JANGAN MENYELISIHI SUNNAH AGAR TIDAK TERKENA FITNAH (BENCANA)

JANGAN MENYELISIHI SUNNAH AGAR TIDAK TERKENA FITNAH (BENCANA)

Beritahu yang lain

Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

di tulis al ustadz Abu Utsman Kharisman

az-Zubair bin Bakkar rahimahullah menyatakan:

سَمِعْت سُفْيَانَ بْنَ عُيَيْنَةَ يَقُولُ : سَمِعْت مَالِكَ بْنَ أَنَسٍ ، وَأَتَاهُ رَجُلٌ ، فَقَالَ : يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ ، مِنْ أَيْنَ أُحْرِمُ ؟ قَالَ : مِنْ ذِي الْحُلَيْفَةِ مِنْ حَيْثُ أَحْرَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . فَقَالَ : إنِّي أُرِيدُ أَنْ أُحْرِمَ مِنْ الْمَسْجِدِ . فَقَالَ : لَا تَفْعَلْ . قَالَ : إنِّي أُرِيدُ أَنْ أُحْرِمَ مِنْ الْمَسْجِدِ مِنْ عِنْدِ الْقَبْرِ . قَالَ : لَا تَفْعَلْ ، فَإِنِّي أَخْشَى عَلَيْك الْفِتْنَةَ . قَالَ : وَأَيُّ فِتْنَةٍ فِي هَذَا ؟ إنَّمَا هِيَ أَمْيَالٌ أَزِيدُهَا . قَالَ : وَأَيُّ فِتْنَةٍ أَعْظَمُ مِنْ أَنْ تَرَى أَنَّك سَبَقْت إلَى فَضِيلَةٍ قَصَّرَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، إنِّي سَمِعْتُ اللَّهَ يَقُولُ : { فَلْيَحْذَرْ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ }

Aku mendengar Sufyan bin Uyainah berkata: Aku mendengar Malik bin Anas saat beliau didatangi oleh seseorang dan berkata: Wahai Abu Abdillah (Malik bin Anas), dari mana aku (mulai) berihram (meniatkan haji/ umroh)? Al-Imam Malik berkata: dari Dzulhulaifah, sebagaimana Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mulai berihram. Orang itu berkata: Aku ingin berihram dari Masjid (Nabawi). Al-Imam Malik berkata: Jangan lakukan itu. Orang itu berkata: Aku ingin (mulai) berihram dari Masjid (Nabawi) dari sisi kubur (Nabi). Al-Imam Malik berkata: Jangan engkau lakukan itu. Karena aku mengkhawatirkan fitnah (bencana) terjadi padamu. Orang itu berkata: Fitnah apakah itu? Aku hanya menambah beberapa mil saja (dari miqot yang seharusnya)? Al-Imam Malik berkata: Fitnah apakah yang lebih besar dibandingkan engkau merasa mendahului mendapatkan keutamaan, sedangkan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menahan diri untuk tidak melakukannya? Sesungguhnya aku mendengar Allah (Ta’ala) berfirman (yang artinya): “Semestinya orang-orang yang menyelisihi perintah beliau (Nabi) takut akan tertimpa fitnah (bencana) atau tertimpa adzab yang pedih “(Q.S anNuur ayat 63)

(diriwayatkan oleh Ibnul Arobiy dalam Ahkaamul Qur’an, dinukil oleh asy-Syathibiy dalam kitab al-I’tishom)

<< Petikan faidah dari Khutbah Jumat Syaikh Usamah bin Saud al-‘Amriy di Ma’had al-Anshar Sleman Yogyakarta, 4 Dzulqo’dah 1438 H/ 28 Juli 2017 M, >>