Di akhir jawaban asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rahimahullah terhadap pertanyaan,
“Seberapa penting ilmu syar’i bagi penuntut ilmu serta metode terbaik untuk meraihnya.”
[PILIH-PILIH GURU]
Beliau berkata,
“… Lalu aku nasehatkan bagi orang yang hendak menuntut ilmu untuk memilih syaikh (yang hendak ia timba ilmunya),
DIJAMIN ILMU DAN AGAMANYA,
SELAMAT AKIDAH DAN MANHAJNYA,
SERTA LURUS JALANNYA.
〰〰
Karena seorang murid akan menjadi ‘JIPLAKAN’ gurunya. Jika ia Allah beri taufik untuk mendapatkan guru yang selamat dan lurus jalannya, ia pun akan berjalan di atas metodenya.Namun jika perkaranya berbeda, ia akan menyimpang sebagaimana sang guru menyimpang.
Kalaulah ditakdirkan, ia tidak menemukan ustadz yang (ideal) ini yang dijamin jalannya sebagaimana yang kami sebutkan, alhamdulillah urusannya mudah pada waktu akhir-akhir ini. Melalui kaset, suara ulama telah mencapai ujung dunia.
Mungkin baginya untuk membaca kitab di hadapan seorang guru apa yang dia dengar dari kaset, mencatat perkara-perkara yang ia isykalkan (permasalahkan), lalu ia kembalikan isykal tersebut kepada sang ustadz yang berbicara (di kaset) tadi, baik melalui telepon atau surat. Alhamdulillah segala sesuatu saat ini sudah tersedia.
Maklum bahwa menimba ilmu secara langsung di sisi masyayikh lebih cepat menghasilkan ilmu dan lebih selamat. Oleh karena itu, kita dapati orang-orang yang hanya bersandar kepada kitab, banyak terjatuh pada kesalahan bahkan ia tidak bisa sampai pada tujuan yang ia inginkan melainkan harus melewati waktu yang panjang.
Namun di saat darurat, tidak mengapa bagimu untuk belajar dari kitab, kaset-kaset, dan lain sebagainya, dengan syarat kaset dan kitab-kitab tersebut bersumber dari seorang alim yang DIJAMIN AKIDAH, AGAMA, ILMU, DAN MANHAJNYA.”
Sumber: Majmu’ Fatawa waRasail Fadhilatisy Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin 26/40.
——-
Dikirim oleh: al-akh Abu Bakr Jombang -hafizhohullah- Tholib di Daarul Hadits Fyusy
________________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WIS.
