Penerjemah: Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
????Pendahuluan
Surah ini dinamakan surah al-Fatihah (pembuka) karena alQuran yang agung dibuka dengannya. Disebut juga al-Matsaaniy, karena dibaca pada setiap rakaat (salat). Al-Fatihah juga memiliki nama-nama yang lain
✅Ayat ke-1 Surah al-Fatihah
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١
Aku memulai membaca alQuran dengan nama Allah, memohon pertolongan kepada-Nya. Allah adalah nama (penanda) terhadap Rabb – Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi – satu-satunya yang berhak diibadahi. Ini adalah Nama Allah Ta’ala yang paling khusus. Pihak lain tidaklah boleh dinamakan dengannya. Maha Suci Dia. arRahmaan adalah yang memiliki kasih sayang yang umum, meliputi semua makhluk. arRahiim (adalah kasih sayang) untuk orang-orang beriman. Keduanya (arRahmaan dan arRahiim) adalah 2 Nama-Nya yang mengandung penetapan sifat rahmat (kasih sayang) untuk Allah Ta’ala sesuai dengan kemuliaan-Nya
✅Ayat ke-2 Surah al-Fatihah
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢
Pujian kepada Allah karena sifat-sifat-Nya yang seluruhnya adalah sifat kesempurnaan. Juga karena nikmat (dari)Nya baik lahir maupun batin, nikmat dalam Dien maupun duniawi. Di dalamnya terkandung perintah kepada para hamba-Nya untuk memuji-Nya. Dialah satu-satunya yang layak mendapatkan (pujian itu). Dialah Yang Maha Suci yang menciptakan makhluk, mengurusi perkara-perkara mereka, yang memelihara seluruh makhluk dengan nikmat-nikmat (dari)Nya, dan Dia yang memelihara para wali-Nya dengan iman dan amal saleh
✅Ayat ke-3 Surah al-Fatihah
ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣
arRahmaan adalah yang kasih sayang-Nya meliputi seluruh makhluk. arRahiim (yang memiliki kasih sayang) terhadap kaum beriman. Keduanya (arRahmaan dan arRahiim) adalah termasuk Nama Allah Ta’ala
✅Ayat ke-4 Surah al-Fatihah
مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ٤
Dialah (Allah) Yang Maha Suci satu-satunya pemilik hari kiamat. (Hari kiamat itu) adalah hari pembalasan amal. Jika seorang muslim membaca ayat ini pada setiap rakaat dari salatnya itu akan mengingatkan dia akan hari akhir, memberikan motivasi kepadanya untuk berbekal dengan amal saleh, menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan (berbagai) keburukan
✅Ayat ke-5 Surah al-Fatihah
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥
Sesungguhnya kami mengkhususkan (persembahan) ibadah hanya untuk-Mu semata, dan meminta tolong kepada-Mu semata dalam seluruh urusan kami. Segala urusan di Tangan-Mu. Tidak ada pihak manapun yang memilikinya, meski seberat semut. Di dalam ayat ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa seorang hamba tidaklah boleh memalingkan ibadah apapun macamnya, seperti doa, istighotsah, menyembelih (hewan), dan tawaf kecuali hanya untuk Allah semata. Di dalamnya juga terdapat pengobatan hati dari penyakit (sikap) bergantung kepada selain Allah. Demikian juga (pengobatan) terhadap penyakit riya’, ujub (bangga diri), dan sombong
✅Ayat ke-6 Surah al-Fatihah
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ٦
Tunjukkanlah, berikan bimbingan, dan taufiq kepada kami menuju jalan yang lurus. Kokohkanlah kami di atasnya hingga kami berjumpa dengan-Mu (nanti). (Jalan yang lurus itu adalah) Islam, yang merupakan jalan yang jelas menghantarkan kepada keridhaan Allah dan surga-Nya. (Jalan itulah) yang ditunjukkan oleh penutup Rasul dan Nabi-Nya Muhammad –semoga shalawat dan keselamatan dari Allah tercurah kepada beliau -. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan hamba melainkan dengan istiqomah di atasnya
✅Ayat ke-7 Surah al-Fatihah
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ ٧
yaitu jalan orang-orang yang Engkau (Ya Allah) beri nikmat dari kalangan para Nabi, shiddiq, syuhadaa’, dan orang-orang saleh. Mereka adalah orang-orang yang mendapat hidayah dan istiqomah. Janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang yang menempuh jalan yang dimurkai. Yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran, tapi tidak mengamalkannya. Mereka itu adalah Yahudi dan yang seperti mereka. (Bukan pula jalan) orang-orang yang sesat, yang tidak mendapat petunjuk, sehingga salah jalan. Mereka itu adalah Nashara dan yang mengikuti jalan mereka. Di dalam doa ini terdapat penyembuhan terhadap hati seorang muslim dari penyakit penentangan, kebodohan, dan kesesatan. Ayat ini juga menunjukkan bahwasanya nikmat terbesar secara mutlak adalah nikmat Islam. Barangsiapa yang paling mengetahui kebenaran dan paling mengikutinya, dialah yang paling berhal mendapatkan jalan yang lurus. Tidak diragukan lagi bahwasanya para Sahabat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam adalah orang-orang yang paling layak terhadapnya setelah para Nabi –semoga keselamatan untuk mereka-. Maka ayat ini juga menunjukkan keutamaan mereka dan agungnya kedudukan mereka (para Sahabat Nabi) -semoga Allah meridhai mereka-. Disunnahkan juga di dalam salat, setelah seseorang membaca al-Fatihah hendaknya membaca Aamiin. Maknanya adalah: Ya Allah, kabulkanlah. (Namun bacaan Aamiin itu) bukanlah ayat dari surah al-Fatihah menurut kesepakatan para Ulama. Karena itu, mereka bersepakat untuk tidak menuliskan (bacaan Aamiin tersebut) dalam mushaf-mushaf.