau tertipu oleh Iblis yang membisikkan bahwa sekarang pelajari ilmu saja, adapun al-Qur`an bisa nanti. Jangan! Sekarang, walaupun kalian sedang di tengah-tengah masa daurah jangan kalian memutuskan wirid kalian terhadap al-Qur`an. Jika engkau telah hafal al-Qur`an, jangan sampai putus untuk memurajaahnya 3 juz dalam sehari minimalnya!! Baik selepas shalat fajr, atau selepas shalat Isya’, antara adzan dan iqomah, dst. Jika kamu belum hafal al-Qur`an, maka upayakan untuk menghafal satu muka (halaman) dalam sehari, dan merajaah satu juz misalnya dalam sehari, harus rutin kamu lakukan. Jangan terlalaikan dari wirid tersebut!!

Disebutkan dari salah seorang ‘ulama salaf juga, bahwa dia mengeluhkan sedikitnya barakah pada waktu-waktunya. Maka salah seorang dari masyaikhnya menasehatinya, “Jika kamu menginginkan barakah pada waktumu, maka jangan meninggalkan al-Qur`an. Perbanyaklah membacanya.!” Maka akupun terus memperbanyak membaca al-Qur`an dan akupun mendapat barakah dalam waktu-waktuku. Sampai-sampai wiridku mencapai 10 juz dalam sehari!

Barangsiapa di antara penuntut ilmu yang mampu mengkhatamkan al-Qur`an setiap tiga hari, maka itu baik dan barakah. Namun jika tidak, maka jangan lebih dari 7 hari, atau maksimalnya 10 hari mengkhatamkan al-Qur`an, jika kamu seorang yang telah hafal al-Qur`an.

Niscaya kamu akan merasakan – dan kamu akan ingat ucapanku ini ya akhi.. – barakahnya waktu, dan niscaya Allah akan membukakan untukmu ilmu yang sebelumnya belum kamu ketahui! Kamu akan dapati barakah, mengetahui banyak permasalahan, dan mengingat berbagai pembahasan ilmu, …. Sungguh rahasia-rahasia al-Qur`an sangat menakjubkan!! Pengaruh al-Qur`an terhadap para pengembannya dan orang-orang yang menegakkannya – baik secara amalan, bacaan, maupun tafakkur – sangat luar biasa!!  Buktikan wahai saudaraku… engkau yang akan menilainya (benar tidaknya ucapan ini). buktikan niscaya engkau akan memetik buahnya.

Jangan engkau memutuskan wiridmu terhadap al-Qur`an, baik secara hafalan maupun bacaan. Jadikanlah itu wirid harian. Dahulukan/utamakan di atas segala sesuatu. Kalau engkau sibuk, maka bayarlah pada waktu lain.

Dulu ada di antara salaf, jika dia terlewatkan dari wirid al-Qur`an pada siang hari, maka dia tidak tidur kecuali setelah membayar wirid pada hari tersebut!!

Jangan kamu mengatakan, bahwa tidak dipersyaratkan (bagi penuntut ilmu) harus hafal al-Qur`an. Tidak demikian, yang lebih sempurna, lebih bagus, dan lebih layak seorang thalib ilmu adalah hafizh (penghafal) Kitabullah.

Ambillah Kitabullah, berpegangtegulah dengannya, jadikanlah sebagai wirid bagimu, dan jangan terpisah darinya. Utamakanlah di atas dars, utamakanlah di atas hafalan matn, maka kamu akan dapatkan barakah.

{كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (29)} [ص: 29]

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan barakah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

Al-Qur`an mubarak untuk segala sesuatu.

Ini nasehatkan untuk diriku sendiri yang pertama,

Kemudian untuk saudara-saudaraku tercinta, dan saudara-saudaraku yang ada di depanku sekarang. Semoga Allah melapangkan dada kalian untuknya. Dan aku melihat kebanyakan kalian sudah di atas nasehat ini. aku sampaikan ini sebagai tadzkir (mengingatkan), dan tadzkir itu bermanfaat kaum kaum mukminin.

وصلى الله سلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Ditulis dari nasehat yang disampaikan oleh

Asy-Syaikh Hani bin Braik hafizhahullah

Ba’da Shalat Maghrib Malam Jum’at 23 Syawwal 1434 / 29 Agustus 2013 H

http://dammajhabibah.net/2013/08/31/permata-faidah-dari-dauroh-asatidzah-ix-1434-h-8/