Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
Penanya: Semoga Allah berbuat baik kepada Anda wahai Shahibul Fadhilah, penanya ini mengatakan: “Ada orang yang mengatakan bahwa umat Islam adalah orang-orang yang terbelakang atau mengalami kemunduran, atau menyebut mereka sebagai teroris atau orang-orang radikal, apa hukumnya bagi ucapan-ucapan semacam ini dan apa hukumnya bagi orang yang menuduhkan sifat-sifat tersebut kepada umat Islam?”
Asy-Syaikh:
Ini adalah seperti ucapan orang-orang munafik terdahulu yang mengatakan: “Kita tidak melihat orang-orang seperti para penghafal Al-Qur’an kita ini yang lebih banyak mengurusi perut, lebih dusta ucapannya, dan lebih penakut ketika bertemu musuh.” Maka Allah menurunkan ayat:
لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ.
“Janganlah kalian mencari-cari alasan, sungguh kalian telah kafir setelah keimanan kalian.” (QS. At-Taubah: 66)
Jadi orang yang mengatakan ucapan ini terhadap umat Islam maka ini merupakan kemurtadan dari agama Islam, ini merupakan kemurtadan dari agama Islam.
Adapun jika dia mengatakan bahwa umat Islam kurang memperhatikan dalam mempelajari tekhnologi dan kurang dalam melakukan persiapan bekal atau persenjataan menghadapi orang-orang kafir, maka ini ucapan yang benar. Namun jika dia mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang terbelakang disebabkan agama Islam, maksudnya jika dia menganggap bahwa Islamlah yang menyebabkan mereka terbelakang, dan mereka menjadi orang-orang yang tertinggal disebabkan agama Islam, jika ini yang dia maksudkan maka ini merupakan kemurtadan dari agama Islam.
Beda perkaranya jika yang dia maksud adalah umat Islam kurang dalam melakukan hal-hal yang wajib atas mereka dalam hal mempelajari tekhnologi dan melakukan persiapan bekal atau persenjataan menghadapi orang-orang kafir. Jika seperti ini maka ini ucapan yang benar. Faktanya umat Islam memang kurang dalam melakukannya. Jika maksudnya seperti ini maka tidak masalah.
Dengarkan Audionya:
~ Download Audio di Sini
Alih bahasa: Abu Almass
Kamis, 24 Jumaadats Tsaniyah 1435 H
Sumber artikel: http://www.alfawzan.af.org.sa/