As Syaikh Bin Baz rahimahullah:
“Taubat adalah rasa penyesalan dari sesuatu yang telah berlalu (dari dosa-pent) dan meninggalkannya serta bertekad untuk tidak kembali melakukannya, inilah yang disebut dengan Taubat..
Adapun Istighfar maka terkadang berbentuk Taubat dan Terkadang hanya sebatas ucapan saja.. Seperti ucapan: Ya Allah ampunilah aku.. Aku memohon ampun kepada Allah..
Maka tidaklah disebut dengan Taubat kecuali jika diiringi dengan rasa penyesalan dan meninggalkan perbuatan Maksiat tersebut serta tekad untuk tidak kembali melakukannya.
Maka inilah yang disebut dengan Taubat, dan disebut juga dengan Istighfar… Dan inilah yang dimaksud dalam firman Allah jalla wa ‘ala :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan merekalah orang-orang yang jika melakukan perbuatan keji atau mendholimi diri-diri mereka sendiri dengan segera mereka ingat kepada Allah lalu mereka memohon ampunan terhadap perbuatan dosa mereka, dan siapakah yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Kemudian mereka tidak terus menerus/ menetapi apa yang mereka perbuat dalam keadaan mereka sadar mengetahui”(Ali.Imron:135)
Maksudnya; bahwa dia menyesal dan tidak terus menerus melakukannya, dia mengucapkan: ya Allah ampunilah aku… Aku memohon ampunan kepada Allah.
Bersamaan dengan itu dia menyesal atas perbuatan maksiatnya. Hanya Allah lah yang mengetahui keadaan hatinya, dia benar-benar tidak terus menerus melakukannya bahkan dia bertekad untuk meninggalkannya.
Maka jika dia mengucapkan: … Astaghfirullah.. Allahummaghfirly.. Dia meniatkan taubat, menyesal,dan meninggalkannya serta waspada dan berhati-hati untuk tidak kembali melakukannya, maka Taubatnya adalah taubat yang benar.
Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/10479
Alih Bahasa:Al Akh Umar bin Ubadah
WA Miratsul Anbiya Indonesia