“kapan akhir tenggang waktumu untuk taubat?”
Hadits abu hurairah radhiallahu ‘anhu:
لما حضرت وفاة أبي طالب أتاه رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: ياعماه قل: لا إله إلا الله أشاد للة بها يوم القيامة، فقال: لولا أن تعيرني بها قريش يقولون : ما حمله عليه إلا جزع الموت لأقررت بها عينك لا أقولها إلا لأقربها عينك فأنزل الله تعالى: {إنك لا تهدي من أحببت ولكن الله يهدي من يشاء وهو أعلم بالمهتدين}. أخرجه مسلم (25) والترمذي (3188) وأحمد في مسنده (2/434).
Faedah:
Yang jadi masalah di sini pada kalimat لما حضرت وفاة ( ketika hadir wafat/sekarat).
Karena ada hadits lain :
(( إن الله يقبل توبة العبد مالم يغرغر))أخرجه الترمذي في الدعوات، باب فضل التوبة والإستغفار (3537) وصححه الألباني في صحيح الجامع.
Artinya: “Sesungguhnya Allah akan menerima taubatnya seorang hamba selama belum terjadi ghargharah (nyawa/nafas sudah kerongkongan)”.
Padahal taubat itu tidaklah diterima jika sudah sekarat marhalah ghargharah seperti ini….
Jadi bagaimana dgn hadits yang Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam meminta pamannya untuk bertaubat dan bersyahadat ketika hadir maut ! Sedangkan fir’aun ditolak taubatnya ketika sekarat karena tenggelam.
قال فرعون (آمنت أنه لا إله إلا الذي أمنت به بنوا إسرائيل).
Artinya: “Aku beriman bahwasanya Dia tidak ada Sesembahan yg berhaq untuk disembah kecuali yg telah beriman kepada-Nya bani isra’il”.
Dan sebab ditolak taubatnya dan syahadahnya fir’aun bisa karena ghargharah (dlm keadaan sekarat) dan juga karena tidak beriman dgn kenabian Musa Alaihis salam.
YANG JADI MASALAH
Dan telah khilaf para ‘ulama apakah makna حضرت وفاة
yang terjadi pada paman nabi shalallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana hadits abu hurairah radhiallahu ‘anhu di atas Terjadi pada kondisi غرغرة( sekarat dan nyawa/nafas sudah sampai kerongkongan) atau tidak
Maka dengan menggabungkan dalil, jawaban ‘ulama adalah:
1. Belum terjadi sampai kerongkongan, akan tetapi mendekati ajal dan belum sampai marhalah الإحضار(hadirnya maut) atau marhalah ghargharah.
2. Termasuk kekhususan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah untuk bertanya kpd abu thalib walaupun sudah masuk marhalah غرغرة sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan kekhususan untuk memberi syafa’at pada pamannya yaitu abu thalib untuk diperingankan adzabnya di neraka.
Wallahu Ta’ala A’lam.
(muroja’ah fawaed)
————————–
Ditulis oleh:
Abu ahmad abdurrahman
Daarul hadits shihr hadromaut
——————————–
WA Kajian Darul Arqom