di tulis oleh al ustadz Abu Utsman Kharisman
Abu Utsman anNaisaburiy (Said bin Ismail) rahimahullah (Ulama yang wafat di tahun 298 H) menyatakan:
مَنْ أمَّرَ السُّنَّةَ عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْحِكْمَةِ، وَمَنْ أمَّرَ الْهَوَى عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْبِدْعَةِ لِقَوْلِهِ تَعَالَى وَإِنْ تُطِيْعُوْهُ تَهْتَدُوْا
Barangsiapa yang menjadikan Sunnah berkuasa pada dirinya baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, ia akan berbicara hikmah. Barangsiapa yang menguasakan hawa nafsu (kebid’ahan) dalam dirinya baik ucapan maupun perbuatan, ia akan berbicara dengan kebid’ahan. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya): “Jika mereka mengikuti (Sunnah) beliau (Nabi), mereka akan mendapatkan petunjuk” (Q.S anNuur ayat 54)
(diriwayatkan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyaa’)
<< Petikan faidah dari Khutbah Jumat Syaikh Usamah bin Saud al-‘Amriy di Ma’had al-Anshar Sleman Yogyakarta, 4 Dzulqo’dah 1438 H/ 28 Juli 2017 M, >>