Bimbingan Keduapuluh Satu
Kepada Siapa Anda Memberikan Nomor Telepon Anda?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya. (Al-Maidah: 2)
Wajib atas seorang muslim untuk memilih teman-teman yang baik, yang bisa menjadi pembantu/penolongnya dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Teman dan saudara yang seperti itulah yang anda bisa memberikan nomor anda kepadanya. Karena tidaklah anda akan mendapati pada mereka kecuali kebaikan dan kesediaannya untuk membantu anda dalam meraih keridhaan Allah ‘azza wa jalla, dan tentunya mereka pun juga memiliki adab-adab syar’i yang senantiasa mereka jaga ketika menelepon dan berbicara dengan anda.
Di samping itu, orang-orang yang bukan orang shalih dan bertaqwa mereka tidak ada upaya untuk menjaga adab-adab seperti ini. Sehingga terkadang dia menelepon anda ketika waktu shalat misalnya, atau menelepon anda di penghujung malam dalam rangka sekedar bercanda, atau bahkan bisa jadi akan mengirim kepada anda gambar-gambar yang tidak senonoh dan yang lainnya dari berbagai bentuk dan warna kejelekan. Maka bersikap waspada dari mereka itu (orang yang tidak shalih dan tidak bertaqwa) akan lebih selamat.
Bimbingan Keduapuluh Dua
Jangan Mengangkat Suara Melebihi Kebutuhan
Di antara wasiat Luqman Al-Hakim adalah sebagaimana yang dikisahkan oleh Allah ‘azza wa jalla dalam surat Luqman, tatkala dia berkata kepada anaknya
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Luqman: 19)
Al-Imam Ibnu Katsir berkata dalam Tafsir-nya III/44:
“Firman Allah ‘azza wa jalla : ‘dan lunakkanlah suaramu’, maknanya adalah jangan berlebihan dalam berbicara dan jangan mengangkat suaramu dengan perkataan yang tidak ada faidahnya, oleh karena itulah Allah berfirman: ‘Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.’ Al-Imam Mujahid dan yang lainnya mengatakan : ‘Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai, yakni yang paling buruk dari mengangkat suara adalah yang kerasnya menyerupai suara keledai, di samping itu merupakan sesuatu yang dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala . Penyerupaan yang seperti ini mengandung pengharaman dan celaan yang sangat keras terhadapnya, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tidak ada bagi kami permisalan yang jelek. Permisalan seorang yang meminta kembali suatu pemberian yang diberikannya kepada orang lain itu seperti anjing yang muntah kemudian menjilat kembali muntahannya tadi. (HR. Al-Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ath-Thahawi, Al-Baihaqi, dari shahabat Ibnu Abbas, dan dari shahabat Abu Bakr, sebagaimana dalam Shahihul Jami’ no. 5426. Dan lafazh yang seperti ini adalah lafazh An-Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/124)
Maka dari sini jelaslah bahwa seorang muslim itu tidaklah mengangkat suaranya melebihi kebutuhan atau berbicara yang tidak ada faidahnya.
Bimbingan Keduapuluh Tiga
Jangan Sekali-kali menutup HP ketika Lawan Bicara Sedang Berbicara, kecuali jika ada Maslahat yang lebih besar
Seorang muslim itu hendaknya berhias dengan akhlak yang mulia dan sifat yang agung sebagaimana yang telah dianjurkan dalam syari’at agama kita yang lurus. Allah Ta’ala berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar di atas akhlaq yang agung. (Al-Qalam: 4)
Disebutkan pula dalam sebuah hadits:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. (HR. Al-Bukhari 5850, Muslim 2150 dari shahabat Anas radhiyallahu ‘anhu)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling bisa bersikap baik terhadap keluarganya. (HR. At-Tirmidzi 1162, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, At-Tirmidzi berkata: “Ini adalah hadits hasan shahih.” Asy-Syaikh Al-Albani berkata dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1162 : “Ini adalah hadits hasan shahih”. Beliau juga berkata dalam Shahih Al-Jami’ : 1232 : “Ini adalah hadits shahih”. Hadits ini disebutkan juga di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 284)
Menutup HP dengan cara seperti ini (yakni ketika lawan bicara sedang berbicara) akan menghilangkan cerminan adab islami dan sifat yang mulia.
Bimbingan Keduapuluh Empat
Jaga Kesehatan
Di antara perkara yang wajib untuk diperhatikan adalah menjaga kesehatan, karena ini merupakan salah satu nikmat di antara nikmat-nikmat Allah yang besar dan wajib untuk dipergunakan dalam meraih keridhaan-Nya. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia melalaikannya: (1) kesehatan, dan (2) waktu luang. (HR. Al Bukhari 7049)
Oleh karena itulah kebiasaan menggunakan HP dan lama dalam berbicara – dan yang lebih parah dari itu adalah gelombang sinyal yang kuat – terkadang bisa memberikan pengaruh yang berbahaya terhadap manusia -wallahu a’lam-. Maka berhati-hatilah darinya demi menjaga keselamatan (kesehatan), dan (nilai) keselamatan itu tidak ada sesuatu pun yang sebanding dengannya.
Dan sekarang silakan anda perhatikan nukilan sebagian tulisan dalam pembahasan ini berupa bahaya (efek negatif) dari penggunaan HP berikut
Bahaya (efek negatif) HP terhadap Kesehatan
Riset ilmiah yang dilakukan dengan sangat teliti oleh seorang peneliti Saudi yaitu Dr. Sari’ bin Hamd Ad Dausri – seorang ahli di bidang THT (telinga, hidung, dan tenggorokan), dan dia adalah kepala lembaga Al-Jum’iyyah As-Su’udiyyah urusan THT, kepala, dan leher – telah mengungkap tentang hilangnya indera pendengaran salah seorang pekerja Saudi sebagai akibat dari penggunaan HP dengan frekuensi yang sangat tinggi.
Dr. Ad-Dausri menyimpulkan hasil penelitiannya tersebut ketika memeriksa pasien mobile klinik di RS Universitas King Abdul Aziz, Saudi. Pasien tersebut adalah seorang pekerja berusia empat puluh tahun. Ia mengeluhkan pendengaran pada telinga kanannya berkurang selama tiga bulan, di samping rasa hangat dan rasa sakit di telinga. Dia mengatakan bahwa gejala ini terjadi ketika beberapa menit menggunakan ponsel menit dan baru hilang satu jam setelah menggunakan ponsel.
Dr. Sari’ menambahkan, bahwa pasien tersebut menggunakan ponsel lebih dari 90 menit dalam sehari dan tepat pada telinga kanannya. Hal itu berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Kemudian dia rutin berkunjung ke klinik setiap tiga bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan medis secara seksama, terlihat bahwa pendengaran berkurang sekitar 25 desibel pada telinga kanan. Berkurangnya pendengaran tersebut semakin besar dengan bertambahnya waktu penggunaan ponsel. Kemudian si pasien diminta menggunakan ponsel di telinga kirinya. Setelah 6 bulan pendengaran di telinga kanan mulia membaik. Telinga kanan semakin membaik ketika pengunaan ponsel dihentikan. Namun ketika diulang kembali menggunakan ponsel pada telinga kanan tersebut, pendengaran kembali berkurang. Maka pasien disarankan untuk menggunakan telepon biasa dan mengurangi penggunaan ponsel, dan mengurangi penggunaan speakerphone, di mana pasien mengurangi penggunaan ponsel sampai 15 menit sehari. Dengan demikian sembulah penderitaannya, namun si pasien tetap mengalami sedikit penguraan pendengaran selamanya. Dr Ad-Dausari mengungkapkan hal itu dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia berjudul “efek ponsel terhadap kesehatan dan perlunya penelitian lebih lanjut” bahwa semakin meningkat penggunaan telepon selular berarti semakin menambah efek biologis dan efek kesehatan. Akibat pajanan terhadap elektro-magnetik mobile gelombang perangkat, atau menara transmisi booster. Di mana penelitian yang dipublikasikan menunjukkan adanya efek kerusakan kesehatan, seperti: kelelahan, sakit kepala, pusing, dan gangguan tidur. ….
* * *
Mengambil Manfaat dari HP
1. Menyambung hubungan dengan keluarga dan kerabat anda (silaturahim).
2. Menelepon para ‘ulama dan bertanya kepada mereka tentang beberapa masalah yang terjadi.
3. Membantu memenuhi kebutuhan anda baik dalam perkara agama maupun dunia.
4. Merekam suara bacaan Al-Qur’an, tulisan, dan muhadharah.
5. Mengambil manfaat dari situs-situs internet yang bermanfaat.
6. Turut serta dalam kegiatan yang ilmiah di internet.
7. Membangunkan orang tidur (misalnya dengan mengaktifkan jam alarm).
8. Sebagai pengingat jadwal kegiatan anda baik umum maupun khusus, dan termasuk juga adalah sebagai peringatan telah masuknya waktu shalat.
9. Mengetahui keadaan (kabar) seorang alim.
10. Dakwah di jalan Allah.
11. Mengambil gambar (foto) pemandangan alam yang tidak ada gambar makhluk bernyawa yang dengannya akan membantu anda dalam mengingat Allah sehingga akan bertambahlah keimanan anda kepada Allah ta’ala sebagai Dzat yang Maha menciptakan, Rabb, pemberi rizqi, dan yang mengatur alam semesta ini dan Dia adalah Ilah yang satu (satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi) tidak ada sekutu bagi-Nya.
Sungguh indah apa yang diungkapkan oleh seseorang
Dan segala sesuatu di alam ini merupakan ayat (tanda) bagi-Nya
Yang menunjukkan bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Esa.
12. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Catatan penting
Beberapa bimbingan dalam menggunakan HP yang telah disebutkan di atas, juga bisa dijadikan bimbingan dalam menggunakan komputer dan internet jika didapati pada keduanya beberapa kondisi yang sama dengan yang di HP.
Download versi PDF komplit di http://www.scribd.com/doc/21752115/adab-hp
Diterjemahkan oleh Ust. Abu ‘Abdillah Kediri, dari http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=368419
(Sumber http://www.assalafy.org/mahad/?p=386)