Oleh: Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz rahimahullaah.
Pertanyaan:
Bagaimana tata cara seorang muslim melakukan sholat di dalam pesawat terbang? Apakah yang utama baginya mengerjakan sholat di awal waktu di dalam pesawat, ataukah dia menunggu hingga pesawat mendarat di bandara, meskipun dia akan mendarat di akhir waktu?
Jawaban:
Yang wajib bagi seorang muslim ketika waktu sholat telah tiba adalah dia laksanakan sholat di dalam pesawat sesuai kemampuanya. Jika dia mampu berdiri ruku’ dan sujud, maka lakukanlah.
Dan jika tidak mampu maka dia sholat sambil duduk dan melakukan isyarat untuk ruku’ dan sujudnya (sujud lebih rendah daripada ruku’). Jika dia mendapatkan tempat di dalam pesawat untuk berdiri dan sujud sebagai pengganti dari isyarat, maka dia wajib melakukan sholat dengan berdiri, ruku’ dan sujud.
Yang demikian itu berdasarkan firman Allah:
ﻓﺎﺗﻘﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎﺍﺳﺘﻄﻌﺘﻢ..
“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah sesuai dengan kesanggupan kalian..” (at-Taghabun: 16).
Dan juga berdasarkan sabda Nabi shallalllaahu ‘alaihi wasallam kepada’Imron bin Hushain tatkala beliau sakit:
ﺻﻞ ﻗﺎﺋﻤﺎ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﺴﺘﻄﻊ ﻓﻘﺎﻋﺪﺍ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﺴﺘﻄﻊ ﻓﻌﻠﻰ ﺟﻨﺐ.
“Shalatlah dalam keadaan berdiri, apabila engkau tidak mampu, maka shalatlah dalam keadaan duduk, apabila engkau tidak mampu maka shalatlah dalam keadaan berbaring”.
Yang paling utama baginya adalah sholat di awal waktu, namun jika dia menundanya sampai akhir waktu untuk sholat di bandara maka tidak mengapa.Yang demikian ini berdasarkan keumuman dalil-dalil (tentang bolehnya sholat di awal, tengah atau akhir waktu).
Hukum sholat di dalam bus, kereta api, atau kapal laut sama hukumnya dengan sholat di dalam pesawat terbang.
Allah-lah pemberi taufiq.
______________
Sumber: Fatawa Muhimmah Tata’allaqu bish Shalah, kumpulan tanya jawab bersama asy-Syaikh Ibnu Baaz soal ke-27 hlm. 29-30 | Alih Bahasa: Abu Utbah Miqdad hafizhahullaah.
______________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Riyadhul Jannah