You are currently viewing TADABBUR QURAN SURAT AL-KAHFI AYAT 13-14

TADABBUR QURAN SURAT AL-KAHFI AYAT 13-14

  • Post author:
  • Post category:Tafsir

Ditulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman

✅Ayat Ke-13 Surat al-Kahfi

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آَمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

Terjemahan Ayat: Kami menceritakan kepadamu kisah mereka secara haq (benar). Sesungguhnya mereka adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Rabb mereka kemudian Kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Ayat ini memberikan 2 pelajaran penting:

  1. Kisah Ash-haabul Kahfi ini dan juga kisah-kisah lain dalam al-Quran adalah kisah yang haq (benar). Tidak ada kedustaan sedikitpun padanya.
  2. Keimanan seseorang bisa bertambah dengan adanya petunjuk dari Allah.
    Para pemuda Ash-haabul Kahfi tersebut telah mendapat asal petunjuk dari Allah, kemudian Allah tambah lagi petunjuk bagi mereka. Ayat ini dijadikan dalil oleh al-Imam al-Bukhari dalam Shahihnya tentang bertambahnya keimanan. Ini adalah akidah Ahlussunnah. Berbeda dengan akidah Murji’ah yang tidak meyakini adanya penambahan iman pada seseorang.

Sebagaimana juga dijelaskan dalam ayat yang lain:

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا…

Adapun orang-orang yang beriman, Kami tambah keimanannya…(Q.S atTaubah ayat 124) (faidah dari Tafsir Ibnu Katsir).

  1. Balasan dari perbuatan kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang diketahuinya, Allah akan menambahkan kepadanya ilmu yang sebelumnya tidak ia ketahui. Sebagaimana pada Ash-haabul Kahfi itu ada keimanan dan ia beramal dengan keimanannya, maka Allah tambahkan hidayah untuknya (faidah dari Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab dalam Tafsir Aayaat minal Qur’aanil Kariim (1/243)).

✅Ayat Ke-14 Surat al-Kahfi

وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا

Terjemahan Ayat: dan Kami kuatkan hati mereka saat mereka berdiri dan berkata: Rabb kami adalah Tuhan (Penguasa) langit dan bumi. Kami tidak akan pernah berdoa (beribadah) kepada sesembahan selainNya. Jika sampai kami melakukan hal itu, sungguh kami telah mengucapkan ucapan yang jauh menyimpang dari al-haq

Faidah dan penjelasan pada ayat ini adalah:

  1. Allahlah yang mengokohkan hati orang-orang beriman saat mereka kokoh menyampaikan al-haq. Allah yang mengokohkan hati Ash-haabul Kahfi sehingga kuat dalam menyampaikan akidah dan keyakinannya seperti disebutkan dalam ayat ini.

Allah pula yang mengokohkan hati ibu Musa sehingga bisa bersabar tidak sampai berteriak saat bayi Musa dihanyutkan:

وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَى فَارِغًا إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلا أَنْ رَبَطْنَا عَلَى قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

Dan pada pagi harinya hati ibu Musa terasa kosong. Hampir saja ia menampakkan (bahwa bayi itu adalah anaknya), kalaulah tidak Kami kokohkan hatinya sehingga ia termasuk orang yang beriman (Q.S al-Qoshshosh ayat 10)

Allah pula yang mengokohkan hati Nabi kita Muhammad shollallahu alaihi wasallam agar tidak ikut dalam ajakan kaumnya:

وَلَوْلَا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا

Kalaulah tidak Kami kuatkan engkau, hampir saja engkau sedikit cenderung (mengikuti keinginan) mereka (Q.S al-Israa’ ayat 74)

Karena itu, mintalah kekokohan dan kekuatan iman kepada Allah Azza Wa Jalla semata. Tanpa pengokohan dan penguatan yang diberikan Allah, kita tidak akan mampu tetap istiqomah dalam keimanan.

  1. Tauhid Rububiyyah mengharuskan adanya Tauhid Uluhiyyah. Di dalam Tauhid Uluhiyyah terkandung Tauhid Rububiyyah. Artinya, satu-satunya Pencipta dan Penguasa langit dan bumi, Dialah satu-satunya yang berhak diibadahi. Seperti ucapan Ash-haabul Kahfi tersebut: Allahlah Tuhan langit dan bumi, kami tidak akan menyembah siapapun selain-Nya.

Orang-orang musyrikin Quraisy meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta dan pengatur seluruh alam semesta, namun mereka tidak mau beribadah hanya kepada Allah. Mereka memang beribadah kepada Allah, tapi mereka juga beribadah kepada selain Allah agar sesembahan itu semakin mendekatkan diri mereka kepada Allah.