KEUTAMAAN BERDZIKIR
Allah Ta’ala berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan peng-ampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)”. (Al-Baqarah, 2:152).
“Hai, orang-orang yang beriman, ber-dzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:42).
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah me-nyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu terma-suk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf, 7:205).
Rasul Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
((ãóËóáõ ÇáøóÐöíú íóÐúßõÑõ ÑóÈøóåõ æóÇáøóÐöíú áÇó íóÐúßõÑõ ÑóÈøóåõ ãóËóáõ ÇáúÍóíøö æóÇáúãóíøöÊö)).
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.
((ÃóáÇó ÃõäóÈøöÆõßõãú ÈöÎóíúÑö ÃóÚúãóÇáößõãú¡ æóÃóÒúßóÇåóÇ ÚöäúÏó ãóáöíúßößõãú¡ æóÃóÑúÝóÚöåóÇ Ýöíú ÏóÑóÌóÇÊößõãú¡ æóÎóíúÑò áóßõãú ãöäú ÅöäúÝóÇÞö ÇáÐøóåóÈö æóÇáúæóÑöÞö¡ æóÎóíúÑò áóßõãú ãöäú Ãóäú ÊóáúÞóæúÇ ÚóÏõæøóßõãú ÝóÊóÖúÑöÈõæúÇ ÃóÚúäóÇÞóåõãú æóíóÖúÑöÈõæúÇ ÃóÚúäóÇÞóßõãú))¿ ÞóÇáõæúÇ Èóáóì. ÞóÇáó: ((ÐößúÑõ Çááåö ÊóÚóÇáóì)).
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbu-atanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi”.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
íóÞõæúáõ Çááåõ ÊóÚóÇáóì: ((ÃóäóÇ ÚöäúÏó Ùóäøö ÚóÈúÏöíú Èöíú¡ æóÃóäóÇ ãóÚóåõ ÅöÐóÇ ÐóßóÑóäöíú¡ ÝóÅöäú ÐóßóÑóäöíú Ýöíú äóÝúÓöåö ÐóßóÑúÊõåõ Ýöíú äóÝúÓöíú¡ æóÅöäú ÐóßóÑóäöíú Ýöíú ãóáÃò ÐóßóÑúÊõåõ Ýöíú ãóáÃò ÎóíúÑò ãöäúåõãú¡ æóÅöäú ÊóÞóÑøóÈó Åöáóíøó ÔöÈúÑðÇ ÊóÞóÑøóÈúÊõ Åöáóíúåö ÐöÑóÇÚðÇ¡ æóÅöäú ÊóÞóÑøóÈó Åöáóíøó ÐöÑóÇÚðÇ ÊóÞóÑøóÈúÊõ Åöáóíúåö ÈóÇÚðÇ¡ æóÅöäú ÃóÊóÇäöíú íóãúÔöíú ÃóÊóíúÊõåõ åóÑúæóáóÉð)).
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai de-ngan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rah-mat) bila dia ingat Aku. Jika dia meng-ingatKu dalam dirinya, Aku mengingat-nya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mende-kat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat ke-padanya sedepa. Jika dia datang kepa-daKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”.
æóÚóäú ÚóÈúÏö Çááåö Èúäö ÈõÓúÑò ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ Ãóäøó ÑóÌõáÇð ÞóÇáó: íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö Åöäøó ÔóÑóÇÆöÚó ÇúáÅöÓúáÇóãö ÞóÏú ßóËõÑóÊú Úóáóíøó ÝóÃóÎúÈöÑúäöíú ÈöÔóíúÁò ÃóÊóÔóÈøóËõ Èöåö. ÞóÇáó: ((áÇó íóÒóÇáõ áöÓóÇäõßó ÑóØúÈðÇ ãöäú ÐößúÑö Çááåö)).
Dari Abdullah bin Busr Radiyallahu ‘anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu meng-ucapkannya).”
Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
((ãóäú ÞóÑóÃó ÍóÑúÝðÇ ãöäú ßöÊóÇÈö Çááåö Ýóáóåõ ÍóÓóäóÉñ¡ æóÇáúÍóÓóäóÉõ ÈöÚóÔúÑö ÃóãúËóÇáöåóÇ¡ áÇó ÃóÞõæúáõ: {ÇáÜã} ÍóÑúÝñº æóáóÜßöäú: ÃóáöÝñ ÍóÑúÝñ¡ æóáÇóãñ ÍóÑúÝñ¡ æóãöíúãñ ÍóÑúÝñ)).
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.”
æóÚóäú ÚõÞúÈóÉó Èúäö ÚóÇãöÑò ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ ÞóÇáó: ÎóÑóÌó ÑóÓõæúáõ Çááåö n æóäóÍúäõ Ýöí ÇáÕøõÝøóÉö ÝóÞóÇáó: ((Ãóíøõßõãú íõÍöÈøõ Ãóäú íóÛúÏõæó ßõáøó íóæúãò Åöáóì ÈõØúÍóÇäó Ãóæú Åöáóì ÇáúÚóÞöíúÞö ÝóíóÃúÊöíú ãöäúåõ ÈöäóÇÞóÊóíúäö ßóæúãóÇæóíúäö Ýöíú ÛóíúÑö ÇöËúãò æóáÇó ÞóØöíúÚóÉö ÑóÍöãò¿ )) ÝóÞõáúäóÇ: íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö äõÍöÈøõ Ðóáößó. ÞóÇáó: ((ÃóÝóáÇó íóÛúÏõæú ÃóÍóÏõßõãú Åöáóì ÇáúãóÓúÌöÏö ÝóíóÚúáóãó¡ Ãóæú íóÞúÑóÃó ÂíóÊóíúäö ãöäú ßöÊóÇÈö Çááåö ÚóÒøó æóÌóáøó ÎóíúÑñ áóåõ ãöäú äóÇÞóÊóíúäö¡ æóËóáÇóËñ ÎóíúÑñ áóåõ ãöäú ËóáÇóËò¡ æóÃóÑúÈóÚñ ÎóíúÑñ áóåõ ãöäú ÃóÑúÈóÚò¡ æóãöäú ÃóÚúÏóÇÏöåöäøó ãöäó ÇúáÅöÈöáö)).
Dari Uqbah bin AmirRadiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kem-bali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersab-da: “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu me-mahami atau membaca dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya dari-pada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.”
Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda:
((ãóäú ÞóÚóÏó ãóÞúÚóÏðÇ áóãú íóÐúßõÑö Çááåó Ýöíúåö ßóÇäóÊú Úóáóíúåö ãöäó Çááåö ÊöÑóÉñ¡ æóãóäö ÇÖúØóÌóÚó ãóÖúÌóÚðÇ áóãú íóÐúßõÑö Çááåó Ýöíúåö ßóÇäóÊú Úóáóíúåö ãöäó Çááåö ÊöÑóÉñ)).
“Barangsiapa yang duduk di suatu tem-pat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah.”
((ãóÇ ÌóáóÓó Þóæúãñ ãóÌúáöÓðÇ áóãú íóÐúßõÑõæÇ Çááåó Ýöíúåö¡ æóáóãú íõÕóáøõæúÇ Úóáóì äóÈöíøöåöãú ÅöáÇøó ßóÇäó Úóáóíúåöãú ÊöÑóÉñ¡ ÝóÅöäú ÔóÇÁó ÚóÐøóÈóåõãú æóÅöäú ÔóÇÁó ÛóÝóÑó áóåõãú)).
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabi-nya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mere-ka.”
((ãóÇ ãöäú Þóæúãò íóÞõæúãõæúäó ãöäú ãóÌúáöÓò áÇó íóÐúßõÑõæúäó Çááåó Ýöíúåö ÅöáÇøó ÞóÇãõæúÇ Úóäú ãöËúáö ÌöíúÝóÉö ÍöãóÇÑò æóßóÇäó áóåõãú ÍóÓúÑóÉð)).
“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir ke-pada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).”
1- BACAAN KETIKA BANGUN
DARI TIDUR
1- ((ÇóáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÇáøóÐöíú ÃóÍúíóÇäóÇ ÈóÚúÏó ãóÇ ÃóãóÇÊóäóÇ æóÅöáóíúåö ÇáäøõÔõæúÑö)).
1. “Segala puji bagi Allah, yang mem-bangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.”
2- ((áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ¡ áóåõ Çáúãõáúßõ æóáóåõ ÇáúÍóãúÏõ¡ æóåõæó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíúÑñ. ÓõÈúÍóÇäó Çááåö¡ æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö¡ æóáÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ¡ æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ¡ æóáÇó Íóæúáó æóáÇó ÞõæøóÉó ÅöáÇøó ÈöÇááåö ÇáúÚóáöíøö ÇáúÚóÙöíúãö)) ((ÑóÈøö ÇÛúÝöÑú áöíú)).
2. ‘Tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang haq selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung’. ‘Wahai, Tuhanku! Ampunilah dosaku’.
3- ((ÇóáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÇáøóÐöíú ÚóÇÝóÇäöíú Ýöíú ÌóÓóÏöíú¡ æóÑóÏøó Úóáóíøó ÑõæúÍöíú¡ æóÃóÐöäó áöíú ÈöÐößúÑöåö)).
3. “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan mengembalikan ruhku kepadaku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepadaNya.”
4. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring, dan mereka memikirkan tentang pencip-taan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya, Tuhan kami! Tidaklah Engkau men-ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka. Ya Rabb kami, sesung-guhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam Neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zhalim seorang penolongpun. Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seru-an) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Rabbmu”; maka kamipun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”. Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (de-ngan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisiNya pahala yang baik”. Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir ber-gerak di dalam negeri. Itu hanyalah ke-senangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Ja-hannam itu adalah tempat yang sebu-ruk-buruknya. Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya, bagi mereka Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka ke-kal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. Dan se-sungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menu-karkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh paha-la di sisi Rabbnya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetap-lah bersiap siaga (di perbatasan negeri-mu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Ali ‘Imran, 3: 190-200).
2-DOA KETIKA MENGENAKAN PAKAIAN
5- ÇóáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÇáøóÐöíú ßóÓóÇäöíú åóÐóÇ (ÇáËøóæúÈó) æóÑóÒóÞóäöíúåö ãöäú ÛóíúÑö Íóæúáò ãöäøöíú æóáÇó ÞõæøóÉò.
5. “Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku sebagai rezeki daripadaNya tanpa daya dan kekuatan dariku.”
3-DOA KETIKA MENGENAKAN PAKAIAN BARU
6- Çóááøóåõãøó áóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó ßóÓóæúÊóäöíúåö¡ ÃóÓúÃóáõßó ãöäú ÎóíúÑöåö æóÎóíúÑö ãóÇ ÕõäöÚó áóåõ¡ æóÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäú ÔóÑøöåö æóÔóÑøö ãóÇ ÕõäöÚó áóåõ.
6. “Ya Allah, hanya milikMu segala pu-ji, Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku. Aku mohon kepadaMu untuk memperoleh kebaikannya dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku ber-lindung kepadaMu dari kejahatannya dan kejahatan yang ia diciptakan kare-nanya”.
4-DOA BAGI ORANG YANG MENGENAKAN PAKAIAN BARU
7- ÊõÈúáöí æóíõÎúáöÝõ Çááåõ ÊóÚóÇáóì.
7. Kenakanlah sampai lusuh, semoga Allah Ta’ala memberikan gantinya ke-padamu.
8- ÇöáúÈöÓú ÌóÏöíúÏðÇ¡ æóÚöÔú ÍóãöíúÏðÇ¡ æóãõÊú ÔóåöíúÏðÇ.
8. “Berpakaianlah yang baru, hiduplah dengan terpuji dan matilah dalam kea-daan syahid”.
5-BACAAN KETIKA MELETAKKAN PAKAIAN
9- ÈöÓúãö Çááåö.
5. Dengan nama Allah (aku meletakkan baju).
6-DOA MASUK WC
10- [ÈöÓúãö Çááåö] Çóááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäó ÇáúÎõÈõËö æóÇáúÎóÈóÇÆöËö.
10. “Dengan nama Allah. Ya Allah, se-sungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perem-puan”.
7- DOA KELUAR DARI WC
11- ÛõÝúÑóÇäóßó.
11. “Aku minta ampun kepadaMu”.
8- BACAAN SEBELUM WUDHU
12- ÈöÓúãö Çááåö.
12. “Dengan nama Allah (aku berwu-dhu).
9- BACAAN SETELAH WUDHU
13- ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäøó ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæúáõåõ.
13. “Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya”.
14- Çóááøóåõãøó ÇÌúÚóáúäöíú ãöäó ÇáÊøóæøóÇÈöíúäó æóÇÌúÚóáúäöíú ãöäó ÇáúãõÊóØóåøöÑöíúäó.
14. “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadi-kanlah aku termasuk orang-orang (yang senang) bersuci”.
15- ÓõÈúÍóÇäóßó Çááøóåõãøó æóÈöÍóãúÏößó¡ ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó ÃóäúÊó¡ ÃóÓúÊóÛúÝöÑõßó æóÃóÊõæúÈõ Åöáóíúßó.
15. “Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji kepadaMu. Aku bersaksi, bah-wa tiada Tuhan yang haq selain Eng-kau, aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu”.
10- BACAAN KETIKA KELUAR
DARI RUMAH
16- ÈöÓúãö Çááåö¡ ÊóæóßøóáúÊõ Úóáóì Çááåö¡ æóáÇó Íóæúáó æóáÇó ÞõæøóÉó ÅöáÇøó ÈöÇááåö.
16. “Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepadaNya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena perto-longan Allah”.
17- Çóááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÚõæúÐõ Èößó Ãóäú ÃóÖöáøó¡ Ãóæú ÃõÖóáøó¡ Ãóæú ÃóÒöáøó¡ Ãóæú ÃõÒóáøó¡ Ãóæú ÃóÙúáöãó¡ Ãóæú ÃõÙúáóãó¡ Ãóæú ÃóÌúåóáó¡ Ãóæú íõÌúåóáó Úóáóíøó.
17. “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya (orang), dan berbuat bodoh atau dibodohi”.
11- BACAAN APABILA MASUK RUMAH
18- ÈöÓúãö Çááåö æóáóÌúäóÇ¡ æóÈöÓúãö Çááåö ÎóÑóÌúäóÇ¡ æóÚóáóì ÑóÈøöäóÇ ÊóæóßøóáúäóÇ¡ Ëõãøó áöíõÓóáøöãú Úóáóì Ãóåúáöåö.
18. “Dengan nama Allah, kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah, kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami, kami bertawakkal”. Kemudian mengucapkan salam kepada keluarga-nya.
Ø Hadits ini didla’ifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam kitab Dla’if Abi Dawud no. 5096; Al-Kalamut Thayyib no. 62.
Ucapan salam ketika memasuki rumah merupakan perintah Allah Ta’ala, hal ini sebagaimana firman-Nya:
ÝÅÐÇ ÏÎáÊã ÈíæÊÇ ÝÓáãæÇ Úáì ÃäÝÓßã ÊÍíÊÉ ãä ÚäÏ Çááå ãÈÇÑßÉ ØíÈÉ {ÓæÑÉ ÇáäæÑ:61)
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik” (QS. An-Nuur: 61).
12- DOA PERGI KE MASJID
19- Çóááøóåõãøó ÇÌúÚóáú Ýöíú ÞóáúÈöíú äõæúÑðÇ¡ æóÝöíú áöÓóÇäöíú äõæúÑðÇ¡ æóÝöíú ÓóãúÚöíú äõæúÑðÇ¡ æóÝöíú ÈóÕóÑöíú äõæúÑðÇ¡ æóãöäú ÝóæúÞöíú äõæúÑðÇ¡ æóãöäú ÊóÍúÊöíú äõæúÑðÇ¡ æóÚóäú íóãöíúäöíú äõæúÑðÇ¡ æóÚóäú ÔóãóÇáöíú äõæúÑðÇ¡ æóãöäú ÃóãóÇãöíú äõæúÑðÇ¡ æóãöäú ÎóáúÝöíú äõæúÑðÇ¡ æóÇÌúÚóáú Ýöíú äóÝúÓöíú äõæúÑðÇ¡ æóÃóÚúÙöãú áöíú äõæúÑðÇ¡ æóÚóÙøöãú áöíú äõæúÑðÇ¡ æóÇÌúÚóáú áöíú äõæúÑðÇ¡ æóÇÌúÚóáúäöíú äõæúÑðÇ¡ Çóááøóåõãøó ÃóÚúØöäöíú äõæúÑðÇ¡ æóÇÌúÚóáú Ýöíú ÚóÕóÈöíú äõæúÑðÇ¡ æóÝöíú áóÍúãöíú äõæúÑðÇ¡ æóÝöíú Ïóãöíú äõæúÑðÇ¡ æóÝöíú ÔóÚúÑöíú äõæúÑðÇ¡ æóÝöíú ÈóÔóÑöíú äõæúÑðÇ. [Çóááøóåõãøó ÇÌúÚóáú áöíú äõæúÑðÇ Ýöíú ÞóÈúÑöíú … æäõæúÑðÇ Ýöíú ÚöÙóÇãöíú ] [æóÒöÏúäöíú äõæúÑðÇ¡ æóÒöÏúäöíú äõæúÑðÇ¡ æóÒöÏúäöíú äõæúÑðÇ] [æóåóÈú áöíú äõæúÑðÇ Úóáóì äõæúÑò].
19. “Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatan-ku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku. Ciptakanlah cahaya dalam diriku, per-besarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untuk-ku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku” [Ya Allah, ciptakan-lah cahaya untukku dalam kuburku … dan cahaya dalam tulangku”] , [“Tam-bahkanlah cahaya untukku, tambahkan-lah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku”] , [“dan karuniakan-lah bagiku cahaya di atas cahaya”]
13- DOA MASUK MASJID
20- ÃóÚõæúÐõ ÈöÇááåö ÇáúÚóÙöíúãö¡ æóÈöæóÌúåöåö ÇáúßóÑöíúãö¡ æóÓõáúØóÇäöåö ÇáúÞóÏöíúãö¡ ãöäó ÇáÔøóíúØóÇäö ÇáÑøóÌöíúãö¡ [ÈöÓúãö Çááåö¡ æóÇáÕøóáÇóÉõ][æóÇáÓøóáÇóãõ Úóáóì ÑóÓõæúáö Çááåö] Çóááøóåõãøó ÇÝúÊóÍú áöíú ÃóÈúæóÇÈó ÑóÍúãóÊößó.
20. “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi, dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah dan semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku.”
14- DOA KELUAR DARI MASJID
21- ÈöÓúãö Çááåö æóÇáÕøóáÇóÉõ æóÇáÓøóáÇóãõ Úóáóì ÑóÓõæúáö Çááåö¡ Çóááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÓúÃóáõßó ãöäú ÝóÖúáößó¡ Çóááøóåõãøó ÇÚúÕöãúäöíú ãöäó ÇáÔøóíúØóÇäö ÇáÑøóÌöíúãö.
21. “Dengan nama Allah, semoga sha-lawat dan salam terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu dari karuniaMu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk”.
15- BACAAN KETIKA MENDENGARKAN ADZAN
22. “Seseorang yang mendengarkan adzan, hendaklah mengucapkan seba-gaimana yang diucapkan oleh muadzin, kecuali dalam kalimat: Hayya ‘alash shalaah dan Hayya ‘alal falaah. Maka mengucapkan:
((áÇó Íóæúáó æóáÇó ÞõæøóÉó ÅöáÇøó ÈöÇááåö)).
23- ((æóÃóäóÇ ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäøó ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæúáõåõ¡ ÑóÖöíúÊõ ÈöÇááåö ÑóÈøðÇ¡ æóÈöãõÍóãøóÏò ÑóÓõæúáÇð¡ æóÈöÇúáÅöÓúáÇóãö ÏöíúäðÇ)).
23. “Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya dan sesung-guhnya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Aku rela Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agama (yang benar). (Dibaca setelah muadzin membaca syaha-dat).
24. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) sesudah adzan.
25- ((Çóááøóåõãøó ÑóÈøó åóÐöåö ÇáÏøóÚúæóÉö ÇáÊøóÇãøóÉö¡ æóÇáÕøóáÇóÉö ÇáúÞóÇÆöãóÉö¡ ÂÊö ãõÍóãøóÏðÇ ÇáúæóÓöíúáóÉó æóÇáúÝóÖöíúáóÉó¡ æóÇÈúÚóËúåõ ãóÞóÇãðÇ ãóÍúãõæúÏðÇ ÇáøóÐöíú æóÚóÏúÊóåõ¡ [Åöäøóßó áÇó ÊõÎúáöÝõ ÇáúãöíúÚóÇÏó] )).
25. “Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan dibe-rikan selain kepada Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam)) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.
26. Berdoa untuk diri sendiri antara adzan dan iqamah, sebab doa pada waktu itu dikabulkan.
16- DOA ISTIFTAH
27- Çóááøóåõãøó ÈóÇÚöÏú Èóíúäöíú æóÈóíúäó ÎóØóÇíóÇíó ßóãóÇ ÈóÇÚóÏúÊó Èóíúäó ÇáúãóÔúÑöÞö æóÇáúãóÛúÑöÈö¡ Çóááøóåõãøó äóÞøöäöíú ãöäú ÎóØóÇíóÇíó¡ ßóãóÇ íõäóÞøóì ÇáËøóæúÈõ ÇúáÃóÈúíóÖõ ãöäó ÇáÏøóäóÓö¡ Çóááøóåõãøó ÇÛúÓöáúäöíú ãöäú ÎóØóÇíóÇíó ÈöÇáËøóáúÌö æóÇáúãóÇÁö æóÇáúÈóÑóÏö.
27. “Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesa-lahanku dengan salju, air dan air es”.
28- ÓõÈúÍóÇäóßó Çááøóåõãøó æóÈöÍóãúÏößó¡ æóÊóÈóÇÑóßó ÇÓúãõßó¡ æóÊóÚóÇáóì ÌóÏøõßó¡ æóáÇó ÅöáóÜåó ÛóíúÑõßó.
28. Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah akan nama-Mu, Maha Tinggi kekayaan dan kebe-saranMu, tiada Ilah yang berhak disem-bah selain Engkau.
29- æóÌøóåúÊõ æóÌúåöíó áöáøóÐöíú ÝóØóÑó ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇúáÃóÑúÖó ÍóäöíúÝðÇ æóãóÇ ÃóäóÇ ãöäó ÇáúãõÔúÑößöíúäó¡ Åöäøó ÕóáÇóÊöíú¡ æóäõÓõßöíú¡ æóãóÍúíóÇíó¡ æóãóãóÇÊöíú áöáøóåö ÑóÈøö ÇáúÚóÇáóãöíúäó¡ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ æóÈöÐóáößó ÃõãöÑúÊõ æóÃóäóÇ ãöäó ÇáúãõÓúáöãöíúäó. Çóááøóåõãøó ÃóäúÊó Çáúãóáößó áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó ÃóäúÊó. ÃóäúÊó ÑóÈøöíú æóÃóäóÇ ÚóÈúÏõßó¡ ÙóáóãúÊõ äóÝúÓöíú æóÇÚúÊóÑóÝúÊõ ÈöÐóäúÈöíú ÝóÇÛúÝöÑúáöíú ÐõäõæúÈöíú ÌóãöíúÚðÇ Åöäøóåõ áÇó íóÛúÝöÑõ ÇáÐøõäõæúÈó ÅöáÇøó ÃóäúÊó. æóÇåúÏöäöíú áÃóÍúÓóäö ÇúáÃóÎúáÇóÞö áÇó íóåúÏöíú áÃóÍúÓóäöåóÇ ÅöáÇøó ÃóäúÊó¡ æóÇÕúÑöÝú Úóäøöíú ÓóíøöÆóåóÇ¡ áÇó íóÕúÑöÝõ Úóäøöíú ÓóíøöÆóåóÇ ÅöáÇøó ÃóäúÊó¡ áóÈøóíúßó æóÓóÚúÏóíúßó¡ æóÇáúÎóíúÑõ ßõáøõåõ ÈöíóÏóíúßó¡ æóÇáÔøóÑøõ áóíúÓó Åöáóíúßó¡ ÃóäóÇ Èößó æóÅöáóíúßó¡ ÊóÈóÇÑóßúÊó æóÊóÚóÇáóíúÊó¡ ÃóÓúÊóÛúÝöÑõßó æóÃóÊõæúÈõ Åöáóíúßó.
29. “Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan me-megang agama yang lurus dan aku tidak tergolong orang-orang yang mus-yrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan hidup serta matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagiNya, dan karena itu, aku diperintah dan aku termasuk orang-orang muslim.
Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, engkau Tuhanku dan aku ada-lah hambaMu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kula-kukan). Oleh karena itu ampunilah selu-ruh dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa-dosa, ke-cuali Engkau. Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripada-nya, kecuali Engkau. Aku penuhi pang-gilanMu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tanganMu, kejelekan tidak dinisbahkan kepadaMu. Aku hidup dengan pertolongan dan rahmatMu, dan kepadaMu (aku kembali). Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu”.
30- Çóááøóåõãøó ÑóÈøó ÌöÈúÑóÇÆöíúáó¡ æóãöíúßóÇÆöíúáó¡ æóÅöÓúÑóÇÝöíúáó ÝóÇØöÑó ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇúáÃóÑúÖö¡ ÚóÇáöãó ÇáúÛóíúÈö æóÇáÔøóåóÇÏóÉö¡ ÃóäúÊó ÊóÍúßõãõ Èóíúäó ÚöÈóÇÏößó ÝöíúãóÇ ßóÇäõæúÇ Ýöíúåö íóÎúÊóáöÝõæúäó. ÇöåúÏöäöíú áöãóÇ ÇÎúÊõáöÝó Ýöíúåö ãöäó ÇáúÍóÞøö ÈöÅöÐúäößó ÊóåúÏöíú ãóäú ÊóÔóÇÁõ Åöáóì ÕöÑóÇØò ãõÓúÊóÞöíúãò.
30. “Ya Allah, Tuhan Jibrail, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuh-kan hukum (untuk memutuskan) apa yang mereka (orang-orang kristen dan yahudi) pertentangkan. Tunjukkanlah aku pada kebenaran apa yang diper-tentangkan dengan seizin dariMu. Se-sungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Eng-kau kehendaki”.
31- ((Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ ßóÈöíúÑðÇ¡ Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ ßóÈöíúÑðÇ¡ Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ ßóÈöíúÑðÇ¡ æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö ßóËöíúÑðÇ¡ æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö ßóËöíúÑðÇ¡ æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö ßóËöíúÑðÇ¡ æóÓõÈúÍóÇäó Çááåö ÈõßúÑóÉð æóÃóÕöíúáÇð)) ËáÇËÇ ((ÃóÚõæúÐõ ÈöÇááåö ãöäó ÇáÔøóíúØóÇäö¡ ãöäú äóÝúÎöåö æóäóÝúËöåö æóåóãúÒöåö)).
31. “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore”. (Diucap-kan tiga kali). “Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan dan godaan setan”.
Ø Hadits ini didla’ifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Dla’if Abu Dawud no. 764; Dla’if Ibnu Majah no. 155; Al-Misykah no. 817; Irwa’ul Ghalil no. 342.
32- Çóááøóåõãøó áóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó äõæúÑõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇúáÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíúåöäøó¡ áóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó Þóíøöãõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇúáÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíúåöäøó¡ [æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó ÑóÈøõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇúáÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíúåöäøó][æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ áóßó ãõáúßõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇúáÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíúåöäøó][æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó ãóáößõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇúáÃóÑúÖö][ æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ][ÃóäúÊó ÇáúÍóÞøõ¡ æóæóÚúÏõßó ÇáúÍóÞøõ¡ æóÞóæúáõßó ÇáúÍóÞøõ¡ æóáöÞóÇÄõßó ÇáúÍóÞøõ¡ æóÇáúÌóäøóåõ ÍóÞøõ¡ æóÇáäøóÇÑõ ÍóÞøõ¡ æóÇáäøóÈöíøõæúäó ÍóÞøõ¡ æóãõÍóãøóÏñ n ÍóÞøõ¡ æóÇáÓøóÇÚóÉõ ÍóÞøõ][Çóááøóåõãøó áóßó ÃóÓúáóãúÊõ¡ æóÚóáóíúßó ÊóæóßøóáúÊõ¡ æóÈößó ÂãóäúÊõ¡ æóÅöáóíúßó ÃóäóÈúÊõ¡ æóÈößó ÎóÇÕóãúÊõ¡ æóÅöáóíúßó ÍóÇßóãúÊõ. ÝóÇÛúÝöÑú áöíú ãóÇ ÞóÏøóãúÊõ æóãóÇ ÃóÎøóÑúÊõ¡ æóãóÇ ÃóÓúÑóÑúÊõ æóãóÇ ÃóÚúáóäúÊõ][ÃóäúÊó ÇáúãõÞóÏøöãõ æóÃóäúÊó ÇáúãõÄóÎøöÑõ¡ áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó ÃóäúÊó][ÃóäúÊó ÅöáóÜåöíú áÇó ÅöáóÜåó ÅöáÇøó ÃóäúÊó].
32. Apabila Nabi Muhammad (Shallahu ‘alaihi Wasallam) shalat Tahajud di waktu malam, beliau membaca: “Ya, Allah! BagiMu segala puji, Engkau ca-haya langit dan bumi serta seisinya. Ba-giMu segala puji, Engkau yang meng-urusi langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. BagiMu segala puji, Engkau benar, janjiMu benar, firmanMu benar, bertemu denganMu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (ter-utusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dariMu), kejadian hari Kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku menye-rah, kepadaMu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepadaMu aku kemba-li (bertaubat), dengan pertolonganMu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepadaMu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lewat dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
17- DOA RUKU’
33- ((ÓõÈúÍóÇäó ÑóÈøöíó ÇáúÚóÙöíúãö)) 3×.
33. “Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung”.(Dibaca tiga kali).
34- ÓõÈúÍóÇäóßó Çááøóåõãøó ÑóÈøóäóÇ æóÈöÍóãúÏößó Çááøóåõãøó ÇÛúÝöÑú áöíú.
34. “Maha Suci Engkau, ya Allah! Tuhanku, dan dengan pujiMu. Ya Allah! Ampunilah dosaku.”
35- ÓõÈøõæúÍñ ÞõÏøõæúÓñ¡ ÑóÈøõ ÇáúãóáÇóÆößóÉö æóÇáÑøõæúÍö.
35. “Engkau, Tuhan Yang Maha Suci (dari kekurangan dan hal yang tidak layak bagi kebesaranMu), Maha Agung, Tuhan malaikat dan Jibril.”
36- Çóááøóåõãøó áóßó ÑóßóÚúÊõ¡ æóÈößó ÂãóäúÊõ¡ æóáóßó ÃóÓúáóãúÊõ¡ ÎóÔóÚó áóßó ÓóãúÚöíú æóÈóÕóÑöíú æóãõÎøöíú æóÚóÙúãöíú æóÚóÕóÈöíú æóãóÇ ÇÓúÊóÞóáøó Èöåö ÞóÏóãöíú.
36. “Ya Allah, untukMu aku ruku’. KepadaMu aku beriman, kepadaMu aku menyerah. Pendengaranku, penglihat-anku, otakku, tulangku, sarafku dan apa yang berdiri di atas dua tapak kakiku, telah merunduk dengan khusyuk ke-padaMu.”
37- ÓõÈúÍóÇäó Ðöí ÇáúÌóÈóÑõæúÊö æóÇúáãóáóßõæúÊö æóÇáúßöÈúÑöíóÇÁö æóÇáúÚóÙóãóÉö.
37. Maha Suci (Allah) Yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan, Kebesaran dan Keagungan.
18- DOA BANGUN DARI RUKU’
38- ÓóãöÚó Çááåõ áöãóäú ÍóãöÏóåõ.
38. “Semoga Allah mendengar pujian orang yang memujiNya.”
39- ÑóÈøóäóÇ æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ¡ ÍóãúÏðÇ ßóËöíúÑðÇ ØóíøöÈðÇ ãõÈóÇÑóßðÇ Ýöíúåö.
39. “Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji, aku memujiMu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan berkah.”
40- ãöáúÁó ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóãöáúÁó ÇúáÃóÑúÖö æóãóÇ ÈóíúäóåõãóÇ¡ æóãöáúÁó ãóÇ ÔöÆúÊó ãöäú ÔóíúÁò ÈóÚúÏõ. Ãóåúáó ÇáËøóäóÇÁö æóÇáúãóÌúÏö¡ ÃóÍóÞøõ ãóÇ ÞóÇáó ÇáúÚóÈúÏõ¡ æóßõáøõäóÇ áóßó ÚóÈúÏñ. Çóááøóåõãøó áÇó ãóÇäöÚó áöãóÇ ÃóÚúØóíúÊó¡ æóáÇó ãõÚúØöíó áöãóÇ ãóäóÚúÊó¡ æóáÇó íóäúÝóÚõ ÐóÇ ÇáúÌóÏøö ãöäúßó ÇáúÌóÏøõ.
40. (Aku memujiMu dengan) pujian sepenuh langit dan sepenuh bumi, sepenuh apa yang di antara keduanya, sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Wahai Tuhan yang layak dipuji dan diagungkan, Yang paling berhak dikatakan oleh seorang hamba dan kami seluruhnya adalah hambaMu. Ya Allah tidak ada yang dapat meng-halangi apa yang Engkau berikan dan tidak ada pula yang dapat memberi apa yang Engkau halangi, tidak bermanfaat kekayaan bagi orang yang memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya), hanya dariMu kekayaan itu.
19- DOA SUJUD
41- ÓõÈúÍóÇäó ÑóÈøöíó ÇúáÃóÚúáóì. (3×)
41. “Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi (dari segala kekurangan dan hal yang tidak layak). Dibaca tiga kali”
42- ÓõÈúÍóÇäóßó Çááøóåõãøó ÑóÈøóäóÇ æóÈöÍóãúÏößó Çááøóåõãøó ÇÛúÝöÑú áöíú.
42. “Maha Suci Engkau. Ya Allah, Tuhan kami, aku memujiMu. Ya Allah, ampunilah dosaku.”
43- ÓõÈøõæúÍñ ÞõÏøõæúÓñ ÑóÈøõ ÇáúãóáÇóÆößóÉö æóÇáÑøõæúÍö.
43. “Engkau Tuhan Yang Maha Suci, Maha Agung, Tuhan para malaikat dan Jibril.”
44- Çóááøóåõãøó áóßó ÓóÌóÏúÊõ æóÈößó ÂãóäúÊõ¡ æóáóßó ÃóÓúáóãúÊõ¡ ÓóÌóÏó æóÌúåöíó áöáøóÐöíú ÎóáóÞóåõ æóÕóæøóÑóåõ æóÔóÞøó ÓóãúÚóåõ æóÈóÕóÑóåõ¡ ÊóÈóÇÑóßó Çááåõ ÃóÍúÓóäõ ÇáúÎóÇáöÞöíúäó.
44. Ya Allah, untukMulah aku bersujud, kepadaMulah aku beriman, kepadaMu aku menyerahkan diri, wajahku bersujud kepada Tuhan yang menciptakannya, yang membentuk rupanya, yang mem-belah (memberikan) pendengarannya, penglihatannya, Maha Suci Allah sebaik baik Pencipta.
45- ÓõÈúÍóÇäó Ðöí ÇáúÌóÈóÑõæúÊö æóÇúáãóáóßõæúÊö æóÇáúßöÈúÑöíóÇÁö æóÇáúÚóÙóãóÉö.
45. Maha suci Tuhan yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan, Kebesaran dan Keagungan.
46- Çóááøóåõãøó ÇÛúÝöÑú áöíú ÐóäúÈöíú ßõáøóåõ¡ ÏöÞøóåõ æóÌöáøóåõ¡ æóÃóæøóáóåõ æóÂÎöÑóåõ æóÚóáÇóäöíøóÊóåõ æóÓöÑøóåõ.
46. “Ya Allah, ampunilah seluruh dosa-ku yang kecil dan besar, yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan dengan terang-terangan dan yang tersembunyi.”
47- Çóááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÚõæúÐõ ÈöÑöÖóÇßó ãöäú ÓóÎóØößó¡ æóÈöãõÚóÇÝóÇÊößó ãöäú ÚõÞõæúÈóÊößó¡ æóÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäúßó¡ áÇó ÃõÍúÕöíú ËóäóÇÁð Úóáóíúßó ÃóäúÊó ßóãóÇ ÃóËúäóíúÊó Úóáóì äóÝúÓößó.
47. “Ya Allah, sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dengan keridhaanMu (agar selamat) dari kebencianMu, dan dengan keselamatanMu (agar terhindar) dari siksaanMu. Aku tidak membatasi pujian kepadaMu. Engkau (dengan ke-besaran dan keagunganMu) adalah se-bagaimana pujianMu kepada diriMu.”
(Bersambung ke vol II)
(Dikutip dari terjemah Kitab Hisnul Muslim, karya Sa’id Wahf al Qahthani – Edisi Indonesia Kumpulan Doa dari Al Quran dan Hadits (I))