You are currently viewing BAGAIMANA SIKAP ISTRI JIKA PENGHASILAN SUAMI JELAS DARI HAL YANG HARAM

BAGAIMANA SIKAP ISTRI JIKA PENGHASILAN SUAMI JELAS DARI HAL YANG HARAM

Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah:

السؤال الثاني من الفتوى رقم ( 20399 )

س : إذا كان الزوج يأتي بمال حرام وزوجته تنصحه أن يترك هذا المال ولكن لا يسمع للنصيحة هل تأكل الزوجة من هذا المال الحرام وهي لا يوجد لديها سوى هذا المال المحرم ، وماذا على الزوجة هل تبقى معه أم تتركه وتطلب الطلاق ، ولا يحل لها الحياة معه ، وهذا المال هو تجارة في المحرمات؟

ج : إذا كانت تعلم أن الكسب الذي يأتي به إلي البيت حرام فلا يجوز لها أن تأكل منه ، وعليها أن تطالبه بالنفقة من كسب طيب ، أو ترفع أمره إلى الجهة المسئولة ، كالمحكمة الشرعية .

وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم .

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضو … نائب الرئيس … الرئيس

عبد الله بن غديان … عبد العزيز بن عبد الله آل الشيخ … عبد العزيز بن عبد الله بن باز

Pertanyaan kedua dari fatwa no 20399, Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah:

Pertanyaan:

Jika seorang suami datang dengan membawa harta haram dan istrinya menasehatkannya untuk meninggalkan hal itu, akan tetapi suami tidak mendengarkan nasehat. Apakah istri boleh memakan harta yang haram tersebut padahal ia tidak mendapatkan yang lain kecuali harta haram ini. Apa yang harus dilakukan istri apakah tetap tinggal bersama suami itu, atau ia meninggalkannya dan meminta cerai. Apakah tidak halal baginya tinggal bersama suami tersebut. Harta ini berasal dari perdagangan yang haram.

Jawaban :

Jika istri mengetahui bahwa penghasilan yang datang ke rumah adalah haram, maka tidak boleh baginya makan darinya. Hendaknya ia meminta nafkah dari pekerjaan yang baik. Atau ia mengadukan permasalahan ini kepada pihak yang berwajib, seperti misalnya pengadilan syar’i.

Wabillaahit taufiq wa shollallahu ala Nabiyyinaa Muhammadin wa shohbihi wa sallam

Al-Lajnah ad-Daaimah lil buhuuts al-‘ilmiyyah wal iftaa’ (Komite Tetap dalam hal Pembahasan Ilmiyyah dan Fatwa)

Ketua : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz

Wakil : Abdul Aziz bin Abdillah Aalusy Syaikh

Anggota: Abdullah bin Ghudayyan

(diterjemahkan : Al Ustadz Abu Utsman Kharisman)