Memulai Shaum Ramadhan Berdasarkan Ru’yatul Hilal

Sudah seharusnya bagi kaum muslimin untuk membiasakan diri menghitung bulan Sya’ban dalam rangka mempersiapkan masuknya bulan Ramadhan, karena hitungan hari dalam sebulan dari bulan-bulan hijriyyah 29 hari atau 30 hari. Hal ini sesuai dengan hadits-hadits yang shahih, diantaranya : 1. Hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha : Artinya : “Bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh menghitung bulan Sya’ban dalam rangka persiapan Shaum…

Komentar Dinonaktifkan pada Memulai Shaum Ramadhan Berdasarkan Ru’yatul Hilal

Ketika Ru’yatul Hilal Terhalangi oleh Mendung

Telah diketahui bahwa jika hilal terhalangi oleh awan, kabut atau semisalnya setelah tenggelamnya matahari pada tanggal 29 dari bulan Sya’ban, maka digenapkanlah bilangan Sya’ban menjadi 30 hari. Dan pendapat yang paling benar adalah tidak bolehnya shiyam/puasa pada keesokan harinya. Karena secara hukum asal dan yang yakin (pasti) adalah masih berlangsungnya bulan Sya’ban, sedangkan keluar dari bulan Sya’ban adalah perkara yang…

Komentar Dinonaktifkan pada Ketika Ru’yatul Hilal Terhalangi oleh Mendung

Menggunakan metode Hisab dalam penentuan Ramadhan

Dari penjelasan yang telah lalu, kita mengetahui adanya tiga cara dalam menentukan masuk dan keluarnya bulan Ramadhan, yaitu : 1. Ru’yatul Hilal (melihat hilal), 2. Menyempurnakan hitungan bulan Sya’ban menjadi 30 hari, 3. Asy-Syahadah (persaksian) orang yang telah berhasil melihat al-hilal atau pemberitaan/pengumuman bahwa al- hilal telah berhasil dilihat. Sedangkan ilmu hisab falaki tidak boleh dan tidak bisa dijadikan sebagai…

Komentar Dinonaktifkan pada Menggunakan metode Hisab dalam penentuan Ramadhan

Pendapat Para Ulama Tentang Perbedaan Lokasi Terbitnya Bulan

Telah dijelaskan oleh banyak para ‘ulama bahwa terjadinya perbedaan mathla’ antar berbagai negeri di belahan bumi ini adalah sesuatu yang dapat dimaklumi. Namun para ‘ulama tersebut berselisih pendapat ketika al-hilal terlihat di suatu negeri : - Apakah ru’yah tersebut berlaku bagi seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, dengan kata lain : adanya perbedaan mathla’ tidak berpengaruh terhadapnya. - Ataukah…

Komentar Dinonaktifkan pada Pendapat Para Ulama Tentang Perbedaan Lokasi Terbitnya Bulan

Menyikapi orang yang melihat Hilal sendirian

Asy-Syaikh Al-Albani menukilkan keterangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa (25/114) : ”Apabila seseorang melihat hilal Ramadhan atau Syawal apakah menjalankan ash-shaum atau berhari raya dengan ru’yahnya sendiri? Atau menjalankannya bersama kaum muslimin?” Dalam masalah ini ada tiga pendapat semuanya diriwayatkan dari Al-Imam Ahmad kemudian beliau menyebutkan pendapat tersebut satu-persatu dalam kitabnya dan yang perlu untuk kita sampaikan di…

Komentar Dinonaktifkan pada Menyikapi orang yang melihat Hilal sendirian