Ketahuilah wahai saudaraku muslim semoga Allah memberikan hidayah kepada kita. Bahwasannya Islam datang dengan adab – adab dan akhlak-akhlak yang menjamin seorang muslim dan masyarakat hidup bahagia di dunia dan akherat. Termasuk adab – adab itu adalah :
1. Kebersihan
Jagalah kebersihan di rumahmu, pekerjaanmu, pakaianmu, dan badanmu. Terlebih lagi ketika kamu pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat, khususnya shalat berjama’ah. Mandilah, pakailah minyak wangi dan pakailah pakaian yang paling bagus. Dan jangan injak alas lantai masjid dengan kaos kaki yang kotor, yang padanya terdapat bau kaki yang mengganggu orang lain. Karena hal itu akan menganggu orang –orang shalat ketika mereka meletakkan dahinya dan hindung mereka di atas lantai kemudian terganggu dengan bau dari kaos kaki yang menempel di atas lantai tersebut. Juga harus bersiwak ( menggosok gigi) terutama ketika berwudhu dan shalat. Sungguh Rasulullah telah menganjurkan umat beliau dalam hadist – hadist yang banyak diantaranya sabda beliau :
“ siwak adalah pembersih untuk mulut dan keridhaan dari Rabb “ [ Hadist shahih diriwayatkan oleh ahmad]
Jauhilah makan bawang putih dan bawang merah sebelum kamu pergi ke masjid dan berkerja, agar tidak mengganggu orang – orang yang shalat dan teman – teman duduk lantaran baunya. Rasulullah telah bersabda :
“ siapa yang makan bawang putih atau bawang merah maka menjauhlah dari kami, dan menjaulah dari masjid kami dan hendaknya ia tetap duduk di rumahnya “ [ Muttafaqun’alaih]
Ketahuilah bahwasanya bau rokok yang keluar dari sebagian orang yang shalat lebih dibenci daripada bawang putih dan bawang merah, dan ulama telah mengharamkan rokok karena bahayanya rokok tersebut terhadap badan, harta dan tetangga. Allah Ta’ala berfirman :
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
“ dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk “ [ Al A’raaf : 157]
2. Bermuamalah dengan manusia
a. cintailah untuk manusia perkara yang kamu sukai untuk dirimu dari kebaikan. Rasulullah bersabda :
“ tidaklah salah seorang di antara kalian beriman sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya” [ Muttafaqun’alaih]
b. jadilah orang yang murah hati dalam jual beli Rasulullah bersabda :
“ Allah merahmati hamba yang murah hati apabila menjual dan murah hati apabila membeli, murah hati apabila memutuskan dan murah hati ketika menerima keputusan” [ Diriwayatkan oleh Al Bukhari]
c. Bergaulah dengan manusia, nasehatilah mereka dan bersabarlah terhadap gangguan mareka, sehingga kamu termasuk orang yang Rasulullah bersabda tentang mereka :
“ Muslim yang bergaul dengan mereka dan bersabar terhadap gangguan mereka lebih baik daripada muslim yang tidak bergaul dengan mereka dan tidak bersabar dari gangguan mereka “ [ Diriwayatkan At Tirmidzi dan sanadnya yang shahih]
3. bersifat inshaf ( adil) dan menerima kebenaran.
Terimalah kebenaran dari orang yang mengucapkannya walaupun dari anak kecil atau lawan perselisihan. Jauhilah menolak kebenaran dari orang lain dan menyepelekan mereka. Sungguh Rasulullah telah memperingatkan dari perbuatan seperti ini. Beliau bersabda :
“ tidak masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan ( walaupun) seberat semut kecil .”
4. Mengakui kesalahan.
Apabila kamu salah, maka akuilah kesalahanmu dan minta maaf darinya. Sesungguhnya mengakui kesalahan adalah lebih baik daripada tetap dalam kebatilan. Rasulullah telah bersabda :
“ setiap bani Adam itu bersalah dan sebaik – baiknya orang yang bersalah adalah orang – orang yang bertaubat[ HR. At Tirmidzi dan di hasankan oleh pentahqiq kitab Jami’ul Ushul]
5. Berbuat adil dan berkata benar.
a. jadilah orang yang adil walaupun kepada musuh – musuhmu, dan janganlah permusuhanmu kepada suatu kaum membawamu untuk menzalimi mareka. Allah berfirman :
ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan janganlah sekali kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [ Al Maidah : 8]
b. katakanlah yang benar walaupun tidak mengenak kanmu atau kerabat – kerabatmu atau teman – temanmu. Allah berfirman dengan hal itu. Dia berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَن تَعْدِلُوا ۚ وَإِن تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
“ wahai orang – orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin maka Allah lebih tahu kemaslahatanya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikan ( kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” [An Nissa’ : 135]
6. tunduk kepada perintah – perintah agama.
Tunduklah kamu kepada hukum hukum agama Islam ini, sesungguhnya lafazh Islam itu diambil dari kata istislam ( tunduk). Jangan kamu analogikan hukum hukum agama ini dengan pandangan dan akalmu karena akal itu mempunyai batasan yang berhenti padanya. Dan banyak kesalahanya adalah akal yang lemah untuk mentafsirkan seluruh perkara – perkara agama ini. Oleh sebab itu’ ali berkata :
“ seandainya agama itu dengan akal, tentunya mengusap bagaian bawah sepatu itu lebih utama daripada mengusap bagaian atasnya. “ [ Riwayat Abu Dawud dan dishahihkan oleh pentahqiq Jami’ul Ushul]
Sesungguhnya seorang muslim yang hakiki adalah yang melaksanakan perintah – perintah syariat tanpa harus mengetahui sebab yang bersembunyi di balik perintah – perintah tersebut. ketika islam mengharamkan daging babi, kaum muslimin melaksanakan perintah ini dan mereka tidak bertanya sebabnya. Setelah berlalu empat belas abad kedokteran modern mengungkap bahayanya dan kita tahu bahwa Allah tidaklah mengharamkan sesuatu kecuali karena mudaratnya.
7. Berbuatlah adil dalam wasiat.
Janganlah kamu mengharapkan seorang untuk mendapatkan haknya dari harta warisan , tetapi bersikaplah Ridha dengan yang telah diwajibkan dan dibagikan oleh Allah. Jangan kamu terpengaruh kepada salah satu ahli waris sehingga kamu mengkhususkannya dengan sesuatu daripada yang lain.
Dari An Nu’man bin Basyir dia berkata : “ Ayahku bersedahku kepadaku dengan sebagian hartanya, maka ibuku ( ‘Amrah bintu Rawanah) berkata : ‘ saya tidak ridha sampai kamu mempersaksikan kepada Rasulullah Sholullohi’alaihiwassalam’ maka ayah pergi kepada nabi untuk mempersaksikan kepada beliau terhadap shadaqah saya. Maka Rasulullah bersabda kepadanya : ‘ apakah kamu melakukan hal ini kepada seluruh anakmu?’ Ayah menjawab : ‘ tidak’ Rasulullah menjawab : “ bertaqwalah kepada Allah berbuat adillah di antara anak – anak kalian”
(diambil dari buku Kiat Sukses Mendidik Anak, Pustaka Al Haura)