Ditulis oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
غَدْوَةٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ، وَلَقَابُ قَوْسِ أَحَدِكُمْ أَوْ مَوْضِعُ قَدَمٍ مِنَ الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ، وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى الأَرْضِ ، لأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا ، وَلَمَلأَتْ مَا بَيْنَهُمَا رِيحًا ، وَلَنَصِيفُهَا – يَعْنِى الْخِمَارَ – خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Berangkat berjihad di jalan Allah pagi hari atau sore hari lebih baik dibandingkan dunia dan seluruh isinya. Dan benda yang seukuran busur panah (di Surga) atau seukuran tempat meletakkan kakinya di Surga, lebih baik dibandingkan dunia dan seluruh isinya. Kalau seandainya seorang wanita Surga menampakkan diri di bumi, niscaya sinarnya akan menerangi antara keduanya (langit dan bumi). Aroma wanginya semerbak akan tercium antara langit dan bumi. Dan sungguh, kerudung penutup kepala yang dipakai oleh wanita Surga itu lebih baik dibandingkan dunia dan seluruh isinya (H.R al-Bukhari)
Hadits itu menjelaskan bahwa bagian di Surga seukuran kurang lebih sejengkal saja, itu lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya. Menunjukkan demikian jauhnya perbandingan antara kenikmatan di dunia dengan kenikmatan di akhirat (Surga).
(dikutip dari buku “Surga yang Dirindukan, Neraka yang Ditakutkan”, Abu Utsman Kharisman, penerbit atTuqa Yogyakarta)