Sesungguhnya termasuk tujuan pengajaran dan pendidikan adalah yang menumbuhkan kepribadian yang mempunyai sifat-sifat yang mulia. Termasuk perkara yang sudah di ketahui bahwa pendidikan itu memiliki asas – asas. Masing – masing asas tersebut berbeda sesuai dengan perbedaan masyarakat dan kedudukan.
Apabial kita ingin mewujudkan kepribadian seperti ini dalam amal yang nyata maka wajib atas kita untuk mengadakan pengajar yang sukses dalam pendidikan dan pengajaran. Ada berapa syarat dan adab sehingga menjadi pengajar yang shahih , pendidik yang bermanfaat.
Adapun syarat yang ada adalah sebagai berikut ;
1.seorang pengajar hendaknya mahir dalam bidangnya, mampu menciptakan metode – metode pengajarannya,mencintai tugas dan para pelajar,mencurahkan kesungguhannya untuk pendidikan merake dengan yang baik.
2.seorang pelajar adalah sebagai panutan yang baik, bagi yang lain,baik dalam ucapan,amalan,dan perilakunya dari sisi pelaksanaan kewajibannya dan perilakunya.
3.termasuk syarat pengajar yang sukses adalah mengerjakan apa yang di perintahkan kepada para pelajar dari adab, akhlaq,dan ilmu – ilmu yang lainnya. Firman allah
فَالزَّاجِرَاتِ زَجْرًا
فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا
“wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? amat besar kebencian di sisi allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (As – Shaaf :2-3)”
ini adalah pengingkaran terhadap orang yang cuma bisa berkata dan tidak mengamalkannya. Sabda nabi :
“ya allah aku berlindung kepada-mu dari ilmu yang tidak bermanfaat ” [HR Muslim]
berkata penyair :
Wahai seorang yang menhajari selain dirinya
tidaklah engkau menjadi pengajar untuk dirimu sendiri
4. Wajib bagi pengajar untuk mengetahui bahwa tugasnya itu seperti tugasnya para nabi, yang allah Ta’ala telah mengutus mereka memberikan hidayah kepada manusia dan mengajari mereka. Demikian pula dia sebagai Bapak dalam hal kasih sayang kepada para pelajar. Mencintai mereka dan dia bertanggung jawab terhadap pelajar tentang keahadiran mereka. Rasulullab bersabda :
“setiap kalaian adalah pemimpin, dan masing – masing kalianj akan bertanggung jawab terhadap yang dipimpin [Muttafaqun’alaih]
apakah ikhlas dalam mencari metode-metode yang memudahkan bimbingan dan pengarahan mereka kepada pengarahan selamat?. Rasulullah bersabda
“sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap penggembala tentang apa yang dia penggembalakan. apakah dia mampu menjaganya atau menyia – nyiakannya?sampai Allah bertanya kepada seorang tentang keluarganya.” [Hadits hasan, diriwayatkan oleh An – Nasa’i dari ana]
kemudian wajib pula atas pengajar untuk berbicara kepada mereka dengan apa yang mereka pahami, sesuai dengan kadar pemahaman mereka mereka masing – masing. Ali berkata :
Bicaralah kepada manusia dengan apa yang mereka pahami. Apakah kalian ingin Allah dan RasulNya di dustakan?” [diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Al Ilmu, bab orang yang mengkhususkan sebagian orang dari orang lain dalam ilmu]
5.Sesungguhnya pengajar berdasarkan pekerjaan ini, hidup antara pelajara yang berbeda – beda tingkatan akhlak mereka, pendidikan dan kecerdasaan mereka.
6.Wajib atas pengajar yang berhasil untuk tolong menolong dengan teman-temannya, menasehati mereka dan bermusyawarah bersama mereka tentang kemaslahatan para pelajar agar bagi para pengajar menjadi suri tauladan yang baik bagi para pelajar mereka. Firman Allah
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kalian.”[AL Ahzab :21]
7.Tawadhu’ dalam ilmu. Mengakui kebenaran adalah keutamaan, kembali kepada kebenaran adalah lebih baik daripada terus menerus dalam keselahan. Dan pengajar juga mengajarkan kepada para pelajar akhlak yang mulia ini, menerangkan kepada mereka keutamaan Tawadhu’ dan kembali kepada kebenaran serta menerapkan hal itu sebagai pengalaman di dalam kelas.
8.jujur dan memenuhi janji. seorang pengajar harus jujur dalam ucapannya, karena kejujuran itu semuanya adalah kebaikan dan jangan mendidik pelajar dengan kedustaan walaupun dalam hal itu ada maslahat yang nampak baginya. Alangkah bagusnya seandainya pengajar tersebut jujur dalam jawabannya. Misalnya menerangkan kesalahan temannya, bahwa rokok adalah haram, membawa kerusakan bagi tubuh, menyakiti tetangga (teman duduk dengan asapnya,pent) menghancurkan harta.
dengan demikian, pengajar yang ditanya tersebut telah menjadikan pertanyaan salah satu seorang pelajar yang merokok tersebut, sehingga dapat memahamkan mereka tentang bahaya-bahaya merokok. Rasulullah bersabda :
“seorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ditulis di siis Allah adalah orang yang jujur” [Al Hadist, Diriwayatkan oleh muslim]
9.Sabar. Seorang pengajar harus berhias dengan kesabaran terhadap masalah – masalah pelajar dan pengajaran, karena sabar adalah penolong yang paling besar dalam amalnya yang mulia ini.
(dikutip dari buku Kiat Mendidik Anak, Pustaka Al Haura’)